SUKABUMIUPDATE.com - Terowongan Paledang, adalah sebuah terowongan yang terletak di Jalan Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor yang merupakan jalur kereta jurusan Bogor-Sukabumi.
Di terowongan ini dulunya terdapat tragedi mengenaskan yang akhirnya menjadi kisah mistis yang membuat bulu kuduk berdiri.
Terowongan ini memiliki panjang sekitar 10 meter dan diatasnya merupakan jalan raya yang ramai dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat.
Kisah mistis ini muncul setelah tragedi maut yang merenggut korban penumpang kereta sekitar 12 orang.
Dikutip dari Channel YouTube TRANS7 Lifestyle, kejadiannya terjadi sekitar tahun 2000-an, dengan diawali dari keterlambatan kereta Bogor- Sukabumi, yang membuat sejumlah penumpang kemudian membludak dari yang biasanya hanya 700an menjadi 1000 orang banyaknya.
Jadwal keberangkatan kereta tujuan Sukabumi yang harusnya jam 1 siang, kemudian
tertunda hingga jam 4 sore.
Dari sinilah tragedi terowongan Paledang Bogor di tanggal 12 Januari tahun 2000 bermula.
Dimana segerombolan anak-anak muda nekat naik di atas kereta api meski sudah diperingatkan oleh petugas.
Menurut penuturan saksi warga sekitar yang bernama Dandi, “Kejadian ini penumpang jam 1 harusnya pada naik itu. Karena mereka susah dibilangin gitu nih anak-anaknya udah ribuan di atas, susah dibilangin akhirnya mereka naik ke atap, lebih banyak dari yang di bawah,” ucapnya.
“Begitu mereka akhirnya berangkatnya setengah empat sore harusnya jam 1.00 WIB. Lalu pas kejadian terowongan Paledang, saat itu kereta Bogor tujuan Sukabumi sedang melaju sangat kencang,” katanya lagi.
Kereta api tujuan Sukabumi yang sarat penumpang, melaju dengan cepat untuk mengejar keterlambatan. Anak-anak muda yang duduk di atap tidak menyadari jika dalam jarak 1 km dari stasiun Bogor ada terowongan Jalan Paledang yang ukurannya hanya pas dengan Badan kereta api saja.
Kecelakaan pun tak bisa dihindari, para penumpang di bagian atap kereta langsung menghantam dinding atas terowongan Paledang.
Sementara sebagian lainnya berusaha menyelamatkan diri dengan melompat dari atas kereta yang melaju berkecepatan tinggi.
Terowongan Paledang dibangun pada tahun 1872 seiring pembangunan rel kereta api Bogor Sukabumi yang melalui Batu Tulis.
Bentuk datar bagian atas terowongan sangat tidak memungkinkan dilewati penumpang di atas gerbong, alhasil kebanyakan korban mengalami luka di bagian kepala karena terbentur mulut terowongan.
Mendengar benturan dan teriakan keras dari penumpang kereta, warga sekitar berlarian untuk memberi pertolongan, namun mereka terkejut ketika sampai di lokasi.
Mereka menemukan puluhan korban dengan kondisi mengenaskan. Ada 12 orang yang ditemukan tewas di tempat dalam kondisi tubuh yang tidak utuh.
Sementara beberapa bagian tubuh ditemukan terpisah tak jauh dari lokasi kecelakaan.
Setelah tragedi terowongan Paledang yang merenggut banyak nyawa, terjadi suasana di sekitar lokasi dirasakan berbeda oleh masyarakat setempat.
Mereka kerap menyaksikan hal-hal aneh yang dikait-kaitkan dengan kematian para korban kecelakaan yang dianggap mati tak sempurna.
Muncul Penampakan Hantu di Sekitar Terowongan Paledang
Menurut keterangan warga sekitar, pada saat itu sering terlihat penampakan hantu tanpa kepala yang duduk di rel kemudian hilang.
Cerita yang beredar tentang hantu tanpa kepala ini tak mengganggu atau menakut nakuti warga sekitar.
Namun beberapa rumor mengatakan jika hantu tanpa kepala tersebut masih mencari kepalanya yang hilang saat tragedi berdarah di Terowongan Paledang.
Sosok hantu tanpa kepala tersebut juga kerap menanyakan di mana kepalanya kepada warga sekitar yang melihat sosoknya itu.
Namun, tak hanya hantu tanpa kepala saja yang menjadi misteri di terowongan Paledang Bogor.
Dilokasi tersebut, bahkan sering terdengar juga suara teriakan yang meminta tolong.