SUKABUMIUPDATE.com - Luka batin adalah permasalah mental yang mengoyak sudut emosional seseorang. Tentang luka batin, Ustadz Hilman Fauzi membahas hal itu dalam kajiannya.
Ada tiga hubungan yang harus diperbaiki, yakni perbaiki hubungan dengan Allah dengan cara meminta ampun (istighfar). Kemudian, melihat hubunganmu dengan orang tua serta perbaiki hubunganmu dengan dirimu sendiri.
Melansir TikTok/@menatahati.tc, di kajian Ustadz Hilman Fauzi, artis Zara JKT48 bertanya ketika sedang mengalami luka batin, mana yang harus didahulukan antara Memaafkan Diri Sendiri atau Memaafkan Orang Lain yang Melukai Kita agar mencapai kata Ikhlas?
Baca Juga: 10 Ciri Orang Ikhlas Terlihat Dari Sikapnya, Apa Kamu Termasuk?
Menjawab pertanyaan Zara JKT48, Ustadz Hilman Fauzi menjawab kita harus memaafkan diri kita sendiri terlebih dahulu.
"Mungkin selama ini kamu tidak sayang dengan diri sendiri." kata Ustadz Hilman Fauzi, dikutip dari video kajian di akun TikTok/@menatahati.tc, Selasa (6/8/2024).
Memutuskan antara memaafkan diri sendiri atau orang lain ketika terluka bisa menjadi pilihan yang rumit dan personal. Namun, keduanya memiliki peran penting dalam proses penyembuhan.
Berikut beberapa pertimbangan yang dapat membantu dalam mengambil keputusan tersebut, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: 15 Tips Ikhlas Memaafkan Kesalahan Orang Lain, Jangan Menyimpan Dendam Ya!
Memaafkan Diri Sendiri
- Mengurangi Beban Emosional
Memaafkan diri sendiri saat mengalami luka batin membantu mengurangi rasa bersalah dan beban emosional yang sering kali menyertai kesalahan atau keputusan buruk di masa lalu.
- Menerima Ketidaksempurnaan
Memahami bahwa setiap orang membuat kesalahan dan tidak ada yang sempurna dapat membantu Anda lebih mudah menerima dan memaafkan diri sendiri saat kita mengalami luka batin.
- Pembelajaran dan Pertumbuhan
Melihat kesalahan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh dapat memudahkan Anda untuk melanjutkan hidup dengan lebih positif.
- Meningkatkan Kesejahteraan Mental
Memaafkan diri sendiri saat mengalami luka batin dapat meningkatkan kesehatan mental dan emosional, mengurangi stres, dan meningkatkan perasaan damai dan puas.
Baca Juga: Awas Ain Karena Kagum Berlebihan! Ini 10 Ciri Orang Iri Hati pada Hidup Kita
Memaafkan Orang Lain
- Melepaskan Dendam
Memaafkan orang lain dapat membantu melepaskan perasaan dendam atau kebencian yang bisa merugikan diri sendiri dalam jangka panjang.
- Membangun Hubungan yang Lebih Baik
Memaafkan orang lain bisa membuka jalan untuk memperbaiki atau memulihkan hubungan, jika hal itu yang Anda inginkan.
- Menciptakan Kedamaian
Memaafkan orang lain yang melukai batin kita dapat membantu menciptakan rasa damai dalam diri dan menghindari konflik berkepanjangan.
- Menghentikan Siklus Negatif
Dengan memaafkan orang lain yang melukai batin, kita dapat menghentikan siklus emosi negatif dan memulai langkah baru yang lebih positif.
Baca Juga: Dahsyatnya 'Ain, Prof. Quraish Shihab: Dampak Iri Hati Orang Lain pada Kita
Pertimbangan antara Memaafkan Diri Sendiri atau Memaafkan Orang Lain
- Konsekuensi Emosional: Pertimbangkan dampak emosional dari memaafkan diri sendiri atau orang lain terhadap kesejahteraan Anda.
- Tujuan Jangka Panjang: Apa yang ingin Anda capai dalam jangka panjang dengan memaafkan? Apakah itu kedamaian batin, hubungan yang lebih baik, atau pembelajaran pribadi?
- Waktu: Proses memaafkan bisa memerlukan waktu. Tidak perlu memaksakan diri untuk segera memaafkan jika Anda belum siap.
Pada akhirnya, pilihan antara memaafkan diri sendiri atau orang lain tergantung pada situasi pribadi dan apa yang dibutuhkan untuk menyembuhkan dan melanjutkan hidup.
Kedua tindakan tersebut adalah bagian dari perjalanan menuju penerimaan dan penyembuhan.