SUKABUMIUPDATE.com - Setiap hari anak-anak dibombardir dengan pesan, informasi, hingga gambar. Baik di sekolah, online, atau berbicara dengan teman, mereka perlu mengetahui cara mengevaluasi apa yang didengar dan dilihat untuk membentuk opini serta keyakinan sendiri.
Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu landasan pendidikan sekaligus keterampilan hidup yang penting. Tanpa kemampuan berpikir kritis, anak akan kesulitan secara akademis, terutama seiring bertambahnya usia.
Apa Itu Berpikir Kritis?
Mengutip dari laman verywellfamily, keterampilan berpikir kritis adalah kemampuan membayangkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi untuk menentukan integritas dan validitasnya, seperti apa yang faktual dan apa yang tidak.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Ini yang Meningkatkan Lonjakan Gula Darah, Bukan Hanya Makanan Manis!
Dari keterampilan ini akan membantu seseorang untuk membentuk opini atau ide, membantu mengetahui siapa yang tepat menjadi teman baik dan tidak.
Selain itu, berpikir kritis juga dapat melibatkan penyelesaian masalah yang kompleks dan mengembangkan solusi secara jelas.
Faktanya, berpikir kritis adalah bagian penting dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan penetapan tujuan. Ini juga merupakan dasar pendidikan, terutama bila dikombinasikan dengan pemahaman membaca. Karena kedua keterampilan ini bersama-sama memungkinkan anak-anak menguasai informasi.
Baca Juga: Kadar Gula Darah Terkendali, 4 Makanan Manis yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes
Mengapa Keterampilan Berpikir Kritis Itu Penting
Menurut Program Penilaian Siswa Internasional (PISA), yang mengevaluasi anak-anak berusia 15 tahun di 44 negara berbeda, lebih dari satu dari enam siswa tidak mampu memecahkan masalah dengan berpikir kritis.
Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang kurang memiliki kemampuan berpikir kritis akan menghadapi risiko lebih tinggi mengalami masalah perilaku.
Jika anak-anak tidak menjadi pemikir kritis, maka mereka tidak bisa berpikir secara hati-hati. Selain itu, tidak berpikir hati-hati dan kritis dapat menyebabkan informasi disalahartikan, sehingga informasi tersebut dapat menjadi salah satu penyebab masalah di sekolah, pekerjaan, dan hubungan.
Baca Juga: Simpel, Ini 5 Resep Menu Makan Pagi Ramah Asam Urat dan Cara Membuatnya
Berpikir kritis juga memungkinkan anak-anak memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia, termasuk bagaimana dalam memandang diri mereka sendiri di dunia tersebut. Selain itu, anak yang belajar berpikir kritis cenderung jeli dan berpikiran terbuka.
Keterampilan berpikir kritis dapat membantu seseorang lebih memahami dirinya sendiri, orang lain, dan dunia di sekitarnya. Mereka juga bisa membantu dalam pemecahan masalah, kreativitas, dan produktivitas sehari-hari.
Manfaat Keterampilan Berpikir Kritis
Ada banyak manfaat keterampilan berpikir kritis bagi anak-anak. Mulai dari kemampuan memecahkan masalah kompleks di sekolah. menentukan bagaimana perasaan mereka terhadap masalah tertentu, hingga membangun hubungan, dan menghadapi tekanan teman sebaya, keterampilan berpikir kritis membekali anak untuk menghadapi tantangan serta hambatan di kehidupan.
Di sekolah keterampilan berpikir kritis bermanfaat dalam memecahkan masalah matematika, membandingkan dan membedakan hal-hal, dan ketika membentuk argumen.
Baca Juga: Lonjakan Gula Darah di Malam Hari: 10 Makanan yang Harus Dihindari Sebelum Tidur
Berpikir kritis juga menumbuhkan kemandirian, meningkatkan kreativitas, dan mendorong rasa ingin tahu. Anak-anak yang diajarkan untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis akan mengajukan banyak pertanyaan dan tidak pernah menerima begitu saja, karena mereka ingin mengetahui "mengapa" di balik segala sesuatu.
Selain itu, keterampilan berpikir kritis yang baik juga dapat menghasilkan hubungan jauh lebih baik, mengurangi tekanan, dan meningkatkan kepuasan hidup.
Seseorang yang dapat memecahkan masalah sehari-hari cenderung merasa lebih percaya diri dalam kemampuannya menghadapi tantangan apapun yang menghadang dalam hidup.