10 Dampak Negatif Marah Terhadap Kesehatan, Tak Hanya Mental!

Kamis 15 Agustus 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi. Marah yang sering terjadi bisa menyebabkan stres kronis, yang berdampak negatif pada kesehatan mental. (Sumber : Pexels/Andrea Piacquadio)

Ilustrasi. Marah yang sering terjadi bisa menyebabkan stres kronis, yang berdampak negatif pada kesehatan mental. (Sumber : Pexels/Andrea Piacquadio)

SUKABUMIUPDATE.com - Marah adalah emosi alami yang dialami semua orang, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, marah dapat memiliki berbagai dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental.

Berikut beberapa dampak negatif dari marah yang berkepanjangan atau sering terjadi, seperti dirangkum dari berbagai sumber:

Dampak Negatif Marah Terhadap Kesehatan

1. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung

Tekanan Darah Tinggi: Marah menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Jika terjadi terus-menerus, dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Kerusakan Pembuluh Darah: Saat marah, hormon stres seperti adrenalin dilepaskan, yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Baca Juga: Lewat Tol Bogor Ciawi Sukabumi, Cek 6 Destinasi Wisata Sekitar Bocimi Ini!

2. Masalah Kesehatan Mental

Stres Kronis: Marah yang sering terjadi bisa menyebabkan stres kronis, yang berdampak negatif pada kesehatan mental.

Depresi dan Kecemasan: Orang yang sering marah mungkin lebih rentan mengalami depresi atau kecemasan, terutama jika mereka merasa tidak mampu mengendalikan amarah mereka.

3. Gangguan Sistem Pencernaan

Masalah Pencernaan: Marah dapat mengganggu proses pencernaan, menyebabkan masalah seperti sakit perut, diare, atau sembelit.

Sindrom Iritasi Usus (IBS): Marah yang berkepanjangan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko sindrom iritasi usus, yang menyebabkan kram, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

4. Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh

Penurunan Imunitas: Stres dan marah yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Baca Juga: 7 Fakta Kasus KDRT Armor & Cut Intan: Ditangkap di Hotel hingga Nonton Porno

5. Masalah Pernapasan

Gangguan Pernapasan: Saat marah, pernapasan menjadi cepat dan dangkal, yang bisa memicu atau memperburuk kondisi seperti asma.

6. Masalah Tidur

Insomnia: Orang yang sering marah mungkin mengalami kesulitan tidur atau insomnia, karena sulit bagi tubuh untuk rileks setelah marah.

Kualitas Tidur yang Buruk: Bahkan jika bisa tidur, kualitas tidur bisa terganggu, membuat tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup.

Baca Juga: Profil Armor Toreador Gustafiante Suami Cut Intan Nabila, Viral Soal CCTV KDRT

7. Masalah Kulit

Jerawat dan Ruam: Stres dan hormon yang dilepaskan saat marah bisa menyebabkan kulit menjadi lebih berminyak, meningkatkan risiko jerawat dan masalah kulit lainnya.

Eksim: Pada beberapa orang, marah dan stres bisa memperburuk kondisi kulit seperti eksim.

8. Peningkatan Risiko Cedera

Perilaku Agresif: Marah yang tidak terkendali bisa menyebabkan perilaku agresif atau impulsif, yang meningkatkan risiko kecelakaan atau cedera.

9. Masalah Berat Badan

Makan Berlebihan: Marah dapat menyebabkan beberapa orang mencari kenyamanan dalam makanan, yang bisa mengarah pada makan berlebihan dan peningkatan berat badan.

Penurunan Nafsu Makan: Sebaliknya, beberapa orang mungkin kehilangan nafsu makan ketika marah, yang bisa menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat.

Baca Juga: 7 Fakta Kebakaran di Manggarai: 120 Personel Damkar Jebol Pagar Beton

10. Hubungan Sosial yang Buruk

Konflik: Marah yang sering terjadi dapat menyebabkan konflik dengan keluarga, teman, atau rekan kerja, merusak hubungan sosial dan menyebabkan isolasi sosial.

Kesulitan dalam Komunikasi: Marah dapat membuat komunikasi menjadi sulit, karena orang cenderung tidak mendengarkan atau memahami saat marah.

Cara Mengelola Marah untuk Kesehatan yang Lebih Baik

Untuk mengurangi dampak negatif marah terhadap kesehatan, penting untuk belajar mengelola emosi dengan cara yang sehat.

Teknik seperti meditasi, olahraga, atau terapi bicara dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas marah, serta meningkatkan kesejahteraan keseluruhan.

Mengidentifikasi pemicu marah dan belajar bagaimana meresponsnya dengan cara yang lebih tenang juga sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan19 September 2024, 08:00 WIB

Bagaimana Cara Membuat Bulu Mata Lentik Alami? Coba 8 Tips Ini!

Dengan perawatan rutin dan penggunaan bahan-bahan alami, bulu mata bisa menjadi lebih lentik, kuat, dan terlihat lebih panjang tanpa perlu alat atau produk kimia yang berlebihan.
Ilustrasi. Dengan perawatan rutin dan penggunaan bahan-bahan alami, bulu mata bisa menjadi lebih lentik, kuat, dan terlihat lebih panjang tanpa perlu alat atau produk kimia yang berlebihan. (Sumber : Freepik/freepik)
Life19 September 2024, 07:00 WIB

10 Gaya Hidup Minimalis yang Bisa Membuat Cepat Kaya, Hindari Hutang!

Gaya hidup minimalis mendorong seseorang untuk hanya membeli barang-barang yang benar-benar diperlukan dan berguna, bukan yang sekadar diinginkan.
Ilustrasi. Menyisihkan lebih banyak uang untuk investasi memungkinkan uang tumbuh dan berlipat ganda dalam jangka panjang, yang merupakan kunci untuk membangun kekayaan. (Sumber : GhasoubAlaeddin)
Food & Travel19 September 2024, 06:00 WIB

Resep Mochi Isian Kacang Khas Sukabumi, Oleh-Oleh Liburan yang Nikmat!

Mochi Sukabumi terkenal dengan isi kacang yang manis dan gurih. Intip Resep Mochi Isian Kacang Khas Sukabumi, Oleh-Oleh Liburan yang Nikmat!
Ilustrasi. Mochi telah menjadi simbol kuliner tradisional Sukabumi. Foto:Instagram/@detikviliana
Science19 September 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 September 2024, Sukabumi Cerah Berawan Sepanjang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan pada 19 September 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan pada 19 September 2024. (Sumber : Pixabay.com/@MabelAmber)
Inspirasi19 September 2024, 00:37 WIB

Keteladanan Rasulullah SAW, Inspirasi Bagi Generasi Muda

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diperingati oleh umat Islam setiap tahun, merupakan momen penting untuk mengenang kelahiran sosok yang membawa risalah Islam ke dunia.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad 12 Rabiul Awal 1445 H / 16 September 2024 | Foto : Pixabay
Sukabumi19 September 2024, 00:13 WIB

Dibeli Murah hingga Intimidasi, Warga Ungkit Soal Tanah Harry Cader di Tegalbuleud Sukabumi

Warga Desa Buniasih dan Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi terutama ahli waris tanah merek mengungkit proses penjualan tanah pada beberapa tahun Harry Cader
Tanah Harry Cader di Desa Buniasih Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi18 September 2024, 22:35 WIB

Pengakuan Korban Penembakan Oknum Pengacara di Sukabumi: Curhat Lalu Todongkan Senpi

Detik-detik sebelum terjadinya peristiwa penembakan pemilik warung kopi (warkop) di Jalan Sriwidari No 27, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Pelaku disebut sempat curhat butuh uang untuk berobat sang anak.
MAF (35 tahun) korban penembakan oknum pengacara saat diwawancarai di warkopnya, Rabu (18/9/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi Memilih18 September 2024, 21:34 WIB

Abah Ucok Kirim Kode Keras ke Calon Bupati, Singgung Tata Ruang Ibukota Kab. Sukabumi

Mantan Wakil Bupati Sukabumi, Ucok Haris Maulana Yusup mengungkapkan keluh kesahnya terhadap sejumlah persoalan yang ada di Kabupaten Sukabumi yang menurutnya banyak yang belum terselesaikan
Politisi senior Sukabumi, H. Ucok Haris Maulana Yusup | Foto : Istimewa
Sukabumi18 September 2024, 20:55 WIB

Empat Warga Terjangkit DBD, Puskesmas Bojonggenteng Sukabumi Lakukan Fogging

Puskesmas Bojonggenteng Sukabumi menerima laporan bahwa ada empat warga terjangkit DBD di Kampung Pamatutan.
Puskesmas Bojonggenteng Sukabumi melakukan fogging di Kampung Pamatutan usai menerima laporan adanya 4 warga yang terjangkit DBD. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi18 September 2024, 20:33 WIB

Dinas PU Sukabumi Lakukan Pemeliharaan Rutin di Ruas Jalan Cicurug-Cidahu

Dinas PU Kabupaten Sukabumi melakukan pemeliharaan rutin pada ruas jalan Cicurug-Cidahu di Desa Tangkil.
Petugas UPTD Dinas PU Kabupaten Sukabumi melakukan pemeliharaan rutin di ruas Jalan Cicurug-Cidahu. (Sumber : Istimewa)