SUKABUMIUPDATE.com - Tetap berteman setelah putus cinta mungkin tampak seperti ide yang bagus dan sering kali dianggap sebagai cara untuk mengurangi hati yang terluka. Namun, membina persahabatan dengan mantan mungkin tidak sehat dan tidak diinginkan.
Perasaan yang belum terselesaikan, pasangan romantis baru, dan buruknya perpisahan adalah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan berteman dengan mantan.
Namun, apakah mantan bisa tetap berteman bergantung pada berbagai variabel, baik pada saat putus maupun pada tingkat individu.
Dengan menilai dan memahami faktor-faktor tersebut, Anda akan lebih siap mengambil keputusan konkrit ketika terjebak dalam posisi ini.
Berikut 4 poin penting yang perlu diperhatikan sebelum menjalin pertemanan dengan mantan sebelum mengambil keputusan, dikutip dari laman Psychology Today:
Baca Juga: 7 Cara Membangun Kepercayaan Diri Anak yang Pemalu, Yuk Bunda Lakukan!
Ketika Mantan Tidak Bisa Menjadi Teman
Ada berbagai penelitian yang mengeksplorasi persahabatan antar mantan, serta faktor-faktor yang berdampak negatif terhadap perubahan platonis ini. Namun, ada dua faktor yang menonjol, seperti:
1. Ketika Ada Hasrat Romantis yang Belum Terselesaikan
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Personal Relationships menemukan bahwa ketika hasrat romantis atau seksual masih ada, sulit untuk mengesampingkan perasaan tersebut demi persahabatan.
Putus cinta memang sulit karena menyisakan rasa sakit atas cinta dan ikatan yang dimiliki bersama, dan hampir tidak mungkin untuk menghilangkan perasaan itu dalam semalam, karena proses ini memerlukan waktu.
Ketika ada hasrat romantis yang belum terselesaikan, tetap berteman dengan mantan bisa mempersulit dan memperpanjang proses pemulihan emosional Anda.
Baca Juga: 10 Ciri Pasangan Sudah Tidak Bahagia Meski Saling Mencintai
2. Saat Anda Menjalin Hubungan Baru Setelah Putus Cinta Baru-baru Ini
Studi lain yang diterbitkan dalam Social Psychological and Personality Science, meneliti bagaimana keterikatan yang melekat pada mantan pasangan memengaruhi hubungan saat ini.
Ungkapan “waktu menyembuhkan segala luka” bukan sekadar klise, namun ini adalah kenyataan. Agar luka akibat putus cinta bisa sembuh tanpa memengaruhi area lain dalam hidup, Anda harus memberi diri waktu yang diperlukan untuk memproses serta memulihkan diri sebelum membuka diri pada situasi yang mungkin membuka kembali luka tersebut.
Ketika Mantan Bisa Menjadi Teman
Di sisi lain, tidak semua prospeknya suram ketika harus tetap berteman dengan mantan. Penelitian menyoroti beberapa faktor yang menunjukkan bahwa ada kemungkinan besar bagi mantan untuk menjadi teman yang sehat dan tidak rumit, dengan alasan:
1. Jika Anda Berteman Sebelum Berkencan
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships menemukan bahwa mantan yang berteman sebelum menjadi kekasih lebih mampu tetap berteman setelah mereka putus.
Selain itu, semakin puas mereka selama menjalin hubungan, semakin besar kemungkinan mereka untuk tetap berteman dan menjaga perilaku pemeliharaan persahabatan, seperti komunikasi dan dukungan yang teratur.
Intinya di sini adalah, jika Anda pernah berteman sebelumnya, tidak ada alasan untuk menolak gagasan untuk kembali berteman.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Untuk Olahraga Menurunkan Berat Badan? Begini Kata Ahli
2. Jika Anda Mengalami Perpisahan yang Sehat
Penelitian dari Journal of Social Psychology juga menemukan bahwa persahabatan sebelum menjalin hubungan romantis merupakan prediktor signifikan untuk tetap berteman setelah putus cinta.
Namun, ditemukan juga bahwa perpisahan yang sehat dan saling menghormati atau paling tidak secara damai adalah pertanda baik bagi para mantan yang ingin berteman.
Bagi banyak orang, mantan adalah mantan karena suatu alasan. Jika perpisahan berakhir karena alasan yang baik, Anda mungkin tidak memerlukan penelitian untuk memberi tahu bahwa persahabatan bukanlah ide yang bagus.
Namun, jika hubungan platonis tampak mungkin terjadi, tetapi Anda tidak sepenuhnya yakin, introspeksi diperlukan terlebih dahulu.