SUKABUMIUPDATE.com - Tahukah kamu? Kasus bullying banyak menyita perhatian dunia baik di sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Terjadi banyak kasus bullying di Indonesia hingga ada yang mampu meregang nyawa. Seperti yang terjadi baru-baru ini kasus bullying atau perundungan yang dialami oleh NCL berusia 10 tahun, seorang pelajar SD di Kota Sukabumi menjadi korban dan mengalami pendarahan obat dan ketergantungan obat.
Permasalahan bullying di sekolah adalah permasalahan serius yang dapat berdampak buruk pada korban, baik secara fisik maupun mental. Semua orang tua ingin anaknya merasa aman di sekolah dan semua pendidik serta penyelenggara pendidikan juga ingin menyediakan lingkungan sekolah yang aman bagi anak-anak yang belajar di sekolah. Disini kita akan lebih memahami Bullying serta membahas bagaimana solusi untuk mengatasi Bullying di sekolah.
Pada umumnya para orang tua, guru dan masyarakat menganggap fenomena Bullying di sekolah adalah hal biasa dan baru meresponnya jika hal itu telah membuat korban terluka hingga membutuhkan bantuan medis dalam hal Bullying fisik. Sementara Bullying sosial, verbal dan elektronik masih belum ditanggapi dengan baik. Ternyata hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman akan dampak buruk dari Bullying terhadap perkembangan dan prestasi anak di sekolah dan belum dikembangkanya sistem anti Bullying di sekolah.
Baca Juga: Jatim Media Summit Bagikan Tips Bikin Konten Video Disukai Penonton di Medsos
Selain itu anak-anak juga masih jarang diberikan pemahaman tentang Bullying dan dampaknya. Kekerasan yang dialami siswa di sekolah akan menimbulkan beberapa efek negatif, seperti meningkatnya tingkat depresi, penurunan nilai-nilai akademik, bahkan dapat berujung dengan tindakan bunuh diri. Lebih mengkhawatirkan lagi, seorang anak (pelaku) bullying lebih berpotensi untuk tumbuh sebagai pelaku kriminal dibanding yang tidak melakukan bullying.
Setelah ditelusuri ternyata ada tiga faktor terjadinya bullying antara lain adalah hubungan keluarga, teman sebaya, dan pengaruh media. Nah, berdasarkan beberapa faktor tersebut diharapkan setiap orang tua dan juga guru dapat memperhatikan untuk kondisi anak-anak untuk kedepannya.
Alternatif solusi untuk mengatasi bullying anak di sekolah yaitu: Pertama, di lingkungan sekolah harus dibangun kesadaran dan pemahaman tentang bullying dan dampaknya kepada semua stakeholder di sekolah, mulai dari murid, guru, kepala sekolah, pegawai sekolah hingga orangtua. Kemudian kedua, harus dibangun sistem atau mekanisme untuk mencegah dan menangani kasus bullying di sekolah. Ketiga, diharapkan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan memberikan perhatian terhadap isu bullying di sekolah serta berupaya membangun kapasitas aparaturnya dalam mengatasi isu ini.
Selama ini beberapa upaya telah dilakukan oleh sekolah bagi pelaku pelaku bullying, yaitu pemberian hukuman sanksi dan panggilan orang tua ke sekolah untuk bekerja sama memberikan penanganan.
Baca Juga: Info Loker Teknik di Perusahaan Makanan, Posisi Operator Peralatan
Selain Solusi dari cara penanggulangan di atas, program yang satu ini juga sudah teruji keampuhannya yang sangat komprehensif yang ditujukan untuk menanggulangi bullying dan terbukti efektif yakni the bully busters program. Fokus dari program ini yakni merubah sistem sosial sehingga kemunculan bullying bisa dihindarkan (Espelage & Swearer, 2004). Program tersebut memiliki beberapa prinsip utama sebagai berikut:
Prinsip utama yang pertama yakni bahwa merubah lingkungan lebih berdampak kuat daripada merubah individu per individu. Problem bullying seharusnya dilihat sebagai fungsi interaksi antara dua pihak, maka dalam mengubahnya kedua pihak (pelaku dan korban) harus diubah, dan pola hubungan dan interaksi antara keduanya pun harus pula diubah. Prinsip kedua, yakni pencegahan lebih baik daripada intervensi.
Prinsip ini merupakan prinsip dasar yang selalu dipakai dalam berbagai permasalahan yang terjadi, bagaimanapun pencegahan permasalahan bullying tentu lebih utama dibandingkan melakukan intervensi sesudah terjadinya bullying. Prinsip yang ketiga, yakni bahwa dalam merubah lingkungan dibutuhkan dukungan dan pemahaman dari berbagai pihak, khususnya para guru.
Baca Juga: 10 Makanan Sumber Karbohidrat Selain Nasi, Ada Kentang hingga Ubi Jalar
Manajemen kelas, menetapkan aturan-aturan yang diberlakukan dalam kelas, dan mengambangkan Solusi terhadap berbagai permasalahan yang problematik sementara di saat yang sama tetap dituntut oleh berbagai standar merupakan suatu tugas yang sama sekali tidak mudah.
Bullying adalah jenis perilaku yang membahayakan dan seharusnya kita hindari. Kita tidak tahu bahayanya akan seperti apa. Maka dari itu cegah sekarang juga!
*Dirangkum dari berbagai sumber:
Penulis : Intan, Linda, Brilliant Aqila, Tasya, Nova (Universitas Muhammadiyah Sukabumi)
Dosen Pendamping : Elnawati M.Pd