SUKABUMIUPDATE.com - Dalam lingkungan keluarga, orang tua memiliki peran yang sangat berpengaruh bagi perkembangan anak. Setiap orang tua pasti memberikan pengaruh yang berbeda, sesuai dengan pola asuh yang mereka berikan kepada anak. Pola asuh ini sangat berpengaruh bagi perkembangan sosial dan kepribadian anak.
Maka orang tua harus melakukan gaya pengasuhan yang tepat, agar anak dapat memiliki kepribadian yang baik. Oleh karena itu artikel ini akan membahas pola asuh yang memberikan pengaruh baik terhadap perkembangan anak.
Pola asuh orang tua berarti semua kebiasaan orang tua dalam memimpin, mengasuh dan membimbing anak. Dalam memberikan pengaruh yang baik ini, harus dilakukan dengan segala sesuatu yang positif. Apa saja perilaku positif dalam memberikan pola asuh yang baik? Mari kita simak dibawah ini.
1. Pengasuhan Positif
Pengasuhan positif adalah cara orang tua memahami dan memperlakukan anak sesuai dengan tahapan usianya dan kemampuannya, melakukan komunikasi dengan penuh kasih sayang, menegakkan disiplin yang konsisten sehingga anak dapat berkembang secara optimal baik fisik, kecerdasan dan emosinya (Kolopaking et al., 2019).
Selain itu, pengasuhan positif adalah pola asuh yang dilandasi kasih sayang, saling menghormati, dan membangun hubungan hangat antara anak dan orang tua. Penerapan pengasuhan ini saling menguatkan dengan mengedepankan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan hak anak.
Dalam pengasuhan positif, ada beberapa prinsip yang bisa dilakukan orang tua kepada anaknya antara lain:
a. Pahami setiap anak unik dan mempunyai kelebihan serta impian
Setiap anak unik memiliki kelebihan yang berbeda-beda dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Kepercayaan orang tua dan guru merupakan modal terpenting bagi anak untuk menjadi percaya diri, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
b. Selalu mencari cara
Kedua, selalu temukan jalan. Tantangan orang tua dan guru pada setiap tahap perkembangan anak berbeda-beda. Begitu pula dengan kondisi lingkungan yang mempengaruhi perubahan pada anak, sehingga diperlukan perlakuan yang berbeda pada setiap anak.
c. Terima anak apa adanya
Orang tua dan guru harus bisa menerima anak apa adanya, baik prestasinya baik maupun buruk. Ketika anak mendapat hadiah atau penghargaan atas kemenangannya dalam lomba, orang tua dan guru merasa bangga, bahagia dan memperlakukan anak dengan manis. Ketika anak kalah dan salah, orang tua dan guru pun harus bersikap wajar tidak memberikan celaan dan amarah. Justru di sini anak membutuhkan dukungan dan dorongan, anak membutuhkan guru dan orang tua yang dapat mengoreksi dan membantu mereka memperbaiki kesalahan dan berbuat lebih baik.
d. Dukung dan fasilitasi anak untuk tumbuh dan berkembang
Orang tua dan guru harus terus memberikan dukungan pada anak. Doronglah anak-anak untuk melakukannya lagi jika mereka gagal dalam suatu kegiatan. Yakinkan pada anak untuk terus mencoba dan tidak takut salah. Kesempatan kedua tidak pernah sia-sia, selalu ada hikmah atau pelajaran untuk dipelajari dan diadaptasi. Seperti halnya ketika seorang anak belajar berjalan, berapa kali ia akan terjatuh sebelum akhirnya bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang tuanya.
e. Bermain dan bergembira bersama. Interaksi yang hangat dan penuh humor antara orang tua dan guru dengan anak menjadi seru, menggembirakan dan diinginkan bila dilakukan dengan penuh cinta dan kasih sayang. (Hasbi & Ganesha, 2020).
2. Komunikasi positif
Komunikasi sangat penting dalam hubungan keluarga yaitu orang tua dan anak. Karena dalam komunikasi itulah orang tua dapat menjalin hubungan yang baik dan positif dengan anak. Komunikasi yang positif ini adalah kunci dari hubungan yang saling menghargai, menghormati dan terciptanya pribadi anak yang baik serta perkembangan anak yang optimal.
Prinsip dasar dalam mewujudkan komunikasi positif antara orang tua dan anak diantaranya sebagai berikut:
a. Menjadi orang tua yang dapat diandalkan
b. Mendengar dan menerima keresahan anak
c. Menghargai anak ketika sedang bersamanya
d. Menyediakan waktu khusus antara anak dan orang tua untuk saling berbagi cerita
d. Menyelesaikan masalah dengan kepala dingin
Baca Juga: Lewat Program Gempita, SCG Bekali Masyarakat Sukabumi dengan Keterampilan Kerja
3. Dukungan psikologis awal bagi anak
Dukungan psikologis awal sangat penting bagi perkembangan anak dalam menjaga dan meningkatkan kesejahteraan mental. Dengan dukungan ini, anak dapat merasa lebih diberdayakan, termotivasi, dan mampu menjalani tantangan hidup dengan lebih baik.
Langkah-langkah yang dapat orang tua lakukan untuk memenuhi dukungan psikologis bagi anak yaitu sebagai berikut:
a. Kenali dan penuhi kebutuhan anak agar merasa nyaman
b. Dengarkan perasaan anak dan simak penjelasannya
d. Berikan tanggapan secara positif tanpa menghakimi, mencemooh atau menggurui
e. Lakukan aktivitas bermakna seperti memasak, membacakan cerita, atau menonton TV bersama
f. Apabila orang tua tidak bisa membantu anak dalam memberikan dukungan psikologis, maka dapat meminta bantuan kepada pihak yang lebih mengerti, seperti psikologi, dokter, dll.
Penulis: Eri Rismaya, Ananda Ajkia Ranjani, Siti Maryam, Nurul Azmi Oktavannia, Zia Islam Qur'ani (Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Sukabumi) - Dosen pengampu Mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dan Konseling, Elnawati M. PD