SUKABUMIUPDATE.com - Keterampilan pemecahan masalah yang baik adalah kunci untuk membantu anak-anak dalam mengatur kehidupannya.
Sebuah studi tahun 2010 yang diterbitkan dalam Behavior Research and Therapy menemukan bahwa anak-anak yang kurang memiliki keterampilan memecahkan masalah mungkin berisiko lebih tinggi mengalami depresi dan bunuh diri.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa mengajarkan keterampilan pemecahan masalah pada anak dapat meningkatkan kesehatan mental.
Orang tua bisa mulai mengajarkan keterampilan dasar pemecahan masalah selama prasekolah dan membantu anak mempertajam keterampilan mereka hingga sekolah menengah atas dan seterusnya.
Baca Juga: Contoh Menu Sehat untuk Penderita Diabetes, Enak Gak Bikin Kadar Gula Darah Naik
Mengapa Keterampilan Pemecahan Masalah Penting
Mengutip dari laman verywellfamily, anak-anak selalu menghadapi berbagai permasalahan setiap harinya, mulai dari kesulitan akademik hingga permasalahan di bidang olahraga. Akan tetapi, hanya sebagian anak saja yang mempunyai cara dalam memecahkan masalah dengan baik.
Anak-anak yang kurang memiliki keterampilan memecahkan masalah mungkin enggan mengambil tindakan ketika menghadapi suatu masalah.
Daripada mencurahkan energinya untuk memecahkan masalah, mereka mungkin menginvestasikan waktunya menghindari masalah tersebut. Itu sebabnya banyak anak tertinggal di sekolah atau kesulitan menjaga persahabatan.
Anak-anak lain yang tidak memiliki keterampilan memecahkan masalah akan langsung bertindak tanpa menyadari pilihannya. Mereka mungkin juga akan memukul teman sebayanya yang menyerobot antrean karena merasa tidak yakin apalagi yang harus dilakukan.
Baca Juga: 10 Sikap yang Membuat Orang Lain Merasa Tidak Nyaman Saat di Dekatmu
Sehingga, pilihan impulsif tersebut dapat menimbulkan masalah yang lebih besar dalam jangka panjang. Korea anak-anak yang merasa kewalahan atau putus asa sering kali tidak mau berusaha mengatasi suatu masalah.
Namun ketika memberi mereka cara yang jelas untuk memecahkan masalah, mereka akan merasa lebih percaya diri dengan kemampuannya untuk mencoba.
Berikut langkah-langkah yang bisa orang tua lakukan untuk membantu penyelesaian atau pemecahan masalah bagi anak-anak :
1. Identifikasi Masalahnya
Hanya menyatakan masalahnya dengan lantang dapat membuat perbedaan besar bagi anak-anak yang merasa mandek.
Bantulah anak-anak menyatakan masalahnya, seperti, "Kamu tidak punya teman bermain saat istirahat," atau "Kamu tidak yakin apakah kamu harus mengikuti kelas matematika tingkat lanjut."
2. Kembangkan Setidaknya Lima Kemungkinan Solusi
Pikirkan cara-cara yang mungkin untuk memecahkan masalah. Tekankan juga bahwa semua solusi tidak harus berupa ide bagus.
Bantu juga si kecil mengembangkan solusi jika mereka kesulitan menemukan ide. Bahkan jawaban konyol atau ide yang dibuat-buat mungkin adalah solusi yang cukup baik.
Kuncinya adalah membantu mereka melihat bahwa dengan sedikit kreativitas dapat menemukan banyak solusi potensial yang berbeda.
3. Identifikasi Pro dan Kontra dari Setiap Solusi
Bantu anak-anak mengidentifikasi potensi konsekuensi positif dan negatif dari setiap solusi potensial yang mereka identifikasi.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Terkendali, 4 Makanan Manis yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
4. Pilih Solusi
Setelah si kecil mengevaluasi kemungkinan hasil positif dan negatif, selanjutnya dorong mereka untuk memilih solusi.
5. Ujilah Solusi Tersebut
Beritahu mereka untuk mencoba solusi dan lihat apa yang terjadi. Bila tidak berhasil, anak-anak bisa mencoba solusi lain dari daftar penyelesaian yang telah dikembangkan atau dibuat.
6. Latihan Memecahkan Masalah
Bila timbul masalah, jangan terburu-buru menyelesaikan. Sebaliknya, bantu anak-anak dalam menjalani langkah-langkah pemecahan masalah.
Tawarkan bimbingan bila mereka butuh bantuan, tetapi dorong juga untuk memecahkan masalah sendiri. Bila tidak dapat menemukan solusi, bantu si kecil memikirkan solusinya. Namun, jangan langsung memberi tahu apa yang harus dilakukan.
Gunakan pendekatan pemecahan masalah untuk membantu anak-anak menjadi lebih mandiri.
Baca Juga: Masih Boleh Makan Purin Kok! Ini 14 Tips Bebas Asam Urat dengan Cara Alami
7. Memperbolehkan Konsekuensi Alami
Konsekuensi alami juga dapat mengajarkan keterampilan pemecahan masalah. Jadi jika diperlukan, biarkan anak menghadapi konsekuensi alami dari tindakannya. Namun, pastikan juga ini aman untuk dilakukan.
Misalnya, biarkan anak-anak menghabiskan seluruh uangnya selama 10 menit pertama saat berada di taman hiburan jika itu yang diinginkan. Kemudian, biarkan mereka pergi sepanjang hari tanpa mengeluarkan uang.
Hal ini bisa mengarah pada diskusi tentang pemecahan masalah untuk membantu anak-anak membuat pilihan yang lebih baik di lain waktu. Anggaplah konsekuensi alami ini sebagai momen pembelajaran untuk membantu bekerja sama dalam pemecahan masalah.