SUKABUMIUPDATE.com - 'Ain menjadi salah satu fenomena yang cukup ditakuti oleh sebagian banyak orang. Pasalnya, ain populer disebut sebagai penyakit.
Padahal, Pendiri Pusat Studi Qur'an, Profesor Muhammad Quraish Shihab meluruskan kekeliruan ain sebagai penyakit. Dalam sebuah tayangan video YouTube di kanal Najwa Shihab, ulama Islam itu menjelaskan tentang 'ain, tepatnya di episode Shihab & Shihab.
"'Ain itu bukan penyakit. Ain adalah pandangan mata yang kemudian berkembang maknanya sehingga bisa mencakup segala sesuatu yang terpikirkan secara fokus," kata Quraish Shihab dalam tayangan Shihab & Shihab, dikutip Senin (5/8/2024).
Baca Juga: Tabir Surya Melindungi Kulit dari Sinar UV, Apa Perbedaan Sunscreen dan Sunblock?
Lantas, apa itu ain jika bukan penyakit? Mengutip NU Online, Prof Quraish menjelaskan arti ain sebenarnya adalah pengaruh buruk dari pandangan mata atau pikiran disertai rasa takjub atau iri hati sehingga menimbulkan mudarat terhadap apa pun yang dilihatnya.
Ain tidak serta merta terjadi di era saat ini, melainkan sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Ustadz Muhammad Faizar dalam Kajian Umum Al-Lathif di Kanal YouTube Pro-You Channel (16/10/2022), menyebutkan hadits tentang Ain.
Rasulullah SAW bersabda, "Ain itu benar adanya. Kalau ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, maka yang bisa mendahuluinya adalah Ain", kata Ustadz Muhammad Faizar.
Prof Quraish Shihab juga menjelaskan Ain yang terjadi di zaman Rasulullah yaitu menimpa sahabat Nabi SAW saat dikagumi oleh seorang Arab atas kerupawanannya.
"Dua orang sahabat Nabi mandi, terus salah satunya terkagum oleh ketampanannya, kemudian yang dikagumi seketika pingsan. Nah, itu namanya kena 'ain. Disini pandangannya pandangan ketakjuban," jelasnya.
Baca Juga: Kenapa Introvert Lelah Interaksi dengan Banyak Orang? Ini 5 Alasannya!
Orang yang memiliki 'ain, kata Prof Quraish Shihab, biasanya akan diliputi perasaan iri hati serta dengki. Bahkan, kekaguman yang sangat berlebihan terhadap apa yang berada di depan matanya.
"Yang iri hati orang lain, kita yang kena dampaknya," jelas Prof Quraish Shihab yang juga pemilik karya monumental Tafsir Al Misbah.
Ternyata, 'ain tidak hanya datang dari orang lain saja, melainkan juga bisa datang dari diri sendiri. Misalnya, 'ain bisa muncul dari bisikan-bisikan hati yang lalai saat memuji diri sendiri.
"Misalnya ketika bercermin kita merasa diri paling cantik, itu adalah gambaran dari keinginan Anda yang dipendam dalam hati yang kemudian salah mengucapkannya lalu tanpa disadari membawa mudarat," lanjutnya.
Maka untuk mencegah diri terhindar dari 'ain, sebaiknya selalu melafalkan ta'awudz, membaca surat-surat perlindungan (mu'awwidzatain), wirid, dan beberapa doa anjuran ulama. Bacaan ini sebagai penangkal dan usaha membentengi diri dari pengaruh-pengaruh negatif, termasuk 'ain.
"Untuk mencegahnya ulama mengajarkan doa-doa juga beberapa wirid. Seperti pagi-pagi membaca Wirdul Lathif, malamnya membaca Rathibul Haddad. Nah, itu semua untuk memagari kita," tutur penulis buku Lentera Hati; Kisah dan Hikmah Kehidupan, Prof Quraish Shihab.
Baca Juga: 7 Ciri Orang Putus Asa Karena Lelah Menghadapi Ujian Hidup
Prof Quraish Shihab juga berpesan untuk senantiasa melibatkan Allah dalam setiap keadaan, karena segala macam kemungkinan baik pujian maupun celaan semata-mata bergantung kepada Allah SWT.
"Kalau itu pujian ucapkanlah Masyaallah, Subhanallah. Tapi kalau itu celaan maka ucapkan A’udzu bi kalimatillah at-tammah min syarri ma khalaq," pesan ayah Najwa Shihab ini.