SUKABUMIUPDATE.com - Bertambahnya usia adalah bagian kehidupan yang tidak bisa dihindari, namun perjalanan menuju masa tua tidak selalu disertai dengan peningkatan kebahagiaan.
Bagi sebagian orang, berlalunya waktu dapat menimbulkan perasaan menyesal, pahit, atau perasaan bahwa momen terbaik dalam hidup ada di masa tersebut.
Kendati demikian, Anda bisa menjadi lebih bahagia seiring bertambahnya usia dengan catatan harus meninggalkan kebiasaan tertentu yang mungkin tidak bermanfaat saat ini.
Lalu, kebiasaan bagaimana yang harus ditinggalkan agar hidup bisa lebih bahagia di masa tua? Simak ulasannya, seperti dikutip dari laman ideapods:
Baca Juga: Kadar Gula Darah Terkendali, 4 Makanan Manis yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
1. Masih Menggenggam Masa Lalu
Seiring bertambahnya usia, wajar jika kita melihat ke belakang dan merenungkan perjalanan hidup. Namun, ada perbedaan signifikan antara mengenang masa lalu dan terikat padanya.
Berpegang teguh pada kesalahan masa lalu, penyesalan, atau peluang yang terlewatkan dapat menimbulkan perasaan pahit dan tidak puas, sehingga bisa menghalangi untuk hidup sepenuhnya saat ini dan menghargai kehidupan yang dijalani saat ini.
2. Mengejar Kebahagiaan
Sesuatu yang ironis ketika semakin mengejar kebahagiaan itu semakin sulit dipahami. Hal ini ibarat fatamorgana di padang pasir, semakin dekat kita mencapainya, semakin jauh jaraknya.
Faktanya, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa dikejar atau tangkap, namun pekerjaan batin, yaitu sebuah perasaan membina hubungan bermakna dan menerima tantangan hidup dengan pola pikir berkembang.
Baca Juga: 8 Makanan Lebaran yang Sebaiknya Tidak Dimakan Penderita Gula Darah Tinggi
3. Hidup Tidak Sejalan dengan yang Dipikirkan
Di tengah kehidupan modern saat ini, kita mudah melupakan hal-hal yang sangat penting. Kita mungkin mendapati diri hidup tidak selaras dengan nilai-nilai terdalam dalam mengejar ekspektasi masyarakat atau pengakuan eksternal daripada tetap setia pada diri sendiri.
Keterputusan ini dapat menimbulkan perasaan hampa atau tidak puas karena ada sesuatu yang hilang meskipun tampaknya memiliki semua yang dibutuhkan.
Pada akhirnya, kehidupan yang dijalani dengan baik tidak diukur dari standar masyarakat atau harta benda, namun dari dampak yang kita buat dan dengan tetap setia pada diri sendiri
4. Mengabaikan Kemampuan Diri Sendiri
Salah satu aspek kebahagiaan pribadi yang mungkin paling diabaikan adalah kesadaran diri sendiri akan kehidupan. Sangat mudah untuk menjalani hidup dengan terarah, bereaksi terhadap situasi berdasarkan pola dan keyakinan yang sudah mendarah daging tanpa pernah mempertanyakan mengapa kita bertindak seperti itu.
Akan tetapi kurangnya kesadaran diri ini bisa membuat siapapun terjebak ke dalam perilaku serta pola pikir yang tidak sehat, sehingga akhirnya menghalangi untuk tumbuh dan berkembang di dalam kehidupan.
Hal ini juga dapat menyebabkan terputusnya hubungan dengan diri-sejati sendiri, sehingga membuat kita merasa tersesat atau tidak puas.
Baca Juga: 7 Cara Mengendalikan Gula Darah Dengan Diet Diabetes, Ini Saran Ahli Gizi!
5. Menghindari Rintangan dan Tantangan
Kebahagiaan kerap kali dikaitkan dengan kehidupan yang bebas dari rintangan dan tantangan. Namun faktanya, menghindari rintangan dan tantangan justru dapat menghambat kebahagiaan kita seiring bertambahnya usia.
Jadi, daripada lari dari rintangan atau berharap tantangan tersebut hilang, terimalah tantangan tersebut dan anggaplah sebagai peluang untuk memanfaatkan potensi kreatif serta menemukan solusi inovatif.