SUKABUMIUPDATE.com - Sama seperti dengan orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami stres. Stres yang terjadi dapat diakibatkan karena beberapa hal seperti tuntutan orang tua, lingkungan sekitar, masalah keluarga, efek bullying, dan lain sebagainya.
Anak-anak yang mengalami stres dapat mengalami beberapa gejala, mulan dari sulit tidur, perubahan nafsu makan, cemas berlebih, mood yang tidak stabil, sering marah-marah, mudah emosi, bermimpi buruk, sakit perut, mual, sakit kepala, hingga ia lebih banyak menyendiri.
Mengutip dari laman mayoclinichealthsystem, meskipun semua stres tidak dapat dihilangkan, namun orang tua dapat mencegah stres berlebih yang mempengaruhi kehidupan anak-anak dengan cara berikut ini:
Baca Juga: 6 Ciri Pasangan yang Gak Bahagia Hidup Bersama dan Ingin Berpisah, Ini Tandanya
1. Menetapkan dan Menjaga Rutinitas
Dengan banyaknya perubahan yang terjadi secara bersamaan, anak-anak perlu mengandalkan sesuatu yang akan selalu sama sepanjang waktu. Itulah mengapa rutinitas sangat penting.
Jika sebelumnya keluarga tidak berorientasi pada rutinitas, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menerapkan rutinitas harian guna menyediakan struktur dan dukungan.
Hal ini dapat dimulai dengan kebiasaan tidur baru atau berusaha makan malam bersama beberapa malam dalam seminggu untuk memberikan konsistensi di rumah bagi anak-anak.
2. Menemukan Waktu Untuk Berbicara
Anak-anak cenderung kesulitan memulai percakapan yang sulit atau tidak nyaman. Maka dari itu, temukan waktu untuk berbicara dengan anak-anak ketika melakukan sesuatu bersama. Ini bisa termasuk saat membuat makanan.
Undang mereka untuk bergabung di dapur. Cari waktu dengan duduk di meja dan makan bersama.
3. Mendorong Anak Untuk Kembali Melakukan Aktivitas Sebelumnya
Setelah sekian lama tidak melakukan kontak sosial, beberapa anak merasa cemas untuk kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya mereka sukai.
Dengan ini, orang tua bisa mendorong anak-anak untuk mencoba lagi aktivitas atau olahraga favorit yang baru atau sebelumnya. Jika mereka Anda menolak, tentukan batas waktu untuk mengevaluasi kembali perasaan mereka.
Misalnya, mintalah anak-anak untuk mencoba aktivitas tersebut selama dua minggu sebelum mengambil keputusan akhir. Ini baik bagi mereka, dan sebagian besar akan menikmatinya begitu mereka mulai lagi.
4. Memberikan Pilihan
Anak-anak memiliki sedikit pilihan. Maka, berikan mereka beberapa pilihan jika memungkinkan. Ini mungkin termasuk apa yang akan dimakan untuk makan malam, apa yang akan ditonton di TV, permainan apa yang akan dimainkan, dan sebagainya.
Baca Juga: Jalan Kaki dan Jogging, Mana yang Lebih Baik Untuk Menurunkan Berat Badan?
5. Menemukan Humor Dalam Kehidupan Sehari-hari
Tertawa lepas tidak hanya dapat meringankan suasana hati, tetapi juga mengaktifkan dan meredakan respons stres tubuh.
Temukan cara untuk tertawa bersama anak-anak dengan menonton komedi, membaca komik atau lelucon, bermain game, dan saling membantu menemukan humor dalam kehidupan sehari-hari.
6. Bermain Bersama Keluarga
Lakukan aktivitas fisik bersama anak-anak dan temukan cara untuk bermain bersama keluarga.
7. Dorong Pola Makan dan Kebiasaan Tidur yang Sehat
Anak-anak yang lelah atau lapar jarang merasa senang. Sehingga orang tua perlu memastikan pola makan mereka dalam mencakup campuran buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak agar mereka tetap kenyang serta fokus.
Karena kurang tidur dapat memicu reaksi berlebihan atau ledakan emosi, jadi ikuti rutinitas waktu tidur untuk memastikan anak-anak cukup tidur setiap malam.
8. Berlatih Pernapasan Dalam Bersama-sama
Pernapasan dalam adalah cara yang bagus untuk mengurangi tingkat stres. Bantu anak berlatih dengan menarik napas dalam-dalam selama lima detik, tahan selama dua detik, dan lepaskan hingga hitungan lima detik. Jika anak mereka merasa cemas, cobalah latihan sederhana ini untuk melepaskan pikiran dari rasa khawatir.
Baca Juga: 12 Olahraga yang Efektif Membakar Lemak Untuk Menurunkan Berat Badan
9. Meminta Bantuan Guru Anak-anak
Saat anak-anak kembali ke kelas, gunakan kesempatan ini untuk menghubungi guru mereka. Tanyakan bagaimana kabar anak, apakah mereka berteman, atau apakah guru memperhatikan adanya masalah dengan siswa lain.
Seringkali, anak-anak tidak mau memberi tahu orang tuanya tentang masalah yang mereka hadapi di sekolah, karena mungkin merasa malu.