SUKABUMIUPDATE.com - Stunting menjadi tantangan serius dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di Indonesia.
Fenomena stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada perkembangan mental dan kemampuan belajar anak-anak.
Dalam beberapa dekade terakhir, prevalensi stunting di Indonesia menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Penyebab stunting kompleks dan melibatkan faktor-faktor mulai dari gizi yang kurang hingga masalah sanitasi.
Sebagaimana mengutip dari situs RSUD Blora, upaya pencegahan stunting memerlukan perhatian serius dari berbagai sektor untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat dan produktif.
Baca Juga: 9 Hal yang Perlu Ditanamkan Agar Anak Memiliki Karakter Kuat!
7 Penyebab Stunting pada Anak
1. Kekurangan Gizi dalam Jangka Panjang
Penyebab utama stunting dimulai sejak dalam kandungan. Ketika ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi, seperti makanan dengan protein tinggi, nutrisi yang diterima janin menjadi kurang. Kekurangan gizi ini dari awal kehamilan dapat menyebabkan kondisi stunting pada anak.
2. Pola Asuh yang Tidak Optimal
Pola asuh yang kurang efektif, terutama dalam pemberian makanan yang tidak mencukupi gizi, dapat berdampak besar terhadap pertumbuhan anak. Faktor seperti pengetahuan gizi yang kurang pada orang tua, masa remaja ibu yang kekurangan gizi, serta praktik pemberian makanan yang tidak seimbang, dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.
3. Pola Makan yang Tidak Seimbang
Keterbatasan akses terhadap makanan bergizi tinggi dan kurangnya pemahaman tentang gizi yang tepat sebelum, selama, dan setelah kehamilan dapat menghambat pertumbuhan anak serta meningkatkan risiko stunting.
Baca Juga: Bersama Eni Mulyasari, Ngobrol Viral Paduan Suara dan Lagu Jang yang Sarat Makna
4. Kurangnya Perawatan Pasca Melahirkan
Perawatan yang tidak memadai setelah melahirkan, termasuk pemberian ASI yang tidak mencukupi atau tidak optimal, dapat mengurangi kemampuan bayi untuk membangun sistem imunitas yang kuat. Ini dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.
5. Masalah Kesehatan Ibu
Masalah kesehatan mental atau hipertensi pada ibu juga dapat mempengaruhi kualitas gizi yang diterima bayi dalam kandungan dan kualitas ASI yang diberikan setelah melahirkan. Hal ini dapat berkontribusi pada risiko stunting pada anak.
6. Infeksi Berulang
Anak yang rentan terhadap infeksi berulang cenderung memiliki sistem imunitas yang tidak optimal. Risiko ini meningkatkan kemungkinan terjadinya stunting, mengingat kondisi kesehatan yang sering terganggu dapat menghambat pertumbuhan mereka.
Baca Juga: 4 Tips Mengelola Perilaku Anak yang Suka Menentang dan Sulit Diatur
7. Faktor Lingkungan
Sanitasi yang buruk dan keterbatasan akses terhadap air bersih juga merupakan faktor penting yang dapat memperburuk risiko stunting pada anak-anak. Lingkungan yang tidak sehat dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan.
Stunting bukan hanya masalah kesehatan fisik semata, tetapi juga berdampak besar pada potensi dan kualitas hidup anak-anak di masa depan. Untuk mengatasinya, perlu pendekatan komprehensif melalui pendidikan gizi yang lebih baik, perbaikan akses terhadap makanan bergizi, serta perawatan kesehatansecara optimal sejak dini. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas hidup generasi yang akan datang.