Mengenal Gangguan Keterikatan Reaktif Pada Anak Serta Gejala Hingga Penyebabnya

Senin 24 Juni 2024, 17:45 WIB
Ilustrasi mengenal gangguan keterikatan reaktif (RAD) pada anak (Sumber : Pexels.com)

Ilustrasi mengenal gangguan keterikatan reaktif (RAD) pada anak (Sumber : Pexels.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan keterikatan reaktif (RAD) adalah suatu kondisi kesehatan mental yang terjadi ketika seorang anak tidak membentuk ikatan secara sehat dengan orang tua atau pengasuhnya.

Anak-anak yang mengidap RAD seringkali mengalami emosional atau kekerasan fisik dari pengasuhnya. Sehingga hal inilah yang menyebabkan berbagai gejala serta mempengaruhi emosi dan perilaku mereka.

Gejala RAD dapat bervariasi tergantung pada anak dan pengalaman masing-masing. Gejala yang mungkin terjadi termasuk kesulitan mengelola emosi, kesulitan menjalin hubungan yang bermakna dengan orang lain, dan ketakutan terhadap orang tua atau pengasuh.

Tidak seperti kondisi lainnya, pengobatan RAD ditujukan kepada orang tua dan pengasuh. Tujuan pengobatan adalah untuk memastikan keselamatan anak dan menawarkan dukungan serta keterampilan mengasuh anak kepada pengasuhnya.

Baca Juga: 7 Cara Makan Nasi Putih Bagi Penderita Diabetes Agar Gula Darah Aman Terkendali

Gejala Gangguan Lampiran Reaktif

Mengutip dari laman health.com, anak-anak dengan gangguan keterikatan reaktif mengalami kesulitan membentuk hubungan yang penuh kasih sayang dan terhubung dengan orang lain.

Pelecehan dan penelantaran adalah penyebab umum dari kondisi ini. Selain itu, RAD dapat mempengaruhi emosi, perilaku, interaksi sosial, dan perkembangan anak secara keseluruhan. Oleh karena itu, seorang anak dengan RAD mungkin menunjukkan gejala-gejala berikut :

  • Tidak menyukai kontak fisik
  • Menghindari pengasuh
  • Tidak ingin dihibur
  • Lebih suka menyendiri
  • Menjadi ragu-ragu di sekitar orang lain
  • Tidak pernah mencari bantuan atau kenyamanan dari pengasuh atau orang yang mereka cintai
  • Bereaksi keras terhadap sentuhan fisik
  • Mencoba mengendalikan lingkungannya
  • Tampak lemah energi atau lelah
  • Mengalami depresi atau kesedihan
  • Disregulasi emosional seperti mudah tersinggung, ledakan amarah, dan rasa takut yang berlebihan

Penyebab

Masih dari laman yang sama, gangguan keterikatan reaktif terjadi ketika seorang anak tidak mampu membentuk ikatan kasih sayang dan terhubung dengan orang tua, pengasuh, serta orang lain.

Para peneliti percaya bahwa sebagian besar kasus RAD disebabkan oleh kekerasan atau pengabaian dari pengasuh anak. Ini diklasifikasikan sebagai kondisi terkait trauma dan stres dalam Manual Diagnostik dan Statistik

Gangguan Mental

Setiap orang mempunyai kebutuhan tertentu dan anak dengan RAD belum terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan ini dapat mencakup kenyamanan, makanan, kasih sayang, rangsangan, toileting atau penggunaan popok, dan permainan.

Ketika kebutuhan bayi atau anak tidak terpenuhi, mereka tidak dapat membentuk ikatan pengasuhan dengan pengasuhnya. Seiring berjalannya waktu, seorang anak berpaling ke dalam diri dan berhenti mencoba berinteraksi dengan orang lain, yang bisa menghambat pertumbuhan emosinya dan mempengaruhi perilakunya.

Baca Juga: Bukan Mainan, Inilah 10 Hal Penting yang Dibutuhkan Setiap Anak Dari Orang Tuanya

Faktor risiko

Setiap anak yang mengalami atau pernah mengalami pelecehan atau bahkan penelantaran dari pengasuhnya berisiko terkena RAD. Sekitar 1-2% anak-anak Amerika mengalami kondisi ini.
Anak-anak yang tinggal di lingkungan berikut mungkin mempunyai risiko lebih tinggi seperti:

  • Asuhan
  • Panti asuhan
  • Rumah yang diadopsi
  • Rumah dengan pengasuh yang memiliki kondisi kesehatan mental

Pengasuh memainkan peran besar dalam kerentanan anak mereka terhadap pengembangan RAD. Lingkungan atau konteks yang dapat membebani sumber daya pengasuh dan berkontribusi terhadap pengabaian atau pelecehan meliputi:

  • Hidup dengan kondisi kesehatan mental, disabilitas, atau gangguan penggunaan narkoba
  • Menjadi orang tua saat remaja
  • Isolasi sosial
  • Kemiskinan
  • Penahanan sebelumnya
  • Kurangnya keterampilan mengasuh anak, dukungan keluarga, atau sumber daya pengasuhan anak yang memadai
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:50 WIB

Hasil Kesepakatan Emak-emak dan Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi soal Wabah Lalat

Berikut hasil kesepakatan pasca emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi karena resah dengan lalat yang mewabah.
Kapolsek Cidahu AKP Endang Slamet dan jajaran saat mendengar aspirasi puluhan emak-emak yang protes soal wabah lalat ke peternakan ayam. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi21 Februari 2025, 19:48 WIB

Sempat Duel, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Tewas Diamuk Massa

Tubuh Samson tergeletak bersimbah darah penuh luka, tersiar kabar pria yang dijuluki preman ini dihabisi oleh massa.
Tubuh Suherlan alias Samson warga Simpenan Sukabumi tergeletak di pinggir jalan (Sumber: SU/Ilyas)
Kecantikan21 Februari 2025, 19:42 WIB

Terapkan 11 Tips Mudah untuk Membuat Kuku Tumbuh Cepat, Sehat dan Cantik

Wanita sering kali ingin memamerkan kuku panjang yang sehat dan cantik. Dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan kuku, Anda dapat memperoleh kuku yang panjang dan indah tanpa banyak usaha.
Ilustrasi cara mudah merawat kuku agar tumbuh cepat, sehat dan cantik (Sumber: pexels.com/@The Glorious Studio)