Yuk! Pahami Dampak Bullying di Sekolah dan Cara Mengatasinya

Sabtu 27 Juli 2024, 11:18 WIB
Ilustrasi. Artikel Dampak Bullying di Sekolah dan Cara Mengatasinya (Sumber: Pinterest)

Ilustrasi. Artikel Dampak Bullying di Sekolah dan Cara Mengatasinya (Sumber: Pinterest)

SUKABUMIUPDATE.com - Tahukah kamu? Kasus bullying banyak menyita perhatian dunia baik di sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Terjadi banyak kasus bullying di Indonesia hingga ada yang mampu meregang nyawa. Seperti yang terjadi baru-baru ini kasus bullying atau perundungan yang dialami oleh NCL berusia 10 tahun, seorang pelajar SD di Kota Sukabumi menjadi korban dan mengalami pendarahan obat dan ketergantungan obat.

Permasalahan bullying di sekolah adalah permasalahan serius yang dapat berdampak buruk pada korban, baik secara fisik maupun mental. Semua orang tua ingin anaknya merasa aman di sekolah dan semua pendidik serta penyelenggara pendidikan juga ingin menyediakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak yang belajar di sekolah. Disini kita akan lebih memahami Bullying serta membahas bagaimana solusi untuk mengatasi Bullying di sekolah.

Pada umumnya para orang tua, guru dan masyarakat menganggap fenomena Bullying di sekolah adalah hal biasa dan baru meresponnya jika hal itu telah membuat korban terluka hingga membutuhkan bantuan medis dalam hal Bullying fisik. Sementara Bullying sosial, verbal dan elektronik masih belum ditanggapi dengan baik. Ternyata hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman akan dampak buruk dari Bullying terhadap perkembangan dan prestasi anak di sekolah dan belum dikembangkanya sistem anti Bullying di sekolah.

Baca Juga: Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos

Selain itu anak-anak juga masih jarang diberikan pemahaman tentang Bullying dan dampaknya. Kekerasan yang dialami siswa di sekolah akan menimbulkan beberapa efek negatif, seperti meningkatnya tingkat depresi, penurunan nilai-nilai akademik, bahkan dapat berujung dengan tindakan bunuh diri. Lebih mengkhawatirkan lagi, seorang anak (pelaku) bullying lebih berpotensi untuk tumbuh sebagai pelaku kriminal dibanding yang tidak melakukan bullying.

Setelah ditelusuri ternyata ada tiga faktor terjadinya bullying antara lain adalah hubungan keluarga, teman sebaya, dan pengaruh media. Nah, berdasarkan beberapa faktor tersebut diharapkan setiap orang tua dan juga guru dapat memperhatikan untuk kondisi anak-anak untuk kedepannya.

Alternatif solusi untuk mengatasi bullying anak di sekolah yaitu: Pertama, di lingkungan sekolah harus dibangun kesadaran dan pemahaman tentang bullying dan dampaknya kepada semua stakeholder di sekolah, mulai dari murid, guru, kepala sekolah, pegawai sekolah hingga orangtua. Kemudian kedua, harus dibangun sistem atau mekanisme untuk mencegah dan menangani kasus bullying di sekolah. Ketiga, diharapkan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan memberikan perhatian terhadap isu bullying di sekolah serta berupaya membangun kapasitas aparaturnya dalam mengatasi isu ini.

Selama ini beberapa upaya telah dilakukan oleh sekolah bagi pelaku pelaku bullying, yaitu pemberian hukuman sanksi dan panggilan orang tua ke sekolah untuk bekerja sama memberikan penanganan.

Baca Juga: Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan

Selain Solusi dari cara penanggulangan di atas, program yang satu ini juga sudah teruji keampuhannya yang sangat komprehensif yang ditujukan untuk menanggulangi bullying dan terbukti efektif yakni the bully busters program. Fokus dari program ini yakni merubah sistem sosial sehingga kemunculan bullying bisa dihindarkan (Espelage & Swearer, 2004). Program tersebut memiliki beberapa prinsip utama sebagai berikut:

Prinsip utama yang pertama yakni bahwa merubah lingkungan lebih berdampak kuat daripada merubah individu per individu. Problem bullying seharusnya dilihat sebagai fungsi interaksi antara dua pihak, maka dalam mengubahnya kedua pihak (pelaku dan korban) harus diubah, dan pola hubungan dan interaksi antara keduanya pun harus pula diubah. Prinsip kedua, yakni pencegahan lebih baik daripada intervensi.

Prinsip ini merupakan prinsip dasar yang selalu dipakai dalam berbagai permasalahan yang terjadi, bagaimanapun pencegahan permasalahan bullying tentu lebih utama dibandingkan melakukan intervensi sesudah terjadinya bullying. Prinsip yang ketiga, yakni bahwa dalam merubah lingkungan dibutuhkan dukungan dan pemahaman dari berbagai pihak, khususnya para guru.

Baca Juga: 10 Makanan Sumber Karbohidrat Selain Nasi, Ada Kentang hingga Ubi Jalar

Manajemen kelas, menetapkan aturan-aturan yang diberlakukan dalam kelas, dan mengambangkan Solusi terhadap berbagai permasalahan yang problematik sementara di saat yang sama tetap dituntut oleh berbagai standar merupakan suatu tugas yang sama sekali tidak mudah.

Bullying adalah jenis perilaku yang membahayakan dan seharusnya kita hindari. Kita tidak tahu bahayanya akan seperti apa. Maka dari itu cegah sekarang juga!

*Dirangkum dari berbagai sumber:

Penulis : Intan, Linda, Brilliant Aqila, Tasya, Nova (Universitas Muhammadiyah Sukabumi)
Dosen Pendamping : Elnawati M.Pd

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa