10 Kebiasaan Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Susah, Suka Berhutang!

Senin 29 Juli 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi. Uang Rupiah | Ketahui Apa Saja Kebiasaan Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Susah, Salah Satunya Suka Berhutang! (Sumber : pixabay.com/@iqbalnurilanwar)

Ilustrasi. Uang Rupiah | Ketahui Apa Saja Kebiasaan Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Susah, Salah Satunya Suka Berhutang! (Sumber : pixabay.com/@iqbalnurilanwar)

SUKABUMIUPDATE.com - Kemiskinan sebenarnya termasuk hal relatif karena siapapun bisa mengalaminya. Miskin tidak hanya berkutat soal keuangan, meskipun mayoritas mereka yang disebut orang miskin adalah orang-orang yang memiliki keterbatasan dalam hal materi ekonomi.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada beberapa kebiasaan dan gaya hidup yang dapat memperburuk kondisi keuangan dan membuat seseorang tetap berada dalam kemiskinan.

Maka, menyadari dan mengubah kebiasaan buruk penyebab kemiskinan ekonomi dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan stabilitas keuangan. Berikut beberapa gaya hidup yang sering kali membuat hidup seseorang tetap susah, seperti dirangkum dari berbagai sumber:

Kebiasaan Orang Miskin

1. Kurangnya Perencanaan Keuangan:

  • Tidak Membuat Anggaran: Tanpa anggaran, sulit untuk melacak pengeluaran dan pendapatan, sehingga mudah terjadi pengeluaran berlebihan.
  • Tidak Menabung: Tidak memiliki dana darurat atau tabungan untuk kebutuhan mendesak dapat membuat seseorang rentan terhadap situasi darurat.

Baca Juga: 10 Ciri Orang Memiliki Dendam Namun Bersikap Pura-pura Baik Pada Kita

2. Kebiasaan Berhutang:

  • Pinjaman Konsumtif: Mengambil pinjaman untuk keperluan konsumtif seperti membeli barang-barang mewah atau liburan, bukannya investasi.
  • Penggunaan Kartu Kredit yang Buruk: Menggunakan kartu kredit tanpa perhitungan yang matang dan hanya membayar jumlah minimum dapat menyebabkan utang menumpuk.

3. Pola Konsumsi yang Boros:

  • Belanja Impulsif: Membeli barang-barang yang tidak diperlukan hanya karena dorongan sesaat.
  • Gaya Hidup di Luar Kemampuan: Meniru gaya hidup yang lebih mewah dari kemampuan finansial yang dimiliki.

4. Tidak Meningkatkan Diri:

  • Kurangnya Pendidikan atau Keterampilan: Tidak berinvestasi dalam pendidikan atau pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
  • Tidak Belajar dari Kesalahan: Mengulang kesalahan keuangan yang sama tanpa mencoba untuk memperbaikinya.

Baca Juga: 8 Ciri Orang Menyimpan Dendam Pada Kita, Terlihat dari Sikap & Ekspresi Wajahnya

5. Kurangnya Disiplin Finansial:

  • Tidak Konsisten Menabung: Menabung secara tidak konsisten atau menggunakan tabungan untuk hal-hal yang tidak penting.
  • Mengabaikan Investasi: Tidak melakukan investasi yang dapat membantu meningkatkan nilai uang dalam jangka panjang.

6. Pengelolaan Waktu yang Buruk:

  • Tidak Mengatur Waktu dengan Baik: Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk hal-hal yang tidak produktif.
  • Malas dan Menunda-nunda: Menunda pekerjaan atau aktivitas yang bisa membantu memperbaiki kondisi keuangan.

7. Kurangnya Pengetahuan Keuangan:

  • Tidak Paham tentang Manajemen Keuangan: Tidak memahami konsep dasar manajemen keuangan seperti anggaran, investasi, dan pengelolaan utang.
  • Tidak Mencari Nasihat Keuangan: Tidak mencari atau mengikuti nasihat keuangan dari sumber yang dapat dipercaya.

Baca Juga: 10 Cara Menegur Anak yang Tidak Sopan, Jangan Pernah Bilang Nakal!

8. Ketergantungan pada Bantuan Luar:

  • Mengandalkan Bantuan: Terlalu bergantung pada bantuan pemerintah atau orang lain tanpa mencoba untuk mandiri secara finansial.
  • Tidak Berusaha untuk Berubah: Tidak berusaha mencari cara untuk meningkatkan pendapatan atau mengurangi pengeluaran.

9. Pengaruh Lingkungan:

  • Lingkungan Negatif: Berada dalam lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan finansial dan pribadi, seperti teman atau keluarga yang juga memiliki kebiasaan buruk.
  • Tidak Mencari Peluang Baru: Tidak berusaha mencari peluang baru untuk meningkatkan kualitas hidup dan keuangan.

10. Masalah Kesehatan:

  • Mengabaikan Kesehatan: Mengabaikan kesehatan fisik dan mental, yang dapat menyebabkan biaya medis yang tinggi dan mengurangi produktivitas.

Baca Juga: 13 Kebiasaan Buruk Penyebab Seseorang Susah Kaya, Evaluasi Gaya Hidup!

Mengubah kebiasaan dan gaya hidup yang merugikan ini memerlukan kesadaran diri, disiplin, dan komitmen untuk mencapai perubahan yang positif.

Dengan perencanaan yang baik dan tindakan yang tepat, seseorang dapat memperbaiki kondisi keuangannya dan meningkatkan kualitas hidup.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi