SUKABUMIUPDATE.com - Leweung Sancang atau Hutan Sancang merupakan sebuah cagar alam yang berada di bagian selatan Kabupaten Garut. Secara administratif wilayah tersebut termasuk dalam Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Merujuk situs resmi Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Leuweung Sancang memiliki luas 2.157 hektar. Leuweung Sancang terdiri dari berbagai ekosistem alam seperti hutan mangrove, hutan pantai, dan hutan rawa dataran rendah.
Namun, dibalik keindahannya Leuweung Sancang menyimpan legenda yang erat kaitannya dengan sosok Prabu Siliwangi, raja ternama Kerajaan Padjajaran. Legenda ini menceritakan tentang tempat persembunyian dan akhirnya hilangnya Prabu Siliwangi setelah perselisihan dengan putranya, Prabu Kian Santang.
Kisah misteri Leuweung Sancang dan hilangnya Prabu Siliwangi terus diceritakan dan dipercaya oleh masyarakat, terutama di daerah Sunda. Legenda ini menjadi bagian dari budaya dan tradisi setempat, dan menarik banyak pengunjung yang ingin merasakan suasana mistis dan mencari bukti keberadaan Prabu Siliwangi.
Selain dikisahkan sebagai tempat moksa atau menghilangnya Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi, Leuweung Sancang juga menyimpan kisah misteri lainnya. Berikut ini ada beberapa cerita misteri Leuweung Sancang yang dirangkum dari berbagai Sumber.
Pemimpin Kerajaan Padjajaran, Prabu Siliwangi yang menghilang di Leuweung Sancang telah menjadi cerita fenomenal di tatar Sunda. Kisah ini telah menjadi melegenda dan dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Dikisahkan, Prabu Siliwangi dan juga para pengikutnya berubah wujud menjadi seekor maung atau harimau. Hal ini dikarenakan sang Raja dikejar-kejar oleh anaknya Raden Kian Santang .
Raden Kian Santang berusaha meyakinkan ayahnya untuk masuk Agama Islam. Namun, untuk menghindari perselisihan, Prabu Siliwangi dan para pengawalnya melarikan diri ke selatan menuju wilayah Garut.
Konon di Leuweung Sancang, Prabu Siliwangi dan para pengikutnya bersemayam untuk menghindari kejaran putranya Raden Kian Santang. Sebagian masyarakat Sunda meyakini Leuweung Sancang merupakan tempat meditasi Prabu Siliwang untuk menimba ilmu kedigdayaan dan kesaktian.
2. Tempat Moksa atau Tilem Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi yang lari dari kejaran anaknya Raden Kian Santang, karena berusaha untuk mengislamkannya, akhirnya masuk ke dalam Leuweung Sancang dan berubah menjadi harimau.
Sri Baduga Maharaja sendiri adalah Raja Sunda yang memerintah di Kerajaan Padjajaran selama 39 tahun (1482 - 1521). Kerajaan Padjajaran merupakan kerajaan Hindu terbesar di tanah Pasundan.
Diceritakan, Prabu Siliwangi adalah raja bijaksana yang memiliki seorang istri bernama Dewi Kumalawangi. Mereka berdua lalu dikarunia 3 orang anak diantaranya Dewi Rara Santang, Raden Walangsungsang dan Raden Kian Santang.
Singkat cerita, Raden Kian Santang mengejar ayahnya Prabu Siliwangi untuk mengajaknya masuk agama Islam. Namun, hal itu ditolak sang raja yang akhirnya melarikan diri bersama para pengikutnya.
Prabu yang tidak menolak masuk Islam lalu berubah wujud menjadi harimau dan masuk ke Leuweung sancang. Sebab, Sang Raja hanya mau menganut ajaran agama dari leluhurnya.
Raden Kian Santang yang berusaha mencegahnya gagal, harimau-harimau itu masuk kedalam goa yang kini dikenal dengan nama Goa Sancang yang lokasinya ada di Leuweung Sancang, Garut.
Hingga saat ini, banyak masyarakat yang percaya jika Leuweung Sancang merupakan tempat Prabu Siliwangi Moksa, Ngahyang atau menghilang.
3. Legenda Penjaga Leuweung Sancang Agar Lestari
Leuweung Sancang yang memiliki luas 2.157 hektar ini dipenuhi oleh bermacam-macam spesies tumbuhan, mamalia, burung, amfibi, reptil dan kupu-kupu dilindungi oleh manusia oleh penjaganya.
Selain itu, di Leuweung Sancang juga konon dijaga oleh penunggu mahluk gaib yang berbentuk hantu atau jurig yang melindungi keasrian hutan tersebut.
Apalagi di Leuweung Sancang terdapat legenda Prabu Siliwangi dan pasukan harimaunya yang bermukim di hutan tersebut. Hal itu tentunya menambah keangkeran dan aura mistis yang membuat orang-orang enggan memasuki bahkan sampai merusak hutan itu.
4. Misteri Pohon Kaboa
Selain angker, di Leuweung Sancang terdapat misteri pohon Kaboa yang dipercaya sebagai jelmaan dari Prabu Siliwangi. Pohon dengan nama latin dipterocarpus gracilis ini merupakan tanaman langka yang kabarnya hanya ada di hutan Sancang.
Masyarakat setempat Leuweung Sancang meyakini jika pohon Kaboa tidak sembarangan dan sangat erat kaitannya dengan Prabu Siliwangi. Pohon Kaboa dapat dijumpai di sejumlah bibir pantai dan rawa-rawa di hutan Sancang.
Pohon ini disebut sebagai jelmaan Prabu Siliwangi dan juga para pengikutnya yang bermukim di Leuweung Sancang. Hingga kini daerah pohon Kaboa sendiri dianggap tempat suci dan tidak ada seorangpun yang berani merusaknya.
5. Nyasar di Leuweung Sancang
Kejadian ini dialami oleh seorang perempuan bersama rombongan yang sedang berlibur di pantai kawasan Leuweung Sancang. Karena terlalu asyik memancing, mereka tak sadar waktu telah gelap gulita.
Mengetahui hal itu mereka pun akhirnya bergegas berbenah untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, mereka malah kesasar ke sebuah perkampungan yang keadaannya sangat sepi dan sunyi.
Anehnya, ketika itu mereka sulit menangkap sinyal dan berbeda saat di tempat pantai tadi. Tak hilang cara, mereka lalu bertanya kepada masyarakat di sekitar perkampungan.
Namun, bukannya menemukan jalan keluar malah mereka tersesat di sebuah kuburan. Hingga beberapa saat kemudian tibalah penduduk setempat yang menunjukan jalan.
6. Harimau Putih di Leuweung Sancang
Prabu Siliwangi dan para pengikutnya yang bermukim di Leuweung Sancang, konon berubah dalam bentuk Maung Bodas (Harimau Putih). Sang Raja Sunda itu hidup dan raganya dalam wujud harimau putih untuk terus menjaga hutan.
Bahkan, beberapa kesaksian orang pernah mendengar auman suara harimau ketika berada di kawasan Leuweung Sancang. Cerita ini konon telah beredar di masyarakat dan tak sedikit yang mempercayainya.
Itulah deretan kisah misteri Leuweung Sancang dan sejarah masa lalunya yang sangat melegenda. Sampai saat ini hutan tersebut masih asri dengan menyimpan berjuta misteri yang terus terjaga.