SUKABUMIUPDATE.com - Gaslighting merupakan salah satu bentuk manipulasi yang sering terjadi pada hubungan yang penuh kekerasan.
Ya, Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang atau kelompok membuat individu lain meragukan persepsi, ingatan, atau realitas mereka sendiri. Tujuan dari gaslighting adalah untuk membuat korban merasa bingung, tidak yakin, dan pada akhirnya tergantung pada pelaku manipulasi.
Melansir VeryWellMind, Gaslighting termasuk jenis pelecehan emosional terselubung di mana pelaku intimidasi atau pelaku menyesatkan targetnya, menciptakan narasi yang salah dan membuat mereka mempertanyakan penilaian dan kenyataan mereka.
Baca Juga: 10 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes dan Rekomendasi Penggantinya
Pada akhirnya, korban gaslighting mulai merasa tidak yakin dengan persepsinya terhadap dunia dan bahkan bertanya-tanya apakah mereka kehilangan kewarasan.
Gaslighting biasanya dilakukan dalam jangka waktu lama yang menyebabkan korban mempertanyakan validitas pemikiran, persepsi realitas, atau ingatannya sendiri.
Perilaku Gaslighting dapat menimbulkan kebingungan, hilangnya rasa percaya diri dan harga diri, serta ketidakpastian stabilitas mental seseorang. Akibat umum dari hal ini adalah ketergantungan pada pelakunya.
Baca Juga: Resep Dimsum Daging Kambing, Olahan Kurban Unik Anti Mainstream!
Gaslighting terutama terjadi dalam hubungan romantis, namun tidak jarang juga terjadi dalam mengontrol persahabatan atau antar anggota keluarga. Orang yang melakukan Gaslighting pada orang lain mungkin memiliki gangguan kesehatan mental.
Orang yang suka melakukan Gaslighting menggunakan pelecehan emosional jenis ini untuk menggunakan kekuasaan atas orang lain untuk memanipulasi teman, anggota keluarga, atau bahkan rekan kerja.
Ciri-Ciri Gaslighting
1. Mengabaikan Perasaan atau Pikiran Korban
Pelaku gaslighting sering kali mengatakan bahwa perasaan atau pikiran korban tidak valid atau tidak relevan.
2. Memutarbalikkan Fakta
Orang yang suka gaslight mungkin mengubah atau memutarbalikkan kenyataan untuk membuat korban meragukan ingatan atau persepsi mereka.
3. Menyalahkan Korban
Pelaku pelecehan emosional sering menyalahkan korban atas situasi atau masalah yang terjadi, meskipun jelas kesalahan tersebut bukanlah milik korban.
Baca Juga: 8 Ciri Orang Banyak Tekanan Karena Menyembunyikan Beban Hidup Sendirian
4. Menggunakan Kebohongan yang Nyata
Pelaku gaslighting secara terang-terangan berbohong dan kemudian menyangkal kebohongan tersebut, meskipun bukti menunjukkan sebaliknya.
5. Membuat Korban Meragukan Diri Sendiri
Orang yang melakukan Gaslighting membuat korban merasa bingung dan meragukan kemampuan mereka sendiri untuk berpikir secara logis atau mengingat dengan benar.
6. Mengisolasi Korban Gaslighting
Orang yang melakukan pelecehan emosional mungkin mencoba mengisolasi korban dari teman, keluarga, atau dukungan sosial lainnya untuk meningkatkan ketergantungan korban pada pelaku.
Sumber: VeryWellMind