4 Tips Mengelola Perilaku Anak yang Suka Menentang dan Sulit Diatur

Senin 01 Juli 2024, 13:45 WIB
Ilustrasi tips mengelola perilaku anak yang suka menentang dan sulit diatur (Sumber : Pexels.com/@August de Richelieu)

Ilustrasi tips mengelola perilaku anak yang suka menentang dan sulit diatur (Sumber : Pexels.com/@August de Richelieu)

SUKABUMIUPDATE.com - Biasanya, anak-anak tidak memiliki banyak kekuatan atau kendali dalam hidup mereka.

Mereka perlu diberi tahu kapan harus makan, kapan harus tidur, bagaimana harus bertindak, apa yang pantas untuk dikenakan, apa yang pantas untuk dikatakan, dan apa yang harus mereka pelajari.

Akan tetapi, anak-anak tahu bagaimana cara memancing reaksi dan memanipulasi orang tua mereka. Bahkan terkadang mengatakan tidak adalah satu-satunya kendali yang dirasa mereka miliki hari itu.

Baca Juga: 6 Ciri Pasangan yang Gak Bahagia Hidup Bersama dan Ingin Berpisah, Ini Tandanya

Terkadang ada tujuan di balik perilaku buruk mereka, seperti untuk mendapatkan perhatian atau menginginkan sesuatu dari kedua orang tuanya. Di waktu lain, mereka mungkin hanya bertindak secara otomatis karena merasa kelelahan dan otak tidak mampu lagi mengatur emosi atau tindakannya.

Dan mereka dihadapkan pada berbagai pengalaman sepanjang hari yang mungkin tidak diketahui oleh orang tua.

Perlu diketahui, otak mereka belum berkembang sampai berusia sekitar 25 tahun, dan mereka mungkin tidak tahu bagaimana memproses pengalaman sehari-hari. Oleh karena itu, kemampuan anak dalam merespon secara relasional berbeda dengan orang dewasa, dan mereka cenderung merespon secara emosional dan impulsif.

Baca Juga: Jalan Kaki dan Jogging, Mana yang Lebih Baik Untuk Menurunkan Berat Badan?

Sebagai orangtua atau pengasuh, Anda mungkin merasa lelah ketika anak-anak menunjukkan sikap menantang dan susah diatur.

Tetapi jangan khawatir, mengutip dari laman mayoclinichealthsystem, berikut beberapa tips untuk mengelola perilaku menentang dan susah diatur pada anak:

1. Tetapkan Ekspektasi

Anak-anak berkembang dengan rutinitas dan menetapkan ekspektasi. Untuk itu, jelaskanlah contoh perilaku yang akan dan tidak akan ditoleransi.

Saat mengoreksi anak-anak, beritahu mereka apa yang orang tua inginkan untuk dilakukan daripada apa yang tidak boleh mereka lakukan.

Misalnya, daripada mengatakan, "Berhenti mengunyah dengan mulut terbuka," cobalah mengatakan, "Silahkan mengunyah dengan mulut tertutup."

Baca Juga: 12 Olahraga yang Efektif Membakar Lemak Untuk Menurunkan Berat Badan

2. Bertindak, Jangan Bereaksi

Ketika anak-anak bertindak menantang, naluri untuk bereaksi adalah hal yang manusiawi. Ekspresi emosi juga bersifat manusiawi.

Untuk itu, tarik nafas dalam-dalam, perbaikin perilaku dengan tenang, dan jangan mencerminkan tingkat kemarahan mereka. Pertahankan juga ketenangan tersebut dan tentukan ekspektasi yang jelas.

Pertahankan juga konsistensi. Misalnya, jangan mengatakan ya pada sesuatu hanya karena ingin perilaku tersebut berakhir. Sebaliknya, validasi emosi mereka dan ikuti ekspektasi Anda.

3. Perlihatkan Reaksi Positif

Jika perilakunya hanya menjengkelkan namun tidak berbahaya atau ilegal, cobalah mengabaikannya.

Saat mereka melakukan sesuatu yang positif, pujilah. Terkadang anak-anak hanya menginginkan reaksi, jadi cobalah bereaksi terhadap perilaku yang positif, bukan ketika melakukan sesuatu negatif.

Baca Juga: 9 Sikap Agar Kamu Bisa Berdamai dengan Masa Lalu dan Hidup Bahagia

4. Fokus Pada Dua atau Tiga Perilaku Saja

Anak-anak mungkin merasa kewalahan atau tidak mampu jika orang tua mencoba memperbaiki setiap perilaku yang bersangkutan.

Pendekatan yang berfokus akan memberikan hasil yang lebih baik dan lebih cepat dalam memperbaiki perilaku.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)