SUKABUMIUPDATE.com - Tidak ada yang bisa membuat orang tua merasa lebih tidak berdaya selain ketika anak mengalami mimpi buruk atau bahkan lebih buruk lagi, yaitu teror malam.
Sayangnya, mimpi buruk dan teror malam sering terjadi pada anak-anak usia prasekolah karena meningkatnya kesadaran terhadap dunia di sekitar dan imajinasi yang terlalu aktif.
Namun ada beberapa hal yang dapat orang tua lakukan untuk menenangkan mereka setelah mimpi buruk dan bahkan mungkin mencegahnya. Sedangkan untuk teror malam tidak dapat dicegah, namun bisa dilakukan dengan membantu menjaga anak-anak tetap aman ketika hal itu terjadi.
Baca Juga: 5 Aturan Makan Nasi Bagi Penderita Diabetes Agar Kadar Gula Darah Aman
Teror malam kadang disebut teror tidur atau gangguan tidur, sedangkan mimpi buruk adalah mimpi buruk yang dapat menyebabkan tekanan. Meskipun orang yang mengalami mimpi buruk bisa dengan cepat mendapatkan kembali kewaspadaannya. Bahkan mungkin mengingat mimpinya, namun orang yang mengalami teror malam kemungkinan besar tidak akan mengingat pengalaman tersebut keesokan harinya.
Mengutip dari laman verywellfamily.com, berikut cara membedakan keduanya:
1. Teror Malam
Teror malam itu sendiri adalah sejenis gangguan tidur yang menyebabkan seseorang terbangun dalam keadaan ketakutan, dan sering kali digambarkan sebagai terjebak antara tertidur dan terjaga. Lebih menjengkelkan bagi orang tua dibandingkan anak-anak yang mengidapnya.
Teror malam juga merupakan bagian dari golongan gangguan tidur yang disebut parasomnia. Selain itu, teror malam ini cenderung terjadi pada sepertiga pertama malam atau biasanya 1 hingga 2 jam setelah tidur.
Penyakit ini paling umum terjadi pada anak-anak berusia 4 hingga 12 tahun, namun tidak berbahaya bagi anak yang mengidapnya, tetapi sangat menakutkan bagi orang tua yang menyaksikannya.
Anak-anak yang mengalami teror malam hampir mustahil untuk dibangunkan. Mereka mungkin berteriak, bertingkah ketakutan, berkeringat, detak jantung meningkat, bernapas cepat, dan meronta-ronta. Mereka juga akan menghindar jika disentuh.
Baca Juga: Tidak Melulu Soal IQ, Ini 3 Ciri-ciri Umum Anak Berbakat Dilihat Dari Sifatnya
2. Mimpi Buruk
Mimpi buruk adalah mimpi yang membangkitkan respon emosional kuat dari seseorang yang sedang tidur. Hal ini cenderung terjadi pada malam hari, pada paruh kedua tidur selama REM (rapid eye motion), saat kita sedang bermimpi.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh apa saja dan sangat umum terjadi pada anak usia prasekolah. Mereka mungkin mengalami mimpi buruk karena sesuatu yang jelas seperti mendengarkan cerita menakutkan atau melihat sesuatu di televisi yang membuatnya kesal, atau ada faktor lain yang mempengaruhinya.
Selain itu, sesuatu yang membuat stres dalam hidup anak Anda, seperti pindah rumah, perceraian, memulai pelatihan menggunakan toilet, berpindah dari tempat tidur bayi ke tempat tidur lebih besar, atau kelahiran saudara kandung dapat menyebabkan mimpi buruk. Bahkan, kecemasan akan suatu hal bisa menyebabkan mimpi buruk.