Murung & Sering Menangis! Kenali Ciri-Ciri Stres pada Anak Usia 4-7 Tahun

Selasa 02 Juli 2024, 14:30 WIB
Ilustrasi. Murung & Sering Menangis! Kenali Ciri-Ciri Stres pada Anak Usia 4-7 Tahun (Sumber : Freepik/@freepik)

Ilustrasi. Murung & Sering Menangis! Kenali Ciri-Ciri Stres pada Anak Usia 4-7 Tahun (Sumber : Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Stres pada anak-anak dapat terwujud sebagai perubahan dalam perilaku mereka yang biasa.

Setiap usia/tahap mungkin menunjukkan tanda stres secara berbeda.

Ciri Anak Stres

Meski begitu, ada perubahan yang umum terjadi ketika anak stres. Melansir kidsmindsmatter.com, ciri umum anak stres meliputi:

  • Anak yang stres menjadi murung atau mudah tersinggung
  • Anak cenderung menarik diri dari aktivitas yang pernah mereka nikmati
  • Karena merasa stres, anak lebih sering terlihat khawatir
  • Anak yang stres suka mengeluh tentang sekolah
  • Anak lebih sering menangis karena stres
  • Anak menunjukkan reaksi ketakutan
  • Anak menjadi terlalu bergantung
  • Pola makan dan tidur anak berubah

Baca Juga: 4 Resep Air Jeruk untuk Menurunkan Berat Badan, Cara Membuatnya Simpel!

Ciri Stres pada Anak Usia 4-7 Tahun

Kelompok usia yang mengalami stres ini mungkin menunjukkan tanda-tanda kemunduran. Misalnya, anak-anak yang telah berhasil dilatih menggunakan toilet (toilet training) mungkin mengompol lagi.

Anak-anak stres juga mungkin mengalami kesulitan untuk memperhatikan orang dewasa.

Anak yang stres mungkin mengalami amukan dan kecemasan akan perpisahan. Bahkan karena stres, pertengkaran tentang makan dan waktu tidur mungkin terjadi lagi.

Baca Juga: Simpel! Ini Cara Membuat Air Lemon untuk Menurunkan Berat Badan

Balita dan anak usia sekolah sering menunjukkan stres emosional mereka dengan cara fisik.

Keluhan perut yang sakit adalah reaksi umum pada anak stres. Pasalnya, saat stres, tubuh memproduksi zat kimia yang memiliki efek fisik, yakni lonjakan hormon seperti adrenalin dan kortisol.

Usus juga memiliki sistem saraf sendiri yang disebut sistem saraf enterik. Saraf-saraf ini bereaksi terhadap hormon stres dan neurotransmitter yang sama seperti otak.

Baca Juga: Air Rebusan Simpel, Cara Membuat Seduhan Kayu Manis untuk Mengendalikan Gula Darah

Hormon-hormon tersebut dapat membuat perut terasa aneh atau sakit. Selain itu, stres menurunkan ambang rasa sakit.

Sistem saraf yang hipersensitif mengirimkan sinyal ke tulang belakang dan menyampaikan sinyal rasa sakit ke otak saat seorang anak stres.

Sumber: kidsmindsmatter.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi