Asal Usul Patriarki dalam Kesetaraan Gender & Feminisme, Ini Kata Ahli

Sabtu 31 Agustus 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi. Laki-laki dan Perempuan. Media dan budaya populer sering kali memperkuat norma-norma patriarki dengan mengabadikan stereotip gender dan objektifikasi. (Sumber : Freepik/freepik)

Ilustrasi. Laki-laki dan Perempuan. Media dan budaya populer sering kali memperkuat norma-norma patriarki dengan mengabadikan stereotip gender dan objektifikasi. (Sumber : Freepik/freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Patriarki adalah sistem sosial atau struktur masyarakat di mana laki-laki memegang kekuasaan utama dan memiliki peran dominan dalam politik, ekonomi, dan otoritas sosial.

Dalam sistem patriarki, laki-laki sering dianggap sebagai kepala keluarga, dan kekuasaan serta otoritas biasanya diturunkan dari satu generasi laki-laki ke generasi laki-laki berikutnya.

Sistem Patriarki mencakup penekanan pada peran tradisional gender, di mana perempuan umumnya ditempatkan dalam peran domestik dan pengasuhan, sementara laki-laki berada dalam posisi publik dan pengambilan keputusan.

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Mengenal Suku Jawa VS Sunda di Indonesia

Ya, istilah Patriarki telah menjadi kata kunci populer dalam percakapan kontemporer tentang kesetaraan gender dan feminisme.

Namun, apa sebenarnya patriarki itu, kapan patriarki muncul, dan bagaimana dapat mengatasi struktur patriarki yang sudah mengakar kuat? Berikut pandangan ahli sebagaimana dilansir dari populationmedia.org:

Mengenal Apa Itu Patriarki

Patriarki adalah sistem sosial yang secara historis telah memberikan kekuasaan dan hak istimewa utama kepada laki-laki dalam berbagai aspek masyarakat, termasuk politik, ekonomi, dan budaya.

Pengaruh patriarki meluas ke berbagai aspek kehidupan modern, yang berkontribusi terhadap kesenjangan dalam pendidikan, kesempatan kerja, dan pendapatan antara laki-laki dan perempuan. Patriarki juga berperan dalam menormalkan kekerasan berbasis gender dan mengendalikan hak reproduksi perempuan.

Media dan budaya populer sering kali memperkuat norma-norma patriarki dengan mengabadikan stereotip gender dan objektifikasi.

Namun, gerakan feminis telah muncul sebagai kekuatan yang kuat yang menantang dan membongkar sistem yang menindas ini, mengadvokasi kesetaraan gender dan menginspirasi perubahan.

Memahami apa itu patriarki dan dampaknya yang luas sangat penting dalam upaya berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat yang lebih setara dan adil bagi semua jenis kelamin.

Baca Juga: Kampung Wisata Hanya 25 Menit Lewat Tol Bocimi, Ada Curug hingga Tracking!

Asal Usul Patriarki

Untuk memahami asal usul patriarki, pertama-tama tentu harus menelusuri asal-usul historis dari mana patriarki ini berasal.

Patriarki adalah konstruksi sosial di mana laki-laki lebih dominan memegang kekuasaan, dan telah ada selama berabad-abad, dimulai sejak revolusi pertanian. Pergeseran dari masyarakat pemburu-pengumpul nomaden ke masyarakat pertanian yang menetap menandai dimulainya sistem patriarki.

Dalam masyarakat agraris, kepemilikan tanah dan produksi pangan surplus menjadi pusat kekuasaan dan kekayaan. Akibatnya, laki-laki, yang biasanya melakukan tugas-tugas yang menuntut fisik, seperti membajak dan berburu, memperoleh posisi dominan.

Dalam konsep kesetaraan gender, kendali baru atas sumber daya ini menyebabkan penindasan terhadap perempuan, yang sering kali diturunkan ke peran domestik, yang dianggap kurang berharga di mata masyarakat. Contohnya, kehidupan rumah tangga yang menganut prinsip patriarki dalam pelaksanaannya.

Apa akibatnya? Masih merujuk pada laman yang sama, perempuan sering kali diturunkan dan dikenai norma-norma sosial yang membatasi kesempatan dan otonomi mereka.

Baca Juga: Lewat Tol Bogor Ciawi Sukabumi, Cek 6 Destinasi Wisata Sekitar Bocimi Ini!

Dampak patriarki yang bertahan lama terus membentuk dinamika gender, melanggengkan ketidaksetaraan gender dan memperkuat stereotip yang merugikan, yang pada akhirnya menghambat kemajuan menuju kesetaraan gender.

Angela Saini, seorang penulis mengatakan, "Tanda-tanda pertama yang jelas tentang perlakuan yang berbeda secara kategoris terhadap perempuan muncul jauh setelahnya, di negara-negara pertama di Mesopotamia kuno, wilayah historis di sekitar sungai Tigris dan Efrat di wilayah yang sekarang disebut Irak, Suriah, dan Turki".

Sekitar 5.000 tahun yang lalu, lanjut Saini, prasasti administratif dari kota Sumeria Uruk di Mesopotamia selatan menunjukkan bahwa para pejabat yang bertanggung jawab berusaha keras menyusun daftar terperinci tentang populasi dan sumber daya.

James Scott, ilmuwan politik di Universitas Yale turut mengatakan, “Kekuasaan perorangan adalah kunci kekuasaan secara umum,” jelas antropolog, yang penelitiannya difokuskan pada negara-negara agraris awal.

Para elit di masyarakat awal ini membutuhkan orang-orang yang siap sedia untuk menghasilkan surplus sumber daya bagi mereka, dan siap sedia untuk membela negara –bahkan untuk menyerahkan nyawa mereka, jika diperlukan, di masa perang.

Mempertahankan tingkat populasi memberikan tekanan yang tak terelakkan pada keluarga. Seiring berjalannya waktu, para wanita muda diharapkan untuk fokus memiliki lebih banyak bayi, terutama anak laki-laki yang akan tumbuh untuk berperang.

Sumber: populationmedia.org

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa
Nasional22 November 2024, 13:56 WIB

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berawal dari Masalah Tambang

Berikut kronologi polisi tembak polisi di Solok Selatan menurut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Ilustrasi. Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Solok Sumbar. | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:50 WIB

Profil Teddy Lesmana, Panelis di Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Teddy Lesmana yang saat ini terpilih jadi panelis di debat Pilbup 2024 adalah sosok yang menginspirasi karena dedikasinya dalam dunia pendidikan dan hukum.
Teddy Lesmana saat ini berprofesi sebagai Dekan Fakultas Hukum, Bisnis dan Pendidikan di Nusa Putra University Sukabumi. (Sumber : Instagram/@teddyzeeous).
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi22 November 2024, 13:30 WIB

KPK Beri Penyuluhan Pencegahan Korupsi untuk Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi

Adapun penyuluhan yang diberikan yang pertama terkait pendidikan anti korupsi, kedua pencegahan dan ketiga penindakan.
Kepala Satuan Tugas Wilayah II Koordinasi dan Supervisi KPK RI, Arif Nurcahyo saat memberikan penyuluhan kepada 60 anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:11 WIB

Dipandu Yasmin dan Agung, Daftar Panelis Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Debat antara paslon 01, Iyos - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas akan berlangsung Jumat (22/11/2024) di Hotel Sutan Raja Bandung, mulai pukul 14.00 WIB.
Presenter INews TV Yasmin Athania akan memandu (hots) debat publik II Pilkada Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/11/2024) (Sumber: akun medsos Yasmin Athania)
Food & Travel22 November 2024, 13:00 WIB

Kebun Teh Cipasung, HTMnya Rp10.000 Spot Menarik untuk Healing di Majalengka

Biaya masuk ke Kebun Teh Cipasung cukup terjangkau, sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk menikmati keindahan alam ini.
Dengan semua kelebihan yang dimiliki, Kebun Teh Cipasung memang layak untuk dijadikan tujuan wisata Anda. (Sumber : Screenshot YouTube/@Apri Subroto).