SUKABUMIUPDATE.com - Istilah “burnout” sudah menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan kita sehari-hari, baik yang mengacu pada job burnout, maupun caretaker burnout.
Burnout itu sendiri merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan rasa stres dan kelelahan mental yang dipicu oleh berbagai hal, misalnya pekerjaan.
Seperti pengalaman kelelahan lainnya, kelelahan pada anak berbakat adalah akibat dari stres jangka panjang yang seringkali ditandai dengan kelelahan fisik, kelelahan mental, dan pelepasan emosi. Hal ini dapat terjadi karena mereka terlalu banyak memainkan peran, memiliki sedikit kendali.
Baca Juga: Ingin Dicintai Karena Allah? Ini 8 Doa untuk Membuka Aura Wajah yang Bisa Dibaca!
Bagaimana Membantu Anak Berbakat Mengatasi Kelelahan
Ada beberapa cara yang dapat orang tua lakukan untuk membantu anak berbakat yang mengalami kelelahan, sebagaimana telah kami rangkum dari laman davidsongifted.org yaitu diantaranya :
- Tambahkan kembali kebermaknaan pada sekolah
Mintalah pendidik menggunakan pendekatan berbasis kekuatan untuk memastikan bahwa kurikulum dan tugas memiliki hubungan nyata yang bermakna.
Siswa berbakat seringkali memiliki rasa keadilan sosial yang kuat, sehingga menghubungkan tugas sekolah dengan nilai-nilai siswa dapat mengurangi kelelahan pada mereka.
- Berikan Anak rasa memiliki
Seorang anak mempunyai sedikit kendali atas pendidikan mereka yang dimana hal ini dapat menjadi sumber kelelahan.
Dengan memberikan otonomi seperti menyusun jadwal atau memilih cara mendemonstrasikan pembelajaran dapat meningkatkan dukungan bagi mereka.
- Menyediakan akses ke materi tingkat lanjut
Kelelahan bisa disebabkan karena melakukan terlalu banyak tugas yang berulang-ulang dan bahkan karena kebosanan.
Jadi sangat penting bagi generasi muda paling cerdas di negara kita untuk memiliki akses terhadap kurikulum yang menarik secara intelektual yang membantu menjaga semangat mereka tetap hidup.
Baca Juga: Meal Plan for Gout: Rencana Menu Sehat Asam Urat dari Sarapan Hingga Makan Malam
- Menormalkan keadaan yang tidak baik-baik saja
Bantu anak-anak membangun kosa kata emosional mereka untuk menyebutkan dan menjinakkanperasaan tidak menyenangkan.
Bicaralah dengan mereka tentang masalah umum seperti perfeksionisme, kecemasan, dan depresi.
Meluangkan waktu untuk bertemu dengan anak dapat membangun jembatan komunikasi, dan akan membantu orang tua memantau kelelahan mereka dengan lebih baik.
- Latihlah kewaspadaan dan keterampilan mengatasi masalah
Bantu anak-anak mengembangkan keterampilan mengatasi masalah dengan berhubungan dengannya dan menunjukkan kepada mereka bagaimana cara orang tua menghadapi perasaan serupa.
Hal ini dapat dilakukan melalui meditasi kesadaran, melatih rasa syukur, atau bahkan meminta keluarga meletakkan ponsel mereka untuk berjalan atau melakukan peregangan bersama.
Baca Juga: Perbedaan Tekanan Darah dan Hipertensi, Ketahui Kategori & Resiko Penyakitnya!
- Bangun rutinitas dengan fleksibilitas
Rencana harian memberikan stabilitas dan akuntabilitas, namun berhati-hatilah untuk tidak menjadwalkan anak-anak secara berlebihan.
Kelelahan menghasilkan motivasi yang rendah, jadi bagilah hari itu dalam porsi yang lebih besar dari biasanya dan beritahu mereka bahwa tidak apa-apa jika tidak menyelesaikan semuanya.
- Melakukan hal-hal non-akademik
Anak-anak berbakat sering kali menaruh perhatian pada sekolah pascasarjana dan mulai menyusun resume mereka bahkan sejak usia muda, yang dapat menyebabkan kelelahan ketika tidak ada ruang untuk tugas-tugas non-akademik.
Maka dari itu, daftarkan mereka untuk mengikuti kelas non akademik seperti memasak, tonton film dokumenter, baca karya fiksi baru, dan mainkan permainan peran apa pun yang dapat membuat senyumnya kembali berseri dan membuat mereka bersemangat lagi tentang dunia.
Sumber : davidsongifted.org