SUKABUMIUPDATE.com - Hidup ini penuh dengan perubahan yang tidak terduga. Beberapa perubahan tersebut bisa jadi menyenangkan dan memotivasi, sementara yang lain bisa menyebabkan stres meningkat, kesehatan memburuk, dan perasaan cemas.
Perlu diketahui, stres merupakan respons fisik, mental, dan emosional otomatis terhadap berbagai peristiwa yang menantang. Stres juga merupakan bagian normal dari kehidupan setiap orang, termasuk kehidupan anak-anak.
Anak-anak menghadapi banyak situasi baru dan berpotensi menimbulkan stres. Bagi sebagian anak, ada perubahan dalam rutinitas sekolah dan aktivitas, perubahan keluarga karena kepindahan atau terganggunya karir orang tua, dan kekhawatiran atas kesehatan mereka atau kehilangan orang terkasih.
Baca Juga: 6 Ciri Pasangan yang Gak Bahagia Hidup Bersama dan Ingin Berpisah, Ini Tandanya
Akan tetapi, anak-anak terutama remaja cenderung tidak meminta orang tua membantu dalam mengelola stres. Terkadang mereka bahkan tidak menyadari bahwa sedang merasa stres.
Sebagai pengasuh atau orang tua mungkin saja menyadari ada sesuatu yang tidak beres sebelum mereka melakukannya. Sehingga, membantu anak-anak mengelola stres dapat menghasilkan kehidupan yang lebih seimbang dan sehat.
Tanda-tanda stres pada anak
Anak-anak bukanlah orang dewasa, dan mereka mungkin mengekspresikan stres dengan cara yang berbeda dari yang kita duga.
Mengutip dari laman mayoclinichealthsystem, berikut beberapa tanda bahwa anak mungkin saja mengalami stres atau memerlukan dukungan ekstra:
Baca Juga: Jalan Kaki dan Jogging, Mana yang Lebih Baik Untuk Menurunkan Berat Badan?
1. Tantrum dan Mudah Marah
Stres dapat menyebabkan perasaan marah dan mudah tersinggung yang lebih kuat. Anak-anak ketika merasa stres mungkin saja mengalami ledakan emosi yang tidak sesuai dengan perilaku mereka sebelumnya atau situasi saat ini.
2. Sulit Tidur
Kekhawatiran dan ketakutan sepertinya muncul saat menjelang tidur. Anak-anak yang mengalami stres mungkin saja kesulitan untuk tidur atau tertidur, atau mulai mengalami mimpi buruk.
3. Menarik Diri Dari Orang Lain
Anak-anak yang mengalami stres mungkin saja ingin menghabiskan lebih banyak waktu sendirian dan tidak mau berinteraksi dengan teman bahkan keluarga.
Baca Juga: 12 Olahraga yang Efektif Membakar Lemak Untuk Menurunkan Berat Badan
4. Perubahan Prestasi di Sekolah
Perubahan yang signifikan pada prestasi sekolah anak bisa menjadi tanda stres. Hal ini membuat anak lebih sulit fokus selama hari sekolah atau saat mengerjakan pekerjaan rumah. Ledakan emosi dan kemarahan di sekolah dapat menimbulkan masalah dengan teman sebaya dan teman sekelas.
5. Sering Sakit Kepala atau Sakit Perut
Saat anak mengalami stres atau cemas, tubuhnya melepaskan hormon kortisol ke dalam darah. Hal ini bisa memicu kram perut dan sakit kepala.
6. Meningkatnya Pembangkangan
Anak-anak yang mengalami stres mungkin merasa marah atau kewalahan. Mereka akan mencari cara untuk keluar dari situasi yang menyebabkan ia merasa tidak nyaman. Hal ini dapat menyebabkan perilaku menantang dan keras kepala.
Baca Juga: 9 Sikap Agar Kamu Bisa Berdamai dengan Masa Lalu dan Hidup Bahagia
Namun perlu diingat bahwa tanda-tanda stres pada setiap anak berbeda dan dapat bervariasi berdasarkan usia mereka, kepribadian, dan keterampilan mengatasinya. Kuncinya adalah tetap memperhatikan perubahan drastis atau tiba-tiba dari perilaku anak sebelumnya.