SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu tugas terpenting kita sebagai orang tua adalah membangun harga diri pada anak-anak, dan itu harus mencakup kepercayaan diri secara fisik.
Anak-anak yang percaya diri terhadap diri mereka sendiri dan kemampuan mereka akan lebih baik secara akademis, sosial, dan perilaku.
Kepercayaan diri secara fisik khususnya, dapat berarti kesehatan mental dan fisik yang lebih baik. Karena remaja yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan lebih sering menghadapi perundungan dan diskriminasi, sehingga untuk dapat meningkatkan harga diri harus melalui olahraga.
Baca Juga: 9 Hal yang Perlu Ditanamkan Agar Anak Memiliki Karakter Kuat!
Tanda-tanda Kepercayaan Diri Secara Fisik
Mengutip dari laman verywellfamily, menjadi percaya diri secara fisik bukan hanya tentang aktif secara fisik, meskipun itu adalah bagian darinya. Akan tetapi sebagai berikut,
- Nyaman dengan berbagai jenis olahraga dan aktivitas fisik lainnya
- Bersedia mencoba hal baru dan menghadapi tantangan baru
- Amankan kemampuan tubuh mereka untuk menangani tantangan tersebut
- Sadar akan batasannya, namun sadar pula batasan tersebut bisa diatasi
- Tangguh secara mental Mereka menyadari bahwa beberapa keterampilan sulit untuk dikuasai, tetapi mereka terus berusaha
Terlepas dari apakah anak-anak suka berolahraga atau tidak, namun memiliki kepercayaan diri secara fisik akan membantunya menikmati olahraga dan kegiatan aktif lainnya. Dan menanamkan pola pikir itu sejak dini dapat membantunya hidup lebih sehat sepanjang hidupnya!
Baca Juga: 6 Ciri Pasangan yang Gak Bahagia Hidup Bersama dan Ingin Berpisah, Ini Tandanya
Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri Fisik
1. Jadilah Panutan
Seperti diketahui bahwa dalam mengasuh anak banyak sekali tugas yang perlu dilakukan orang tua, dan semua itu agar bisa menjadi panutan mereka nanti. Semuanya berawal dari "melihat, melakukan."
Biarkan anak-anak melihat Anda menghadapi tantangan fisik, entah itu menaklukkan taman petualangan bersama atau mencoba berdiri di papan dayung untuk pertama kalinya. Yang penting tunjukkan kepada mereka bagaimana caranya bertahan, walau itu sulit.
Hindari membuat alasan, seperti "Saya terlalu tua, lemah, atau gemuk untuk mencoba itu."
2. Biarkan Anak-anak Melakukan Kesalahan
Orang tua harus menanamkan nilai bahwa kita semua dapat belajar dari kesalahan, dan kemudian memakannya.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan bertanya kepada anak-anak apa yang telah membuat mereka gagal hari itu, ini sebagai cara agar bisa mengurangi rasa takut gagal dan mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru.
Baca Juga: 4 Tips Mengelola Perilaku Anak yang Suka Menentang dan Sulit Diatur
3. Mendukung Pengambilan Risiko
Bermain bebas dan mengambil risiko adalah peluang luar biasa bagi anak-anak untuk memecahkan masalahnya sendiri. Dan ketika bisa melakukan hal itu, mereka akan merasa bangga pada diri mereka sendiri dan memang seharusnya demikian.
4. Bantu Anak-anak Menetapkan Tujuan
Percaya pada anak-anak berarti mendorong mereka untuk bekerja lebih keras dan menantang dirinya agar bisa meningkatkan kemampuan yang dimiliki.
Jika tidak memberikan anak-anak kesempatan untuk berkembang, mereka mungkin berasumsi bahwa orang tidak mau melihat potensi di dalam diri anak.
Ingatkan mereka untuk tidak terlalu kritis terhadap diri sendiri, dan fokuslah untuk menjadi lebih baik dari hari sebelumnya.
Mereka dapat melakukan ini dengan berfokus pada kemenangan-kemenangan kecil seperti mendapatkan assist dalam sepak bola dan mengambil inisiatif untuk meningkatkan keterampilan fisik di luar latihan yang terorganisasi.
Baca Juga: 12 Olahraga yang Efektif Membakar Lemak Untuk Menurunkan Berat Badan
5. Carikan Mereka Pengagum yang Tidak Terlalu Rahasia
Memiliki seseorang selain orang tua atau pelatih tim yang memberikan umpan balik dan instruksi dapat membantu. Hal ini memungkinkan anak menikmati olahraga dan menjadi lebih baik dengan caranya sendiri.
Pengagum ini bisa berupa pelatih pribadi, tetapi bisa juga saudara atau teman keluarga, terutama yang memiliki minat pada olahraga atau aktivitas yang sama untuk diikuti anak.
6. Lawan Pembicaraan Negatif Dengan Diri Sendiri
Baik diucapkan dengan lantang atau tidak, apa yang dikatakan anak-anak kepada diri mereka sendiri tentang kepercayaan diri benar-benar dapat merusak atau meningkatkannya.
Penting untuk memberi tahu anak-anak bahwa tidak boleh menyerah setelah dikecewakan oleh keterampilan fisik mereka.