SUKABUMIUPDATE.com - Perfeksionis merujuk pada seseorang yang hidupnya selalu ingin terlihat sempurna tanpa kekurangan apapun, sehingga mereka tidak ingin melakukan kesalahan sedikitpun dalam segala hal.
Selain orang dewasa, anak-anak juga bisa menjadi pribadi yang perfeksionis. Mereka selalu ingin menjadi nomor satu, terlihat sempurna, hingga tidak menginginkan jika tugas sekolahnya gagal.
Akan tetapi, jika hal ini dibiarkan tanpa adanya tindakan akan ditakutkan menjadi penyebab mentalnya terganggu seperti stres dan kecemasan karena tingginya tuntutan untuk terlihat sempurna.
Mengutip dari laman verywellfamily, jika orang tua melihat tanda-tanda peringatan bahwa si kecil mulai menjadi seorang yang perfeksionis, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mereka mengatasi hal tersebut, diantaranya :
Baca Juga: Contoh Menu Sehat untuk Penderita Diabetes, Enak Gak Bikin Kadar Gula Darah Naik
1. Bantu Anak Mengembangkan Harga Diri yang Sehat
Dorong anak-anak untuk terlibat dalam aktivitas yang akan membantu mereka merasa senang dengan dirinya sendiri, bukan hanya apa yang ingin dicapai.
Misalnya menjadi sukarelawan, mempelajari hal-hal baru, dan terlibat dalam kegiatan artistik. Ini hanyalah beberapa cara untuk membantu anak dalam mengembangkan harga diri yang lebih sehat.
2. Bantu Anak-anak Mengidentifikasi Apa yang Dapat Mereka Kendalikan dan Apa yang Tidak
Apakah anak-anak ingin menjadi pemain basket terbaik di seluruh sekolah atau meraih nilai tertinggi di setiap ujian biologi?
Jika hal ini terjadi, jelaskan bahwa mereka tidak dapat mengendalikan banyak keadaan yang mempengaruhi keberhasilan, seperti seberapa keras guru membuat ujian atau seberapa baik kinerja teman sebayanya. Namun, mereka dapat mengendalikan usaha mereka sendiri.
3. Contohkan Self-talk yang Sehat
Ajari anak-anak untuk menggunakan belas kasihan pada diri sendiri, bukan mengkritik diri sendiri.
Lakukan percakapan dengan diri sendiri secara berani untuk menunjukkan kepada anak bahwa Anda memperlakukan diri sendiri dengan baik meskipun melakukan kesalahan.
Baca Juga: 10 Sikap yang Membuat Orang Lain Merasa Tidak Nyaman Saat di Dekatmu
4. Pantau Ekspektasi Anda Sebagai Orang Tua
Pastikan orang tua tidak memberi tekanan pada anak untuk menjadi sempurna. Ciptakan ekspektasi yang tinggi tetapi masuk akal. Pantau ekspektasi tersebut dari waktu ke waktu untuk memastikan bahwa Anda tidak mengharapkan terlalu banyak dari anak-anak.
5. Puji Usaha Anak, Bukan Hasilnya
Hindari memuji anak karena mendapat nilai 100 pada tes membaca atau menulis. Sebaliknya, pujilah mereka karena belajar dengan giat.
Pujilah juga mereka karena memperlakukan orang lain dengan baik atau karena menjadi teman yang baik. Beritahu kepada anak bahwa prestasi bukanlah satu-satunya hal penting di dalam kehidupan.
6. Tetapkan Tujuan yang Realistis Bersama-sama
Bicaralah dengan si kecil tentang tujuan yang ingin mereka capai. Jika tujuan-tujuan ini memerlukan kesempurnaan, bicarakan tentang bahayanya menetapkan hal yang tidak realistis dan bantulah menetapkan tujuan yang lebih realistis.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Terkendali, 4 Makanan Manis yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
7. Bagikan Cerita Tentang Kegagalan Anda Sendiri
Jelaskan kepada si kecil bahwa orang tua tidak sempurna. Ceritakan juga kepada mereka tentang saat-saat tidak mendapatkan pekerjaan atau gagal akan suatu hal. Setelah itu, jelaskan bagaimana cara mengatasi kegagalan tersebut
8. Ajarkan Keterampilan Mengatasi Masalah yang Sehat
Meskipun kegagalan adalah hal yang tidak menyenangkan, tetapi hal ini tidak dapat ditoleransi. Oleh karena itu, mulailah mengajarkan si kecil cara dalam menghadapi kekecewaan, penolakan, dan kesalahan dengan baik