Harga yang Tak Terlihat: Tidak Ada yang Gratis di Dunia

Kamis 15 Agustus 2024, 10:33 WIB
Ilustrasi. | Foto: Pexels/Snapwire

Ilustrasi. | Foto: Pexels/Snapwire

Kita sering mendengar ungkapan "tidak ada yang gratis di dunia ini". Ungkapan ini mungkin terdengar klise, namun nyatanya memiliki kebenaran mendalam yang tertanam dalam setiap aspek kehidupan.

Mari kita telaah lebih jauh. Ketika kita menghirup udara segar, kita cenderung menganggap oksigen sebagai anugerah yang begitu bebas dan melimpah.

Namun, jika kita perhatikan lebih dekat, proses pernapasan itu sendiri melibatkan pertukaran yang kompleks. Setiap kali kita menarik napas, sel-sel dalam tubuh kita mengalami oksidasi, sebuah proses yang secara perlahan menggerogoti sel-sel kulit kita.

Dengan kata lain, "harga" yang kita bayar untuk menghirup udara adalah penuaan dan kematian sel.

Contoh lain yang sering kita temui adalah upaya mendapatkan keuntungan dengan cara cepat. Banyak orang tergiur oleh janji kekayaan instan, berinvestasi pada skema cepat kaya, atau mengambil jalan pintas dalam karir.

Baca Juga: 10 Cara Hidup Sukses di Dunia dan Akhirat, Materi Tercapai Spiritual Damai

Namun, seringkali kita lupa bahwa semesta memiliki cara unik untuk menyeimbangkan segala sesuatu. Keuntungan yang diperoleh secara instan seringkali diikuti oleh kerugian yang tak terduga di kemudian hari, baik itu dalam bentuk kerugian finansial, reputasi yang rusak, atau bahkan kesehatan yang terganggu.

Prinsip keseimbangan ini juga berlaku dalam skala yang lebih besar. Jika tidak ada konsekuensi atas tindakan kita, maka dunia akan kacau. Misalnya, jika kita terus mengeksploitasi sumber daya alam tanpa memperdulikan dampak lingkungan, maka kerusakan lingkungan yang parah akan mengancam kelangsungan hidup manusia.

Mengapa Semesta Menyeimbangkan Segala Sesuatu? Mungkin pertanyaan ini pernah terlintas di benak kita. Jawabannya terletak pada hukum alam (sunnatullah) yang mengatur keseimbangan dan harmoni di alam semesta.

Semesta cenderung menuju keadaan yang stabil, dan setiap tindakan yang kita lakukan akan memicu reaksi yang bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan.

Dari pemahaman tentang konsep "tidak ada yang gratis", kita dapat menarik beberapa pelajaran berharga. Pertama, kita perlu menghargai setiap hal yang kita miliki, karena di balik setiap nikmat pasti ada tanggung jawab. Kedua, kita perlu berpikir panjang sebelum mengambil keputusan, karena setiap tindakan akan memiliki konsekuensi.

Dan yang terakhir, kita perlu hidup seimbang, tidak hanya mengejar kesenangan duniawi, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan diri dan lingkungan sekitar.

Dalam kehidupan, segala sesuatu memiliki harganya, baik itu dalam bentuk waktu, tenaga, uang, atau bahkan emosi. Dengan menyadari hal ini, kita dapat hidup lebih bijaksana dan menghargai setiap anugerah yang kita terima.

Penulis: Kang Warsa

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava
Mobil24 November 2024, 19:26 WIB

Sejarah dan Kisah Angkutan Umum di Pajampangan Sukabumi

Keberadaan angkutan umum di wilayah Sukabumi Selatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1921, dengan jurusan Soekaboemi-Soerade.
Angkutan umum pertama Surade-Sukabumi (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 19:05 WIB

Diduga Depresi, Lansia Asal Cidahu Sukabumi Tewas Tergantung di Rumah Kosong

Berikut kronologi dari keluarga terkait tewasnya lansia asal Cidahu Sukabumi yang ditemukan tergantung di dalam rumah kosong.
TKP pria lansia ditemukan tewas tergantung di Cidahu Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 19:00 WIB

Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Ketahui 4 Hal Berikut Ini!

Donor Jantung adalah orang yang memberikan jantungnya untuk transplantasi kepada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Donor Jantung untuk Penderita Gagal Jantung, Perhatikan 4 Hal Berikut. (Sumber : Freepik/freepik)