SUKABUMIUPDATE.com - Bagi sebagian orang, berhutang menjadi satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar atau gaya hidup yang mereka inginkan, terutama jika mereka memiliki penghasilan yang rendah atau tidak stabil.
Apalagi di era media sosial saat ini, banyak orang yang ingin menunjukkan citra diri yang kaya dan sukses kepada orang lain. Hal ini dapat mendorong mereka untuk berhutang demi membeli barang-barang mewah, seperti mobil, pakaian, dan gadget, meskipun mereka tidak mampu membelinya.
Ada beberapa karakter orang yang suka berhutang demi memenuhi gaya hidup yang dapat dikenali. Berikut adalah tujuh karakter orang yang memiliki kecenderungan untuk berhutang demi gaya hidup:
1. Konsumtif dan Materialistis
Orang yang suka berhutang demi gaya hidup seringkali memiliki sifat konsumtif dan materialistis. Mereka cenderung mengukur kebahagiaan dan kesuksesan melalui kepemilikan barang-barang mewah dan brand terkenal, tanpa memikirkan dampak finansial jangka panjang.
2. Kurang Disiplin dalam Mengelola Keuangan
Karakter lain yang umum adalah kurangnya disiplin dalam mengelola keuangan pribadi. Mereka cenderung mengabaikan anggaran, tidak memiliki tabungan, dan sering kali menggunakan kartu kredit atau pinjaman tanpa mempertimbangkan kemampuan membayar kembali.
3. Impulsif
Orang yang berhutang demi gaya hidup biasanya memiliki sifat impulsif. Mereka sering kali membuat keputusan pembelian yang tidak direncanakan, terutama ketika melihat promo atau diskon, tanpa memikirkan apakah mereka benar-benar membutuhkan barang tersebut.
4. Ingin Diakui dan Dihormati
Banyak orang yang berhutang demi gaya hidup merasa perlu diakui dan dihormati oleh orang lain. Mereka berusaha menunjukkan status sosial mereka melalui barang-barang yang mereka miliki, meskipun harus berhutang untuk mendapatkannya.
5. Tidak Punya Rencana Keuangan yang Jelas
Ketiadaan rencana keuangan yang jelas juga merupakan karakteristik yang umum. Mereka tidak memiliki tujuan keuangan jangka panjang dan cenderung hidup dari satu gaji ke gaji berikutnya, tanpa menyiapkan dana darurat atau investasi.
6. Gampang Terpengaruh Lingkungan Sosial
Orang yang berhutang demi gaya hidup seringkali dipengaruhi oleh lingkungan sosial mereka. Tekanan dari teman atau keluarga untuk tampil dalam standar tertentu dapat mendorong mereka untuk berhutang demi menyesuaikan diri dengan kelompok sosial mereka.
7. Kurangnya Pendidikan Finansial
Karakter ini juga seringkali terkait dengan kurangnya pendidikan finansial. Mereka mungkin tidak memahami risiko dan konsekuensi dari berhutang, serta tidak tahu cara mengelola keuangan dengan bijak. Kurangnya pengetahuan ini membuat mereka lebih rentan terhadap keputusan finansial yang buruk.