SUKABUMIUPDATE.com - Dalam era modern yang serba cepat dan kompetitif, istilah "workaholic" semakin sering kita dengar.
Workaholic mengacu pada seseorang yang memiliki kecanduan bekerja, di mana pekerjaan menjadi prioritas utama dalam hidup mereka hingga mengesampingkan aspek-aspek lain seperti kesehatan, keluarga, dan kehidupan sosial.
Fenomena ini tidak hanya berdampak pada individu yang mengalaminya, tetapi juga pada lingkungan kerja dan masyarakat secara keseluruhan.
Sebagaimana mengutip dari situs BPJS Ketenagakerjaan, workaholic berbeda dengan pekerja keras. Sementara pekerja keras masih menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, seorang workaholic bekerja tanpa henti dan terus-menerus merasa harus menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.
Baca Juga: 6 Ciri Pasangan yang Gak Bahagia Hidup Bersama dan Ingin Berpisah, Ini Tandanya
Ciri-Ciri Workaholic
1. Takut Kegagalan
Workaholic sering diliputi rasa takut akan kegagalan dan mengalami stres jika dilarang bekerja. Kecemasan ini membuat mereka terus menerus fokus pada pekerjaan. Mereka merasa bahwa istirahat atau berhenti sejenak dapat menyebabkan kegagalan. Akibatnya, mereka terus bekerja meskipun sudah kelelahan.
2. Waktu Kerja Berlebihan
Workaholic rela menghabiskan waktu lama sekali di kantor bahkan ketika tidak diperlukan. Mereka sering bekerja lebih dari 10 jam sehari, mengabaikan waktu untuk istirahat dan rekreasi.
Fokus yang berlebihan ini seringkali mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan mereka. DItambah mereka merasa bersalah jika tidak bekerja, sehingga terus memperpanjang jam kerja.
Baca Juga: Jalan Kaki dan Jogging, Mana yang Lebih Baik Untuk Menurunkan Berat Badan?
3. Mengabaikan Saran
Workaholic sering kali tidak mendengarkan saran dari orang lain untuk mengurangi pekerjaan dan beristirahat. Mereka merasa bahwa pekerjaan harus selalu diutamakan, bahkan jika itu berarti mengabaikan nasihat kesehatan.
Ketidakmampuan untuk menerima saran ini memperburuk kondisi nya. Mereka cenderung menolak bantuan atau dukungan yang bisa membantu dalam mencapai keseimbangan antara pekerjaan serta kehidupan.
4. Dampak Kesehatan
Bekerja terlalu keras memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Workaholic sering mengalami stres, kelelahan, dan rentan terhadap penyakit akibat kurang istirahat. Kondisi ini bisa berujung pada gangguan tidur, tekanan darah tinggi, dan masalah kesehatan lainnya. Stres berkepanjangan juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.
Baca Juga: 12 Olahraga yang Efektif Membakar Lemak Untuk Menurunkan Berat Badan
5. Mengabaikan Kehidupan Pribadi
Workaholic cenderung mengabaikan aktivitas santai, berkumpul bersama keluarga, menjalani hobi, atau olahraga. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan, yang mengakibatkan hubungan sosial dan keluarga seringkali terabaikan. Kurangnya waktu untuk aktivitas personal ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan keterasingan. Hubungan dengan orang-orang terdekat pun bisa terganggu atau bahkan rusak.
6. Mengatasi Perasaan Negatif
Workaholic sering bekerja untuk mengurangi perasaan bersalah, cemas, depresi, dan ketidakberdayaan. Pekerjaan dijadikan pelarian dari perasaan dan masalah pribadi yang sulit dihadapi.
Hal ini membuat mereka semakin tenggelam dalam pekerjaan tanpa menyelesaikan masalah emosional yang mendasari. Akibatnya, masalah psikologis mereka sering kali semakin memburuk.