SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan keterikatan reaktif (RAD) adalah suatu kondisi kesehatan mental yang terjadi ketika seorang anak tidak membentuk ikatan secara sehat dengan orang tua atau pengasuhnya.
Anak-anak yang mengidap RAD seringkali mengalami emosional atau kekerasan fisik dari pengasuhnya. Sehingga hal inilah yang menyebabkan berbagai gejala serta mempengaruhi emosi dan perilaku mereka.
Gejala RAD dapat bervariasi tergantung pada anak dan pengalaman masing-masing. Gejala yang mungkin terjadi termasuk kesulitan mengelola emosi, kesulitan menjalin hubungan yang bermakna dengan orang lain, dan ketakutan terhadap orang tua atau pengasuh.
Tidak seperti kondisi lainnya, pengobatan RAD ditujukan kepada orang tua dan pengasuh. Tujuan pengobatan adalah untuk memastikan keselamatan anak dan menawarkan dukungan serta keterampilan mengasuh anak kepada pengasuhnya.
Baca Juga: 7 Cara Makan Nasi Putih Bagi Penderita Diabetes Agar Gula Darah Aman Terkendali
Gejala Gangguan Lampiran Reaktif
Mengutip dari laman health.com, anak-anak dengan gangguan keterikatan reaktif mengalami kesulitan membentuk hubungan yang penuh kasih sayang dan terhubung dengan orang lain.
Pelecehan dan penelantaran adalah penyebab umum dari kondisi ini. Selain itu, RAD dapat mempengaruhi emosi, perilaku, interaksi sosial, dan perkembangan anak secara keseluruhan. Oleh karena itu, seorang anak dengan RAD mungkin menunjukkan gejala-gejala berikut :
- Tidak menyukai kontak fisik
- Menghindari pengasuh
- Tidak ingin dihibur
- Lebih suka menyendiri
- Menjadi ragu-ragu di sekitar orang lain
- Tidak pernah mencari bantuan atau kenyamanan dari pengasuh atau orang yang mereka cintai
- Bereaksi keras terhadap sentuhan fisik
- Mencoba mengendalikan lingkungannya
- Tampak lemah energi atau lelah
- Mengalami depresi atau kesedihan
- Disregulasi emosional seperti mudah tersinggung, ledakan amarah, dan rasa takut yang berlebihan
Penyebab
Masih dari laman yang sama, gangguan keterikatan reaktif terjadi ketika seorang anak tidak mampu membentuk ikatan kasih sayang dan terhubung dengan orang tua, pengasuh, serta orang lain.
Para peneliti percaya bahwa sebagian besar kasus RAD disebabkan oleh kekerasan atau pengabaian dari pengasuh anak. Ini diklasifikasikan sebagai kondisi terkait trauma dan stres dalam Manual Diagnostik dan Statistik
Gangguan Mental
Setiap orang mempunyai kebutuhan tertentu dan anak dengan RAD belum terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan ini dapat mencakup kenyamanan, makanan, kasih sayang, rangsangan, toileting atau penggunaan popok, dan permainan.
Ketika kebutuhan bayi atau anak tidak terpenuhi, mereka tidak dapat membentuk ikatan pengasuhan dengan pengasuhnya. Seiring berjalannya waktu, seorang anak berpaling ke dalam diri dan berhenti mencoba berinteraksi dengan orang lain, yang bisa menghambat pertumbuhan emosinya dan mempengaruhi perilakunya.
Baca Juga: Bukan Mainan, Inilah 10 Hal Penting yang Dibutuhkan Setiap Anak Dari Orang Tuanya
Faktor risiko
Setiap anak yang mengalami atau pernah mengalami pelecehan atau bahkan penelantaran dari pengasuhnya berisiko terkena RAD. Sekitar 1-2% anak-anak Amerika mengalami kondisi ini.
Anak-anak yang tinggal di lingkungan berikut mungkin mempunyai risiko lebih tinggi seperti:
- Asuhan
- Panti asuhan
- Rumah yang diadopsi
- Rumah dengan pengasuh yang memiliki kondisi kesehatan mental
Pengasuh memainkan peran besar dalam kerentanan anak mereka terhadap pengembangan RAD. Lingkungan atau konteks yang dapat membebani sumber daya pengasuh dan berkontribusi terhadap pengabaian atau pelecehan meliputi:
- Hidup dengan kondisi kesehatan mental, disabilitas, atau gangguan penggunaan narkoba
- Menjadi orang tua saat remaja
- Isolasi sosial
- Kemiskinan
- Penahanan sebelumnya
- Kurangnya keterampilan mengasuh anak, dukungan keluarga, atau sumber daya pengasuhan anak yang memadai