7 Tips Membantu Anak-anak Memahami dan Mengelola Emosi Supaya Lebih Sabar

Kamis 20 Juni 2024, 13:45 WIB
Ilustrasi orang tua membantu anak memahami dan mengelola emosi (Sumber : Pexels.com/@Monstera Production)

Ilustrasi orang tua membantu anak memahami dan mengelola emosi (Sumber : Pexels.com/@Monstera Production)

SUKABUMIUPDATE.com - Bayi yang menangis, balita tantrum, semuanya merupakan hal normal dan biasa terjadi. Akan tetapi pada titik tertentu, orang tua mengharapkan anak-anak mereka untuk mulai mengelola perasaannya sendiri tanpa mengamuk besar.

Namun, belajar mengatur emosi adalah proses yang kompleks. Regulasi emosi memerlukan banyak keterampilan, termasuk perhatian, perencanaan, perkembangan kognitif, dan perkembangan bahasa, kata Pamela Cole, PhD, psikolog di Penn State University yang mempelajari regulasi emosi pada anak usia dini.

Anak-anak mengembangkan keterampilan tersebut pada waktu yang berbeda. Kemampuan mereka untuk mengelola perasaan negatif bergantung pada genetika, temperamen alami, lingkungan tempat tinggal, dan faktor luar seperti seberapa lelah atau laparnya.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Ini yang Meningkatkan Lonjakan Gula Darah, Bukan Hanya Makanan Manis!

Sebenarnya, anak-anak yang mengelola emosinya dengan baik kemungkinan besar akan berprestasi di sekolah dan bergaul dengan orang lain.

Dilansir dari laman apa.org, berikut adalah strategi yang telah teruji secara ilmiah yang dapat digunakan orang tua dan pengasuh untuk mengajari anak-anak mengelola emosi :

1. Mulailah Sejak Dini

Bayi yang cepat bereaksi dan sulit ditenangkan cenderung mengalami kesulitan mengelola emosi seiring bertambahnya usia. Karena semua anak bisa mendapatkan berbagai manfaat dari pengajaran tentang mengelola perasaan.

Maka dari itu, pengasuh atau orang tua bisa mulai membicarakan perasaan ketika anaknya masih bayi. Dengan tunjukkan ketika karakter buku atau film merasa sedih, bahagia, marah, atau khawatir.

2. Bangun Hubungan Aman dan Saling Percaya

Anak-anak yang saat balita sudah memiliki hubungan aman dan saling percaya dengan orang tua atau pengasuhnya akan mempunyai regulasi emosi yang lebih baik, dibandingkan anak-anak yang kebutuhannya tidak dipenuhi oleh pengasuh maupun ayah dan ibunya.

3. Kenalkan Emosi Pada Anak

Ajari anak-anak untuk mengenali dan menyebutkan emosi mereka. Namun, jangan repot-repot mencoba melakukan percakapan saat dia sedang kesal. Lakukanlah ketika keadaan sudah tenang. Carilah kesempatan untuk membicarakan perasaan dan strategi dalam mengelolanya.

Baca Juga: Kadar Gula Darah Terkendali, 4 Makanan Manis yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

4. Contohkan Perilaku yang Baik

Anak-anak belajar dengan mencontohkan apa yang orang tua lakukan, bukan melalui perkataan. Maka dari itu, ayah atau ibu hati-hatilah dalam bersikap ketika berada didekat anak-anak.

5. Tetap Tenang

Mencontohkan perilaku yang baik lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, terutama ketika si kecil sedang membuat ulah terbesar di dunia.

Jika merasa akan segera kehilangan ketenangan, yang perlu orang tua lakukan adalah luangkan waktu sejenak untuk bernapas dan menenangkan diri sebelum mengatasi situasi tersebut.

6. Diskusikan Apa yang Sudah Terjadi dan Cari Jalan Keluarnya

Saat anak sudah tenang, bicarakan tentang beberapa cara bagaimana mereka dapat menangani situasi sulit.

Bayangkan saat mendorong teman sekelasnya ketika mempunyai mainan yang ingin mereka mainkan. Ketika keadaan sudah tenang, bicarakan tentang berbagai pilihan yang dapat mereka ambil lain kali.

Mereka bisa memberitahu guru, meminta teman sekelas untuk bergiliran, atau mencari hal lain yang bisa dimainkan. Sehingga proses ini dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah.

Baca Juga: 5 Olahan Daging Lebaran yang Sebaiknya Tidak Dimakan Penderita Gula Darah Tinggi

7. Kurangi Hukuman, Perbanyak Pujian

Memang sangat menggoda untuk memberikan konsekuensi atas perilaku buruk anak. Namun hukuman yang tegas justru membuat perilaku si kecil menjadi lebih buruk, bukan lebih baik.

Ketika pola asuh orang tua bersifat keras, anak-anak yang kesulitan mengelola emosinya cenderung bereaksi dengan menjadi lebih agresif.

Jika anak-anak selalu berteriak ketika tiba waktunya meninggalkan taman bermain, jangan hukum dia karena kemarahannya. Sebaliknya, berikan banyak pujian dan mungkin hadiah kecil ketika dia pergi tanpa mengamuk.

Daripada menghukum seorang anak karena perilaku yang tidak diinginkan, lebih baik pujilah perilaku yang Anda ingin lihat sebagai gantinya.

AYO! main games di Sukabumi Update Games
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science05 Juli 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Juli 2024, Semua Wilayah Berpotensi Hujan di Siang Hari

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 5 Juli 2024 dimana cuaca hujan di siang hari berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 5 Juli 2024 dimana cuaca hujan di siang hari berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Pixabay.com/@Horacio30)
Jawa Barat04 Juli 2024, 23:13 WIB

Audiensi ke Sekda Jabar, Pemkab Sukabumi Bahas Persiapan Pelaksanaan HCS 2024

Jelang event HCS 2024, Pemkab Sukabumi bertemu Sekda Jabar Herman Suryatman untuk meminta dukungan.
Momen Sekda Jabar terima audiensi Pemkab Sukabumi terkait pelaksanaan event HCS 2024. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Internasional04 Juli 2024, 22:38 WIB

Hotel Van der Valk Belanda, Saksi Bisu Membaranya Asmara Ketua KPU Hasyim Asy'ari

Hotel Van der Valk yang berdiri megah di Den Haag Belanda, menjadi saksi bisu kasus asusila yang melibatkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari
Ilustrasi kamar hotel van der valk saat Hasyim Asy'ari bersama CAT  | Foto : Pixabay
Sukabumi04 Juli 2024, 21:50 WIB

Rumah di Parakansalak Sukabumi Roboh Usai Diguyur Hujan Deras Disertai Angin Kencang

Dapur rumah warga di Parakansalak Sukabumi roboh usai diguyur hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (4/7/2024) dini hari.
P2BK tengah melakukan asesmen di lokasi rumah roboh yang berada di Kampung Kebonmuncang RT 3/5, Parakansalak Sukabumi, Kamis (4/7/2024). (Sumber : Istimewa)
Life04 Juli 2024, 21:00 WIB

11 Bahasa Tubuh Wanita Menandakan Dia Jatuh Cinta Pada Anda, Perasaan Tersembunyi!

Beberapa wanita menunjukan rasa sukanya dengan bahasa tubuhnya yang menggemaskan.
Ilustrasi - Beberapa wanita menunjukan rasa sukanya dengan bahasa tubuhnya yang menggemaskan. (Sumber : Freepik.com/@rawpixel.com).
Sukabumi04 Juli 2024, 20:47 WIB

Dispar Pastikan Pelaku Pariwisata dan Ekraf Sukabumi Komit Sukseskan Event HCS 2024

Penyelenggaraan HCS merupakan momen bagi pelaku pariwisata dan ekraf untuk menunjukkan potensi wisata di Kabupaten Sukabumi.
Stakeholder Pariwisata dan Ekonomi kreatif atau Ekraf di Kabupaten Sukabumi komitmen sukseskan Event HCS 2024. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi04 Juli 2024, 20:31 WIB

Warga Mangkalaya Sukabumi Protes: Drainase Baru Sepekan Dibangun Sudah Rusak

Warga Kampung Mangkalaya, Rt 02/05, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi keluhkan hasil pembangunan drainase yang sudah rusak kurang dari sepekan pengerjaan.
Warga saat menunjukan hasil pembangunan drainase yang rusak di Kampung Mangkalaya, Rt 02/05, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Kamis (4/7/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Juli 2024, 20:00 WIB

Kiwi Hingga Jeruk Nipis, 5 Buah yang Bantu Menjaga Kesehatan Tulang

Ada beberapa buah yang membantu meningkatkan kesehatan tulang.
Ilustrasi - Ada beberapa buah yang membantu meningkatkan kesehatan tulang.(Sumber : pexels.com/Dmitry Demidov)
Sukabumi04 Juli 2024, 19:38 WIB

Jalan Desa di Jampangtengah Sukabumi Amblas Akibat Hujan, Aktivitas Warga Terganggu

Jalan desa di Bantaragung Jampangtengah Sukabumi yang amblas akibat hujan deras ini butuh penanganan segera.
Kondisi jalan desa di Desa Bantaragung, Kecamatan Jampangtengah Sukabumi yang amblas. (Sumber : Istimewa)
Life04 Juli 2024, 19:00 WIB

Minta Maaf, Tolong & Terima Kasih, 10 Cara Membangun Karakter Anak Sopan Santun

Proses membangun karakter anak membutuhkan waktu. Bersabarlah dan terus berikan bimbingan yang positif demi membangun karakter anak yang berkualitas.
Ilustrasi. Parenting. Bersabarlah dan terus berikan bimbingan yang positif demi membangun karakter anak yang berkualitas. (Sumber : Freepik/@freepik)