Macan Tutul Gegerkan Warga Ciemas Sukabumi, Ini 7 Fakta Si Kucing Besar dari Pulau Jawa

Jumat 23 Agustus 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi - Mengenal macan tutul jawa yang baru-baru ini menggegerkan warga Ciemas Sukabumi. (Sumber : Pixabay.com/angiemit4).

Ilustrasi - Mengenal macan tutul jawa yang baru-baru ini menggegerkan warga Ciemas Sukabumi. (Sumber : Pixabay.com/angiemit4).

SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini warga Kampung Cijambe RT 004/003 Kedusunan Tamanjaya, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan kemunculan seekor macan tutul, pada Kamis 22 Agustus 2024.

Hewan dengan nama latin Panthera pardus melas itu pertama kali dijumpai oleh pengembala domba di area semak-semak perkebunan yang tak jauh dari permukiman warga sekitar pukul 15.00 WIB.

Sekdes Tamanjaya, Muhidin membenarkan kabar ini. Menurutnya binatang buas tersebut berukuran sebesar domba Garut dan diperkirakan memiliki berat 40-50 kilogram.

"Kemunculan seekor macan tutul itu yang pertama kalinya. Awalnya terlihat sama warga yang sedang mengembala domba," kata Muhidin kepada sukabumiupdate.com, Kamis malam.

Berbicara tentang hewan ini, seringkali macan tutul disalah artikan sebagai cheetah atau jaguar karena corak bulunya yang berbintik hitam.

Namun, jika diperhatikan secara seksama, bintik-bintik pada macan tutul memiliki ciri khas tersendiri, yaitu berukuran lebih besar dan terdiri dari dua warna, yakni hitam dan cokelat atau merah, membentuk pola seperti bercak.

Macan Tutul Jawa. |Macan Tutul Jawa. | ksdae.menlhk.

Selain pulau lain, Jawa juga menjadi habitat bagi macan tutul. Lebih menarik lagi, satwa ini menjadi lambang Provinsi Jawa Barat.

Ciri khas fisik macan tutul antara lain tubuh yang ramping, kaki pendek, dan ekor panjang yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.

Ukuran tubuh macan tutul bervariasi. Secara umum, beratnya berkisar antara 28 hingga 90 kilogram, dengan tinggi sekitar 57 hingga 70 sentimeter, dan panjang tubuh mencapai 90 hingga 190 sentimeter.

Berikut adalah beberapa fakta menarik dari macan tutul yang baru-baru ini menggegerkan warga ciemas Sukabumi, dikutip dari laman Bobo.


1. Macan Tutul Hewan Pelari yang Cepat

Ternyata, macan tutul tidak hanya dikenal karena belangnya yang khas, tetapi juga karena kecepatan larinya yang mengagumkan, sama seperti hewan pemburu lainnya.

Dengan kecepatan hingga 58 kilometer per jam, macan tutul benar-benar layak disebut sebagai pelari cepat diantara kucing-kucing besar.

Kemampuan luar biasa lainnya dari macan tutul adalah kemampuan melompatnya yang sangat jauh, mencapai enam meter!

Untuk membayangkan sejauh mana macan tutul bisa melompat, coba bayangkan tiga orang dewasa dibaringkan berurutan. Nah, lompatan macan tutul bisa mencapai sejauh itu!

2. Hewan yang Gemar Menyendiri

Berbeda dengan manusia yang senang berinteraksi, macan tutul adalah hewan yang lebih suka menyendiri.

Sifat menyendiri pada macan tutul terlihat jelas dari cara mereka menandai wilayah kekuasaannya.

Masing-masing macan tutul memiliki wilayah kekuasaan yang ditandai dengan tanda-tanda khusus seperti goresan di pohon atau bau tertentu.

Menurut National Geographic, macan tutul sangat menyukai kesendirian sehingga sebagian besar waktunya dihabiskan untuk menyendiri.

Macan tutul berukuran besar yang muncul di Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas Sukabumi.Macan tutul berukuran besar yang muncul di Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas Sukabumi. | Istimewa.

3. Sangat Mudah Beradaptasi dengan Lingkungan

Berbeda dengan macan tutul, cheetah memiliki wilayah jelajah yang sangat terbatas, yaitu sebagian besar di benua Afrika.

Tidak seperti cheetah, macan tutul memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga dapat ditemukan di berbagai belahan dunia.

Kemampuan adaptasi yang tinggi inilah yang memungkinkan macan tutul hidup di berbagai macam lingkungan.

Salah satu subspesies macan tutul yang unik adalah Macan Tutul Jawa, yang hanya ditemukan di pulau Jawa.

Dari hutan hujan tropis hingga daerah semak belukar, macan tutul mampu bertahan hidup di berbagai tipe habitat.

4. Macan Tutul adalah Hewan Nokturnal

Berbeda dengan hewan pemangsa lainnya yang lebih suka berburu di siang hari, macan tutul lebih menyukai malam untuk beraktivitas dan mencari makanan.

Menurut National Geographic Kids, macan tutul adalah hewan yang aktif di malam hari. Saat siang, mereka lebih suka tidur dan beristirahat.

Selain tidur, macan tutul juga sering bersembunyi di pohon atau gua untuk menghindari perhatian saat siang hari.

Meskipun jarang, kita mungkin bisa melihat macan tutul di siang hari. Namun, saat itu mereka biasanya sedang beristirahat dan tidak terlalu aktif.

Jadi, tidak heran jika kita melihat macan tutul di kebun binatang sedang tidur atau bersantai saat siang hari.

5. Macan Tutul Memiliki Kemampuan Memanjat

Masing-masing hewan pemangsa, seperti harimau atau cheetah, punya cara berburu yang unik. Tak terkecuali macan tutul juga punya kemampuan istimewa, yaitu memanjat dengan sangat baik untuk memburunya mangsa.

Hebatnya lagi, macan tutul bisa memanjat pohon hingga ketinggian 15 meter! Sungguh luar biasa! Sambil membawa mangsa, macan tutul tetap bisa memanjat pohon dengan sangat lincah.

Berkat kemampuannya yang luar biasa, macan tutul tak perlu takut pada pemburu lain seperti singa atau hyena.

6. Kucing Besar Terakhir di Pulau Jawa

Punahnya harimau Jawa menjadikan macan tutul Jawa sebagai satu-satunya predator karnivora besar yang tersisa di pulau ini. Peran sebagai predator puncak yang sebelumnya dipegang harimau Jawa kini diambil alih oleh macan tutul Jawa.

Punahnya harimau Jawa membuat macan tutul Jawa tidak lagi memiliki pemangsa. Hal ini memberikan kebebasan bagi macan tutul Jawa untuk menguasai rantai makanan di habitatnya.

7. Macan Tutul Masuk ke dalam Status Hewan Langka

Daftar Merah IUCN tahun 2015 mengklasifikasikan macan tutul sebagai spesies yang rentan punah.

Hal ini berarti macan tutul berisiko tinggi untuk punah dalam beberapa tahun mendatang jika tidak ada upaya konservasi yang serius.

Kondisi ini bahkan lebih buruk lagi untuk sub-spesies seperti macan tutul Srilanka dan macan tutul Arab yang populasinya sangat kritis.

Kegiatan manusia, terutama perburuan ilegal dan perdagangan satwa liar, menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup macan tutul.

Demikianlah beberapa fakta menarik tentang macan tutul yang perlu kita ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life18 Januari 2025, 18:00 WIB

Amalkan Doa Ini Insya Allah Rezeki datang dari Segala Penjuru!

Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.
Ilustrasi berdoa - Membaca doa rezeki adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon rezeki yang halal dan berkah.(Sumber : Foto: Pixabay.com)
Sukabumi18 Januari 2025, 17:55 WIB

Sidak Peternakan Sapi Tanpa Izin Di Cicurug, Ini Arahan DPMPTSP Sukabumi

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi melakukan inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai ternak sapi di Kampung Nangklak, RT 06/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug
DPMPTSP Kabupaten Sukabumi inspeksi ke eks gedung garmen yang kini digunakan sebagai kandang sapi di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Sabtu (18/1/2025) | Foto : Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 17:34 WIB

Terdampak Gempa Magnitudo 4,3, Tembok Rumah Warga Ambruk Di Loji Sukabumi

Satu unit rumah warga di Kampung Babakan, RT 014/RW 010, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (18/1/2025).
Tembok rumah warga ambruk di Loji Sukabumi, akibat diguncang gempa magnitudo 4,3  | Foto : Ilyas
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara