SUKABUMIUPDATE.com - Ain adalah penyakit atau gangguan yang disebabkan pandangan mata, baik ain dari orang lain maupun ain pada diri sendiri.
Melansir muslim.or.id, penyakit Ain disebutkan oleh Syaikh Abdurrahman bin Hasan:
إصابة العائن غيرَه بعينه
Artinya: “Seorang yang memandang, menimbulkan gangguan pada yang dipandangnya” (Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, halaman 69).
Baca Juga: Resep Ayam Teriyaki Sederhana, Menu Simpel untuk Keluarga di Rumah
Ternyata, 'ain tidak hanya datang dari orang lain saja, melainkan juga bisa datang dari diri sendiri. Misalnya, 'ain bisa muncul dari bisikan-bisikan hati yang lalai saat memuji diri sendiri.
"Misalnya ketika bercermin kita merasa diri paling cantik, itu adalah gambaran dari keinginan Anda yang dipendam dalam hati yang kemudian salah mengucapkannya lalu tanpa disadari membawa mudarat," kata Prof. Quraish Shihab dalam tayangan Shihab & Shihab, dikutip Minggu (11/8/2024).
Maka untuk mencegah diri terhindar dari 'ain, sebaiknya selalu melafalkan ta'awudz, membaca surat-surat perlindungan (mu'awwidzatain), wirid, dan beberapa doa anjuran ulama. Bacaan ini sebagai penangkal dan usaha membentengi diri dari pengaruh-pengaruh negatif, termasuk 'ain.
"Untuk mencegahnya ulama mengajarkan doa-doa juga beberapa wirid. Seperti pagi-pagi membaca Wirdul Lathif, malamnya membaca Rathibul Haddad. Nah, itu semua untuk memagari kita," tutur penulis buku Lentera Hati; Kisah dan Hikmah Kehidupan, Prof Quraish Shihab.
Baca Juga: 10 Cara Mengembalikan Semangat Agar Hidup Lebih Produktif
Doa Bercermin untuk Mencegah Ain Pada Diri Sendiri
Merujuk NU Online, bercermin -termasuk melihat wajah sendiri- merupakan tindakan mubah menurut syara’. Agama tidak menuntut atau melarang orang memandang diri di muka cermin.
Meski tidak ada anjuran khusus doa bercermin bisa menangkal 'Ain, sejatinya memohon perlindungan kepada Allah termasuk ikhtiar yang bisa diupayakan.
Berikut lafal doa yang bisa dibaca oleh mereka yang sedang bercermin dengan harapan dilindungi dari ain terhadap diri sendiri.
اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
Allâhumma kamâ hassanta khalqî fahassin khuluqî.
Artinya: “Hai Tuhanku, sebagaimana telah Kaubaguskan kejadianku, maka baguskanlah perangaiku,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
Doa bercermin diharapkan dapat mengantarkan orang menuju kesempurnaan perilaku, bukan sekadar tampilan fisik. (Alhafiz K).
Baca Juga: Resep Ayam Fillet Panggang Saus Lemon, Yuk Buat Masakan Resto Ala Rumahan!
Diketahui sebelumnya, mengutip NU Online, Prof Quraish menjelaskan arti ain sebenarnya adalah pengaruh buruk dari pandangan mata atau pikiran disertai rasa takjub atau iri hati sehingga menimbulkan mudarat terhadap apa pun yang dilihatnya.
Ain tidak serta merta terjadi di era saat ini, melainkan sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Ustadz Muhammad Faizar dalam Kajian Umum Al-Lathif di Kanal YouTube Pro-You Channel (16/10/2022), menyebutkan hadits tentang Ain.
Rasulullah SAW bersabda, "Ain itu benar adanya. Kalau ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, maka yang bisa mendahuluinya adalah Ain", kata Ustadz Muhammad Faizar.
Prof Quraish Shihab juga menjelaskan Ain yang terjadi di zaman Rasulullah yaitu menimpa sahabat Nabi SAW saat dikagumi oleh seorang Arab atas kerupawanannya.
"Dua orang sahabat Nabi mandi, terus salah satunya terkagum oleh ketampanannya, kemudian yang dikagumi seketika pingsan. Nah, itu namanya kena 'ain. Disini pandangannya pandangan ketakjuban," jelasnya.