SUKABUMIUPDATE.com - Anak-anak cenderung memiliki tingkat harga diri yang relatif tinggi, sehingga menyebabkan mereka selalu ingin tampil dengan percaya diri. Namun, ketika memasuki usia 12 tahun, harga diri yang rendah mungkin menjadi masalah lebih besar.
Meskipun seorang anak yang memiliki harga diri rendah bukan masalah besar dan itu hal yang wajar, namun anak dengan harga diri yang rendah biasanya memandang dirinya berbeda dari orang lain.
Memiliki harga diri rendah juga akan mempersulit anak-anak ketika akan memasuki lingkungan baru, ataupun membentuk persahabatan dan hubungan yang baru.
Melansir dari laman verywellfamily, ada sejumlah alasan atau penyebab yang saling terkait mengapa harga diri rendah mulai muncul, diantaranya yaitu :
Baca Juga: 9 Hal yang Perlu Ditanamkan Agar Anak Memiliki Karakter Kuat!
1. Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain
Antara usia enam dan 11 tahun, anak-anak mulai secara aktif membandingkan diri mereka dengan teman sebayanya. Perbandingan sosial yang baru ditemukan ini terjadi karena alasan kognitif dan sosial.
2. Merasa Tidak Kompeten
Beberapa anak mulai menyadari bahwa usaha mereka tidak sebaik usaha teman sebayanya dan mulai merasa rendah diri. Namun, perlu dicatat bahwa merasa tidak kompeten tidak selalu menyebabkan rendahnya harga diri.
Jika kinerja buruk seorang anak terjadi di bidang yang tidak ia hargai, seperti atletik, harga dirinya tidak akan terpengaruh. Namun, jika ia tidak kompeten di bidang yang dianggap penting, seperti akademis, akan berisiko mengalami rendahnya harga diri.
Baca Juga: 6 Ciri Pasangan yang Gak Bahagia Hidup Bersama dan Ingin Berpisah, Ini Tandanya
3. Mendapat Tekanan
Selama masa kanak-kanak awal dan menengah, orang tua serta guru cenderung memuji upaya apa pun, besar atau kecil, buruk atau sangat baik.
Namun, ketika masa remaja semakin dekat, orang dewasa atau orang tua mulai berharap lebih dari anak-anak. Akibatnya, tidak hanya membuat perbandingan sendiri antara dirinya dan teman sebaya, namun mereka juga menyaksikan orang dewasa membuat perbandingan yang sama.
4. Ketidaksetujuan yang Dirasakan Dari Orang Lain
Ketika ekspektasi kinerja dari orang tua dan guru meningkat, anak-anak akan mulai merasakan kekecewaan dari orang dewasa akibat hal tersebut.
Jika penolakan datang dari seseorang yang tidak disukai anak, seperti guru yang tidak dihormati, maka anak tidak akan mempertimbangkan penilaian tersebut dalam hati dan harga dirinya akan tetap tinggi.
Namun, jika anak tersebut yakin bahwa orang tua tercinta yang dipercaya merasa kecewa terhadapnya, maka harga diri menjadi rendah dapat terjadi. Maka sangat jelas, bahwa ayah atau ibu dapat memainkan peran kunci dalam membantu anak-anak menjaga harga diri yang sehat.