SUKABUMIUPDATE.com - Di era yang semakin didominasi oleh teknologi dan kecerdasan buatan, peran kecerdasan manusia, terutama kecerdasan intelektual (IQ), justru semakin penting.
Manusia dengan IQ tinggi memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif, menghasilkan ide-ide baru, dan menemukan solusi inovatif yang tidak terduga oleh mesin.
Namun, faktor-faktor seperti genetika, kesehatan, pola asuh, pendidikan, status sosial atau ekonomi, dan gaya hidup dapat memengaruhi IQ seseorang.
Bahkan jika Anda adalah seseorang dengan IQ rendah, Anda selalu dapat melatih otak Anda agar lebih cepat dan lebih gesit dengan mempraktikkan aktivitas sederhana atau dengan menantang otak Anda.
Apa Itu Tingkat IQ?
Tingkat IQ (Intelligence Quotient) adalah sebuah angka yang diperoleh dari tes psikologi untuk mengukur kemampuan intelektual seseorang secara relatif terhadap kelompok usianya. Angka IQ ini sering digunakan sebagai indikator kecerdasan seseorang, meskipun perlu diingat bahwa IQ bukanlah satu-satunya penentu kecerdasan.
Apa yang diukur oleh tes IQ?
Tes IQ umumnya mengukur kemampuan seseorang dalam:
- Pemecahan masalah: Kemampuan untuk menganalisis situasi, menemukan solusi, dan mengambil keputusan.
- Penalaran: Kemampuan untuk berpikir logis dan menarik kesimpulan dari informasi yang ada.
- Pemahaman konsep: Kemampuan untuk memahami ide-ide abstrak dan kompleks.
Memori: Kemampuan untuk mengingat informasi dan fakta.
Bagaimana cara meningkatkan IQ?
Hasil tes IQ memang membantu memberikan gambaran yang cukup tentang kecerdasan, tetapi tindakan dan usaha Anda sepanjang hidup juga sama pentingnya. Menurut Journal of Intelligence, Anda dapat meningkatkan IQ dengan melakukan latihan yang konsisten di berbagai bidang yang diukur dengan tes IQ yang dapat membantu meningkatkan skor Anda.
Selain itu, ada beberapa kegiatan yang dapat membantu meningkatkan kemampuan penalaran, pemecahan masalah, dan perencanaan Anda. Berikut adalah cara meningkatkan IQ yang bisa membantu Anda, dikutip dari healthshots.
1. Aktivitas yang Berhubungan dengan Memori
Aktivitas memori tidak hanya meningkatkan memori Anda, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan bahasa Anda.
Menurut Journal of Visualized Experiments, permainan memori telah digunakan dalam studi penelitian untuk mengeksplorasi hubungan antara memori dan bahasa atau pengetahuan objek.
Beberapa aktivitas memori meliputi:
- Teka-teki gambar
- Sudoku
- Teka-teki silang
- Pencocokan kartu
2. Aktivitas Penalaran Visuospasial
Penalaran visuospasial mencakup penerapan proses mental yang terkait dengan representasi fisik. Misalnya, membaca dan menafsirkan peta melibatkan penggunaan pemrosesan dan penalaran visual-spasial.
Aktivitas ini dapat membantu meningkatkan skor IQ Anda. Menurut Frontiers Journal , kemampuan penalaran visuospasial dikaitkan dengan prestasi akademik siswa muda Tiongkok dalam mata pelajaran matematika dan mata pelajaran membaca lainnya.
Beberapa kegiatannya meliputi:
- Prisma yang tidak dilipat
- Model 3-D
- Aktivitas sudut pandang
- Labirin
3. Keterampilan Relasional
Teori Kerangka Relasional (RFT) terkait dengan kognisi manusia dan perkembangan bahasa melalui asosiasi relasional. Teori ini berpendapat bahwa dasar bahasa manusia dan kognisi yang lebih tinggi adalah relasi, yang berarti kemampuan manusia untuk menciptakan hubungan dua arah antara berbagai hal.
Sebuah penelitian tahun 2016 mengisyaratkan bahwa penggunaan RFT sebagai intervensi dapat meningkatkan skor IQ pada anak secara drastis.
Aktivitas yang melibatkan pelatihan relasional meliputi:
- Buku pembelajaran bahasa (perbedaan antara ini dan itu)
- Perbandingan objek (gelas penuh versus gelas kosong)
- Perbandingan jumlah (sedikit versus sepuluh sen)
4. Sering Membaca Buku
Buku merupakan gudang pengetahuan dan kebijaksanaan. Anda dapat mengembangkan kemampuan kognitif dengan gemar membaca. Bahkan, manfaat membaca buku akan semakin terasa jika kegiatan membaca buku menjadi bagian dari kegiatan bonding orangtua.
Menurut Jurnal Deposit Selektif Akademi Pediatri Amerika, ditemukan bahwa ketika orang tua membacakan buku untuk anak-anak mereka, anak tersebut kemungkinan besar akan mengembangkan keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif yang lebih baik.
5. Pembelajaran Berkelanjutan Melalui Pendidikan
Tidak ada batasan usia atau akhir untuk belajar melalui pendidikan. Segala bentuk pendidikan sangat penting bagi perkembangan kecerdasan manusia. Menurut Psychological Science Journal , sebuah studi tentang IQ dan pendidikan yang dilakukan oleh lebih dari 600.000 partisipan diamati untuk menentukan pengaruh pendidikan terhadap tingkat IQ.
Ditemukan bahwa peserta mengalami lonjakan satu hingga lima poin IQ untuk setiap tahun tambahan pendidikan formal.
6. Belajar bahasa Baru
Tidak mengherankan bahwa mempelajari banyak bahasa dapat bermanfaat bagi otak manusia dalam banyak hal. Semakin awal Anda mulai belajar, semakin baik. Namun, usia saat Anda belajar merupakan faktor penentu utama untuk menunjukkan apakah mempelajari bahasa baru akan meningkatkan otak Anda atau tidak.
Menurut Journal of Psychology and Aging , orang dewasa yang mengikuti pelatihan bahasa selama 11 minggu tidak menunjukkan peningkatan signifikan dalam kecerdasan atau skor IQ mereka.
Mempelajari bahasa baru tentunya dapat membantu meningkatkan skor IQ, tetapi saat yang krusial yang memengaruhi skor IQ adalah selama masa balita.
7. Belajar Alat Musik
Belajar musik tidak berarti Anda harus menjadi musisi hebat berikutnya. Pelajaran musik selama 75 menit setiap minggu selama 12 minggu secara drastis meningkatkan skor IQ pada anak usia prasekolah, menurut Journal of Cognitive Processing . Orang dewasa juga dapat memperoleh manfaat dari mengikuti pelatihan musik.
Jurnal Frontiers in Psychology menemukan hubungan positif antara durasi waktu latihan musik pada orang dewasa dan fungsi eksekutif.
Selain itu, mendengarkan musik juga bermanfaat. Lingkungan yang diperkaya musik dapat meningkatkan skor IQ verbal anak-anak, menurut Jurnal PloS One.