SUKABUMIUPDATE.com - Standar kecantikan yang tidak realistis dapat memberikan tekanan dan dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik individu.
Melansir blueridgetreatment.com, standar kecantikan bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang.
Pasalnya, standar kecantikan bisa membuat orang insecure hingga merasa tidak berharga. Maka, yuk bebaskan diri dari standar kecantikan yang tidak realistis dan lindungi kesehatan mental!
Berikut beberapa contoh standar kecantikan yang sering kali tidak realistis yang kerap ditemukan:
Standar Kecantikan yang Tidak Realistis
- Tubuh Sangat Kurus
Idealisasi tubuh yang sangat kurus sebagai standar kecantikan sering kali tidak realistis dan tidak sehat.
Standar kecantikan yang tidak realistis ini dapat menyebabkan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia, serta masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga: 9 Ciri Orang Memiliki Dendam Pada Kita, Terlihat dari Sikapnya
- Kulit Tanpa Cacat
Standar kecantikan yang menekankan kulit yang sempurna tanpa jerawat, noda, atau bekas luka bisa sangat tidak realistis, mengingat banyak faktor yang mempengaruhi kondisi kulit, termasuk genetik, hormon, dan lingkungan.
- Fitur Wajah yang Sempurna
Harapan memiliki fitur wajah yang sempurna, seperti hidung yang mancung, bibir yang penuh, atau tulang pipi yang tinggi, sering kali tidak realistis dan bisa mendorong individu untuk melakukan prosedur bedah kosmetik yang berisiko.
- Warna Kulit Tertentu
Standar kecantikan yang memuja warna kulit tertentu, baik itu kulit yang sangat putih atau sangat gelap, dapat mengarah pada diskriminasi dan tekanan untuk memutihkan atau menggelapkan kulit melalui metode yang mungkin tidak aman.
Baca Juga: 15 Tips Ikhlas Memaafkan Kesalahan Orang Lain, Jangan Menyimpan Dendam Ya!
- Rambut yang Selalu Tertata Rapi
Ekspektasi bahwa rambut harus selalu terlihat sempurna, lurus, tebal, atau berkilau, dapat menjadi beban. Realitasnya, rambut sehat datang dalam berbagai tekstur dan gaya.
- Ukuran Payudara atau Bentuk Tubuh Tertentu
Tekanan untuk memiliki ukuran payudara atau bentuk tubuh tertentu, seperti tubuh yang berbentuk jam pasir, bisa membuat banyak orang merasa tidak puas dengan tubuh mereka sendiri dan mempertimbangkan operasi plastik.
- Tidak Ada Tanda-tanda Penuaan
Standar kecantikan yang menolak tanda-tanda penuaan alami seperti kerutan, garis halus, dan uban, dapat membuat banyak orang merasa cemas tentang penampilan mereka seiring bertambahnya usia.
- Berat Badan Ideal
Memiliki berat badan yang selalu berada dalam rentang "ideal" dapat mengabaikan kenyataan bahwa setiap orang memiliki bentuk tubuh dan komposisi tubuh yang berbeda, yang bisa tetap sehat meskipun tidak sesuai dengan standar tersebut.
Baca Juga: 8 Sikap Merendahkan Ini Bisa Membuat Orang Dendam dengan Kita, Hindari!
Dampak Negatif Standar Kecantikan yang Tidak Realistis
- Gangguan Makan
Tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis dapat memicu gangguan makan, seperti anoreksia, bulimia, atau makan berlebihan.
- Masalah Mental
Rasa tidak puas dengan penampilan diri sendiri dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri.
- Operasi dan Prosedur Kosmetik Berlebihan
Peningkatan jumlah operasi dan prosedur kosmetik untuk mencapai standar kecantikan yang tidak realistis dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan yang serius.
- Persepsi Diri yang Negatif
Standar kecantikan yang tidak realistis dapat mengubah cara individu melihat diri mereka sendiri dan merasa tidak pernah cukup baik.
Baca Juga: Ciri Orang Introvert di Tempat Kerja: Tantangan dan Cara Mendukungnya
Kesehatan Mental dan Standar Kecantikan yang Tidak Realistis
Standar kecantikan yang tidak realistis berdampak besar pada kesehatan mental, yang menyebabkan berbagai tantangan psikologis.
Memahami hubungan antara standar kecantikan dan kesehatan mental sangat penting dalam mengatasi dampak negatif yang dapat ditimbulkannya pada individu.
Kaitan Antara Standar Kecantikan dan Kesehatan Mental
Standar kecantikan yang tidak realistis yang ditetapkan oleh masyarakat, media, dan platform media sosial dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental seseorang.
Paparan terus-menerus terhadap gambar tubuh yang sempurna dan sering kali diubah secara digital dapat menyebabkan perasaan tidak mampu, harga diri rendah, dan ketidakpuasan terhadap tubuh.
Tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan ini dapat menciptakan siklus kritik diri dan perbandingan, yang berdampak negatif pada kesehatan mental.
Baca Juga: Hati-Hati Bersikap! Ini 10 Penyebab Orang Memiliki Dendam Pada Kita
Cara Menghadapi Standar Kecantikan yang Tidak Realistis
- Penerimaan Diri
Fokus pada menerima dan mencintai diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki daripada harus berpaku pada standar kecantikan yang tidak realistis.
- Pendidikan dan Kesadaran
Tingkatkan kesadaran tentang bagaimana media dan industri kecantikan membentuk persepsi tentang kecantikan dan belajar untuk mengkritisi pesan-pesan tersebut.
- Representasi yang Lebih Beragam
Dukung dan cari representasi kecantikan yang lebih beragam di media, termasuk berbagai bentuk tubuh, warna kulit, usia, dan fitur wajah.
- Perawatan Diri
Prioritaskan perawatan diri yang sehat dan berkelanjutan daripada berusaha memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis.
- Koneksi Sosial yang Positif
Kelilingi diri dengan orang-orang yang mendukung dan mendorong pandangan positif tentang diri sendiri dan kecantikan.
Baca Juga: 8 Ciri Orang Memiliki Dendam Karena Sering Direndahkan, Apa Kamu Termasuk?
Dengan mengakui dan menolak standar kecantikan yang tidak realistis, kita dapat menciptakan budaya yang lebih inklusif dan mendukung kesejahteraan semua individu.