SUKABUMIUPDATE.com - Di lingkungan kerja, sikap baik rupanya tidak selalu dianggap benar di mata atasan atau karyawan lain.
Terdapat beberapa sikap yang tujuannya baik namun bisa berujung dimusuhi jika tidak dilakukan dengan kondisi dan situasi yang tepat.
Itu sebabnya, penting untuk tahu batasan dan paham kondisi selagi menjadi karyawan di tempat kerja supaya tidak dimusuhi.
Lantas, apa saja sikap baik yang dianggap buruk oleh atasan atau karyawan lainnya?
1. Suka Pulang Tepat Waktu
Pulang kerja tepat waktu memang bukan hal buruk, mengingat sudah sesuai ketentuan perusahaan. Tetapi, ada hal lain yang di luar jam kerja bisa berdampak buruk, yaitu ketika menolak permintaan, perintah atau urgensi dari atasan.
Sebab, terkadang atasan ada saja yang dibutuhkan sehingga memerlukan bantuan karyawannya meski sudah jam pulang. Tentu saja, jika permintaan atasa ditolak akan memunculkan penilaian negatif yang tak terkira. Boleh jadi, atasan akan menganggap tidak loyal.
2. Terlalu Vokal
Sikap kritis memang baik jika demi kebaikan buat perusahaan. Tetapi, jika sikap kritis disampaikan di kondisi dan situasi tidak tepat, maka akan memicu penilaian sinis dari atasan dan karyawan lain.
Paling parahnya, sikap kritis akan dianggap pemberontak jika tidak di waktu yang tepat. Akhirnya, kejadian seperti itu bisa menyebabkan pemecatan jika sampai kelewatan menurut atasan.
Untuk itu, cobalah beradaptasi dan menerima apa yang tidak sesuai dengan pikiran. Jika pun ingin menyampaikan perbaikan, harus mengedepankan di waktu yang tepat agar diterima.
3. Sering Berkata ‘Tidak’
Terkadang, apa yang dipikiran dianggap benar dengan mengatakan ‘tidak’ belum tentu disetujui oleh lingkungan kerja. Sebab, kata tersebut sangat sensitif dan bisa memicu penilaian berbeda dari karyawan lain dan atasan.
Jadi, sering-sering lah sepakat apa kata pendapat kebanyakan karyawan, terutama atasan dan hindari menolaknya.
4. Terlalu Berinisiatif
Terkadang, ketika menjadi pribadi yang terlalu berinisiatif akan dipandang menyebalkan oleh orang lain. Di tempat kerja, karyawan dengan tipe seperti ini akan dianggap tak sabaran, sok dan tak mau mengalah.
Terlebih kepada atasan, sikap ini bisa saja akan dianggap bebal baginya karena bisa melangkahi kewenangannya. Belum lagi, tidak semua karyawan lainnya setuju dan mau bergerak mengikuti inisiatif berikut.
5. Ogah Angkat Telepon di Luar Waktu Kerja
Tak sedikit orang yang enggan mengangkat telepon di luar jam kerja dengan dalih tidak bisa diganggu dan ingin menikmati waktu istirahat semaksimal mungkin.
Sayangnya, ini tidak berlaku bagi atasan dan karyawan lain. Jika telpon tidak diangkat dengan alasan di luar jam kerja, justru akan menimbulkan prasangka buruk nantinya.
Yang jelas, atasan akan kesal karena karyawan tidak bisa diandalkan dan merasa sok bak pejabat tinggi karena untuk dihubungi saja susah sekali.