SUKABUMIUPDATE.com - Pengalaman traumatis adalah peristiwa apa pun dalam hidup yang mengancam keselamatan kita dan berpotensi membahayakan nyawa kita sendiri atau orang lain.
Melansir betterhealth.vic.gov.au, orang yang memiliki trauma kerap mengalami tekanan emosional, psikologis, dan fisik tingkat tinggi yang untuk sementara waktu mengganggu kemampuannya untuk berfungsi normal dalam kehidupan sehari-hari.
Pengalaman traumatis menyisakan reaksi emosional atau fisik yang kuat setelah kejadian yang menyedihkan adalah hal yang wajar. Namun, pada sebagian besar kasus, reaksi terhadap trauma mereda sebagai bagian dari proses penyembuhan dan pemulihan alami tubuh.
Contoh pengalaman yang berpotensi traumatis meliputi:
- bencana alam, seperti kebakaran hutan atau banjir
- menjadi korban atau saksi kejahatan, tindakan kekerasan atau perampokan bersenjata
- terlibat / menyaksikan peristiwa trauma
- kecelakaan mobil atau transportasi yang serius
- berada di dalam pesawat yang terpaksa melakukan pendaratan darurat
- diserang secara fisik atau seksual
- terpapar gambar, laporan berita, atau postingan media sosial tentang peristiwa traumatis
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Obesitas: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Reaksi mental terhadap trauma
Reaksi mental terhadap trauma adalah respons alami yang bervariasi dari individu ke individu. Penting untuk mengenali gejala-gejala mental yang trauma dan mencari bantuan yang diperlukan untuk mengelola dan mengatasi dampaknya.
Reaksi mental terhadap trauma meliputi:
- Berkurangnya konsentrasi dan daya ingat
- Pikiran mengganggu tentang trauma
- Flashback atau mengingat kembali potongan kejadian trauma secara berulang-ulang dalam pikiran
- Kebingungan atau disorientasi
Lebih lengkapnya, berikut sederet reaksi mental terhadap trauma yang harus diwaspadai:
Reaksi mental terhadap trauma bisa sangat bervariasi antara individu, tergantung pada berbagai faktor seperti jenis trauma, kepribadian individu, dan dukungan sosial yang tersedia. Berikut adalah beberapa reaksi mental umum yang mungkin terjadi setelah mengalami trauma:
1. Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD)
Gejala: Mengalami kilas balik (flashbacks), mimpi buruk, dan kecemasan berat yang berhubungan dengan peristiwa traumatis. Gejala mental yang trauma lainnya termasuk penghindaran (avoidance) situasi yang mengingatkan pada trauma, serta peningkatan waspada (hypervigilance).
Penjelasan: PTSD adalah gangguan mental yang dapat berkembang setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
2. Kecemasan
Gejala: Perasaan cemas yang berlebihan, serangan panik, dan rasa khawatir yang terus-menerus. Kecemasan dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
Penjelasan: Trauma dapat mengganggu rasa aman dan kepercayaan diri seseorang, memicu reaksi kecemasan yang berkepanjangan.
Baca Juga: Bebas Obesitas, 8 Makanan Enak Ini Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan!
3. Depresi
Gejala: Perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai, perubahan nafsu makan dan tidur, serta perasaan putus asa.
Penjelasan: Pengalaman traumatis dapat menyebabkan perasaan putus asa dan ketidakberdayaan, yang bisa berkembang menjadi depresi.
4. Dissociation (Disosiasi)
Gejala Trauma: Merasa terlepas dari diri sendiri atau lingkungan sekitar, kehilangan ingatan tentang peristiwa traumatis, dan perasaan seperti sedang dalam mimpi atau tidak nyata.
Penjelasan: Disosiasi adalah mekanisme pertahanan psikologis yang digunakan oleh pikiran untuk melindungi diri dari pengalaman traumatis yang sangat menyakitkan.
5. Masalah Tidur
Gejala Trauma: Orang yang trauma akan sesuatu biasanya kesulitan tidur, sering terbangun di malam hari, mimpi buruk, dan insomnia.
Penjelasan: Trauma dapat menyebabkan gangguan pada pola tidur, yang dapat memperburuk gejala kecemasan dan depresi.
Baca Juga: Pusing Anak Laki-laki Tidak Mau Diam dan Sulit Diatur? Atasi dengan 10 Cara Ini!
6. Perubahan Mood dan Perilaku
Gejala: Mudah marah, perubahan suasana hati yang ekstrem, menarik diri dari orang lain, dan perilaku yang merusak diri sendiri termasuk gejala mental yang trauma.
Penjelasan: Trauma dapat mempengaruhi regulasi emosi dan perilaku individu, sering kali mengakibatkan perubahan yang signifikan dalam mood dan perilaku.
7. Masalah Konsentrasi dan Memori
Gejala: Orang yang trauma kesulitan dalam berkonsentrasi, mudah lupa, dan kesulitan dalam mengingat detail peristiwa.
Penjelasan: Stres yang disebabkan oleh trauma dapat mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk kemampuan untuk berkonsentrasi dan mengingat.
8. Perasaan Bersalah dan Malu
Gejala: Merasa bersalah atau malu atas apa yang terjadi, bahkan jika tidak ada alasan yang jelas untuk merasa demikian. Perasaan trauma mental ini sering tidak rasional dan dapat sangat menghancurkan.
Penjelasan: Orang yang mengalami trauma sering kali merasa bersalah atau malu, terutama jika mereka merasa bahwa mereka seharusnya bisa mencegah kejadian tersebut atau berperan dalam apa yang terjadi.
Sumber: betterhealth.vic.gov.au