SUKABUMIUPDATE.com - Kesehatan mental sangat penting untuk dijaga demi menyehatkan secara keseluruhan pada diri seseorang, tanpa memandang usia ataupun jenis kelamin.
Selain itu, gejala kesehatan mental dapat mempengaruhi komunitas atau keluarga mana pun dan tidak boleh didefinisikan hanya dalam satu cara.
Maka tak ayal, banyak perempuan dewasa dan anak perempuan muda menghadapi berbagai kondisi kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, gangguan penyesuaian, gangguan makan, dan perilaku adiktif.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, satu dari lima anak yang berusia sekitar 6–17 tahun mengalami gangguan mental setiap tahunnya.
Untuk itu, berikut beberapa hal yang perlu diingat ketika mempertimbangkan untuk menjaga kesehatan mental seorang anak perempuan melansir dari laman mayoclinichealthsystem :
Baca Juga: 6 Ciri Pasangan yang Gak Bahagia Hidup Bersama dan Ingin Berpisah, Ini Tandanya
1. Ajarkan Emosi
Orang tua harus mulai memperhatikan kesejahteraan mental anak sejak lahir pertama kali ke dunia. Maka dari itu, ajari anak-anak tentang emosi, apa yang dapat dia lakukan ketika memiliki perasaan yang besar dan contohkan perilaku positif.
Misalnya, orang tua dapat mengatakan kepada anak-anak : "Saya kesal hari ini karena mengalami hari yang berat di tempat kerja. Ayo kita membaca buku bersama karena itu akan membantu perasaan terasa lebih baik."
Dalam hal ini, orang tua mengungkapkan apa yang dirasakan, alasan merasa seperti itu, dan menunjukkan cara positif untuk menangani perasaannya.
2. Membantu Dalam Pengambilan Keputusan
Kesehatan mental dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan. Saat seseorang merasa cemas, kewalahan, marah, atau sedih, maka akan sulit untuk memecahkan masalah atau mengetahui apa yang harus dilakukan agar merasa lebih baik. Itulah mengapa penting memiliki rencana umum sebelum perasaan besar itu muncul.
Untuk menyusun rencana umum, mulailah dengan menyadari emosi dan mengetahui bahwa semuanya baik-baik saja.
Emosi yang mudah, seperti senang dan gembira, bersama dengan emosi yang sulit, seperti sedih, marah, atau gugup, semuanya penting. Kita tidak akan menjadi manusia jika tidak memiliki berbagai emosi.
Penting juga untuk memiliki rencana tentang cara mengatasi emosi saat muncul. Ini bisa berupa berbicara dengan teman atau orang dewasa yang terpercaya, mendengarkan musik, atau melakukan aktivitas fisik seperti berlari atau berjalan kaki.
Baca Juga: Jalan Kaki dan Jogging, Mana yang Lebih Baik Untuk Menurunkan Berat Badan?
3. Waspadai Gejalanya
Meskipun penyakit mental tidak dapat dicegah dengan satu cara, akan tetapi langkah pertama yang bermanfaat adalah dengan menyadari, dan memperhatikan emosi, pikiran, serta perilaku.
Terkadang gejala seperti depresi dan kecemasan dapat terwujud dalam gejala fisik, seperti sakit kepala, ketegangan otot, atau perubahan kebiasaan tidur atau makan. Ini bisa jadi karena terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur serta makan.
Gejala lainnya dapat berupa penarikan diri dari teman dan aktivitas, rasa lelah yang parah atau energi yang rendah, mudah tersinggung, perubahan suasana hati yang ekstrem, ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan.
4. Carilah Bantuan Profesional
Sebagian besar penyakit mental tidak membaik dengan sendirinya, dan jika tidak diobati, penyakit tersebut dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan menyebabkan masalah serius.
Selain perawatan kesehatan mental, anak-anak harus menerima pemeriksaan kesehatan rutin dengan penyedia perawatan primer mereka untuk menyingkirkan masalah kesehatan mendasar yang dapat memicu gejala.
Baca Juga: 12 Olahraga yang Efektif Membakar Lemak Untuk Menurunkan Berat Badan
5. Jaga Diri Sendiri
Terakhir, jaga diri sendiri seperti tidur yang cukup, makan makanan sehat dan temukan cara untuk aktif secara fisik. Selain itu, dorong anak perempuan agar mau melakukan hal yang sama juga.