SUKABUMIUPDATE.com - Multiple Intelligence atau kecerdasan majemuk adalah teori yang dikembangkan oleh psikolog Howard Gardner pada tahun 1983.
Teori Multiple Intelligence menyatakan bahwa kecerdasan tidak bersifat tunggal atau statis, melainkan terdiri dari berbagai jenis kecerdasan yang berbeda dan masing-masing individu memiliki kombinasi unik dari berbagai jenis kecerdasan ini.
Gardner mengidentifikasi bahwa orang dapat menunjukkan kecerdasan yang beragam di berbagai bidang, bukan hanya dalam kemampuan kognitif yang biasanya diukur oleh tes IQ.
Mengenal Teori Multiple Intelligence
Biasanya, guru memahami konsep mengajar pelajaran melalui ceramah atau presentasi melalui instruksi langsung. Namun, sering kali guru tidak merencanakan agar siswa berbagi tanggung jawab atas hasil melalui praktik terbimbing, yang merupakan langkah kedua dari pelepasan tanggung jawab secara bertahap.
Praktik terbimbing mengikuti instruksi langsung, yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sama dan mempraktikkan keterampilan Multiple Intelligence Guru yang efektif merencanakan praktik terbimbing dalam rencana mingguan mereka.
Baca Juga: Heboh Megathrust, Riset Ungkap 2 Wilayah di Palabuhanratu Ini Tidak Terdampak Tsunami
Apa Itu Kecerdasan
Melansir teachingtrainingtogether.org, sulit untuk menyetujui definisi kecerdasan. Pandangan terkini tentang kecerdasan sering dikritik yang dapat menyulitkan pendidik sebagai orang yang bertanggung jawab membimbing siswa untuk mencapai kemampuan potensial mereka.
Howard Gardner, seorang profesor ilmu saraf dan pendidikan, mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk.
Howard Gardner percaya bahwa jika diberi kesempatan, setiap orang memiliki potensi intelektual. Ia percaya bahwa kecerdasan berinteraksi dan saling membangun sejak awal kehidupan. Penelitian Gardner membahas potensi pikiran manusia.
Baca Juga: 2 Sisi Potensi Laut Sukabumi: Gempa Megathrust Selat Sunda & Magnet Wisata Bocimi
Teori Kecerdasan Majemuk
Pada tahun 1983, Gardner mengembangkan teori kecerdasan berganda yang merupakan penjelasan tentang potensi intelektual dalam pengembangan dan penggunaan pengetahuan dalam berbagai budaya. Ia percaya bahwa orang memiliki kecerdasan berganda yang dapat dipupuk dan diperkuat.
Gardner menyarankan agar guru dapat menyesuaikan instruksi berdasarkan kekuatan dan kelemahan siswa. Daftar kecerdasan berganda aslinya meliputi:
- Kecerdasan verbal dan linguistik: kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pikiran, mengingat informasi, dan memahami orang lain.
- Kecerdasan logis-matematis: kemampuan menggunakan angka secara efektif dan bernalar
- Kecerdasan intrapersonal: kemampuan untuk memahami diri sendiri – siapa Anda, apa yang dapat Anda capai, bagaimana Anda bereaksi terhadap berbagai hal, hal mana yang harus dihindari atau dituju
- Kecerdasan musikal: kemampuan untuk berpikir dalam musik dan mendengar, mengenali, dan memanipulasi pola.
- Kecerdasan visual-spasial: kemampuan untuk mewakili dunia spasial dalam pikiran dan berpikir dalam hal ruang fisik
- Kecerdasan kinestetik-jasmani: kemampuan untuk menggunakan seluruh atau sebagian tubuh untuk memecahkan masalah atau melakukan sesuatu
- Kecerdasan interpersonal: kemampuan untuk memahami maksud, motivasi, dan keinginan orang lain.
Baca Juga: Don't Disturb! Ini 13 Cara Mengelola Waktu Main Gadget Agar Tidak Kecanduan
Rencana pelajaran yang ditulis dengan baik akan menarik perhatian siswa dan meningkatkan keinginan mereka untuk belajar.
Setelah memberikan instruksi langsung, guru akan menulis pelajaran untuk kegiatan praktik terbimbing agar siswa dapat bekerja sama dan mempraktikkan keterampilan tersebut.
Manfaat Multiple Intelligence
Mengintegrasikan teori pendidikan dan metode pengajaran merupakan pendekatan pragmatis terhadap pengajaran. Teori kecerdasan majemuk berguna bagi para pendidik yang menemukan hubungan dengan metode penerapan seperti pelepasan tanggung jawab secara bertahap.
Gardner mengajukan sebuah teori sebagai hasil studinya tentang kerusakan otak dan perkembangan kognitif sebagai seorang psikolog, tetapi menarik perhatian para pendidik karena teorinya membahas kebenaran –manusia cerdas dalam banyak hal.
Apa yang disarankan Gardner tentang Multiple Intelligence dapat dimasukkan ke dalam kegiatan perencanaan untuk praktik terbimbing.
Meskipun populer, teori kecerdasan majemuk juga mendapat kritik, terutama dari kalangan psikolog tradisional yang berpendapat bahwa kecerdasan lebih merupakan satu entitas umum yang bisa diukur dengan tes IQ standar. Namun, teori ini tetap dihargai karena memberikan perspektif baru tentang keragaman kemampuan manusia.
Secara keseluruhan, teori Multiple Intelligence mengajarkan bahwa kecerdasan itu beragam, dan setiap individu memiliki cara unik untuk belajar, bekerja, dan berkontribusi kepada dunia.
Sumber: teachingtrainingtogether.org