SUKABUMIUPDATE.com - Stres adalah respons fisik, mental, dan emosional otomatis terhadap peristiwa yang menantang. Stres adalah bagian normal dari kehidupan setiap orang, termasuk kehidupan anak-anak.
Anak-anak, seperti halnya orang dewasa, dapat mengalami stres. Namun, mereka mungkin tidak selalu dapat mengungkapkannya dengan kata-kata.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk mengenali tanda-tanda stres pada anak. Kenali beberapa ciri anak yang mungkin mengalami stres berikut, sebagaimana merujuk mayoclinichealthsystem.org.
Tanda Stres pada Anak
Anak-anak bukanlah orang dewasa mini, dan mereka mungkin mengekspresikan stres dengan cara yang berbeda dari yang Anda duga.
1. Mudah Marah atau Tantrum
Anak yang biasanya tenang menjadi mudah marah atau sering mengalami tantrum.
Anak-anak yang mengalami stres mungkin merasa marah atau kewalahan. Anak yang stres mencari cara untuk keluar dari situasi yang menyebabkan mereka merasa tidak nyaman. Hal ini dapat menyebabkan perilaku menantang dan keras kepala.
Stres menyebabkan perasaan marah dan mudah tersinggung yang lebih kuat. Anak-anak yang sedang stres mungkin mengalami ledakan emosi yang tidak sesuai dengan perilaku mereka sebelumnya atau situasi saat ini.
Baca Juga: 9 Makanan Manis Ini Sebaiknya Tidak Dimakan Penderita Gula Darah Tinggi
2. Masalah Tidur
- Susah Tidur
Anak yang stres cenderung mengalami kesulitan untuk tidur atau tetap tidur sepanjang malam.
Kekhawatiran dan ketakutan sepertinya muncul saat menjelang tidur. Anak-anak yang stres mungkin mengalami kesulitan untuk tidur atau tertidur, atau mulai mengalami mimpi buruk.
- Mimpi Buruk
Sering mengalami mimpi buruk atau terbangun di malam hari dengan perasaan cemas termasuk ciri anak mengalami stres.
3. Perubahan Pola Makan
- Kehilangan Nafsu Makan
Anak makan lebih sedikit dari biasanya atau menolak makanan.
- Makan Berlebihan
Sebaliknya, beberapa anak yang mungkin makan lebih banyak dari biasanya sebagai bentuk pengalihan stres.
4. Masalah Kesehatan Fisik
- Masalah Pencernaan
Anak yang stres kerap mengalami diare atau sembelit.
- Tanda-tanda Kelelahan
Anak sering merasa lelah atau lesu tanpa alasan yang jelas karena sedang stres.
5. Perubahan Akademis atau Sekolah
Perubahan signifikan pada prestasi sekolah anak bisa menjadi tanda stres. Stres membuat anak lebih sulit fokus selama hari sekolah atau saat mengerjakan pekerjaan rumah.
Ledakan emosi dan kemarahan di sekolah dapat menimbulkan masalah dengan teman dan teman sekelas.
- Prestasi Akademis Menurun
Penurunan mendadak dalam kinerja akademis atau kehilangan minat pada sekolah.
- Menolak Pergi ke Sekolah
Anak stres menunjukkan kecemasan atau menolak untuk pergi ke sekolah.
6. Masalah Sosial
- Kesulitan Bersosialisasi
Anak menghindari teman-teman atau aktivitas yang sebelumnya dinikmati.
- Konflik dengan Teman
Meningkatnya konflik atau perkelahian dengan teman-teman atau saudara.
7. Tanda-tanda Emosional
- Sering Menangis
Anak yang mengalami stres lebih sering menangis atau merasa sedih.
- Tampak Gelisah atau Cemas
Karena stres, anak tampak gelisah, cemas, atau memiliki ketakutan yang tidak biasa.
8. Perilaku Berisiko atau Tidak Biasa
- Perilaku Agresif
Anak stres cenderung melakukan tindakan agresif atau merusak, seperti memukul atau melempar benda.
- Mencari Perhatian Ekstrem
Anak yang stres mungkin mencari perhatian secara berlebihan, baik melalui perilaku baik maupun buruk.
9. Menjadi Pendiam atau Menarik Diri
Anak yang biasanya aktif dan berbicara banyak menjadi pendiam atau menarik diri dari aktivitas sosial.
Anak-anak yang mengalami stres mungkin ingin menghabiskan lebih banyak waktu sendirian dan tidak berinteraksi dengan teman atau keluarga.
10. Perilaku regresi
Anak kembali ke perilaku yang lebih muda, seperti mengisap jempol, mengompol, atau meminta botol.
11. Sering sakit kepala atau sakit perut
Saat anak stres atau cemas, tubuhnya melepaskan hormon kortisol ke dalam darah. Hal ini bisa memicu kram perut dan sakit kepala pada anak.
Sakit Perut atau Sakit Kepala menjadi salah satu keluhan tentang sakit perut atau sakit kepala tanpa sebab medis yang jelas. Padahal bisajadi muncul karena anak sedang mengalami stres.
Baca Juga: 15 Cara Mengetahui Apakah Anda Korban Gaslighting, Renungi Pernyataan Psikologis Ini!
Ingatlah bahwa tanda-tanda stres pada anak dapat bervariasi berdasarkan usia, kepribadian, dan keterampilan mengatasinya. Kuncinya adalah memperhatikan perubahan drastis atau mendadak dari perilaku anak sebelumnya.
Cara Mengatasi Stres pada Anak
- Komunikasi Terbuka
Bicaralah dengan anak tentang apa yang mereka rasakan. Dengarkan tanpa menghakimi dan berikan dukungan emosional.
- Rutinitas yang Konsisten
Mempertahankan rutinitas harian yang konsisten dapat memberikan rasa aman dan stabil bagi anak.
- Aktivitas Fisik
Dorong anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik, seperti bermain di luar, bersepeda, atau olahraga, untuk melepaskan energi dan mengurangi stres pada anak.
- Waktu Berkualitas
Luangkan waktu berkualitas bersama anak Anda untuk bermain, berbicara, atau melakukan kegiatan yang mereka sukai.
- Mengajarkan Teknik Relaksasi
Ajarkan anak teknik relaksasi sederhana seperti pernapasan dalam, meditasi, atau yoga.
- Lingkungan Anak
Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman di rumah untuk mengatasi stres pada anak. Kurangi paparan terhadap stresor anak seperti konflik keluarga atau berita yang menakutkan.
- Bantuan Profesional
Jika stres anak tampak berat atau berkepanjangan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari psikolog anak atau konselor.
Dengan mengenali tanda-tanda stres dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, Anda dapat membantu anak mengelola stres dan menjaga kesejahteraan emosional mereka.