SUKABUMIUPDATE.com - Kecerdasan non verbal adalah kemampuan menganalisis informasi dan memecahkan masalah menggunakan penalaran visual atau langsung. Dengan kata lain, ini merupakan kemampuan untuk memahami dan bertindak terhadap dunia tanpa harus menggunakan kata-kata.
Tugas nonverbal mungkin melibatkan konsep seperti:
- Ide konkrit atau abstrak
- Penalaran berbasis bahasa yang diinternalisasi
- Penalaran yang terinternalisasi tanpa bahasa
Tugas nonverbal melibatkan keterampilan seperti:
- Melakukan analogi visual
- Mengenali hubungan sebab akibat dalam situasi yang digambarkan
- Mengenali urutan visual dan mengingatnya
- Memahami makna informasi visual dan mengenali hubungan antar konsep visual
Contoh tindakan kecerdasan nonverbal meliputi:
- Mengantisipasi atau merencanakan hasil misalnya, mendengar bahwa akan turun salju dan oleh karena itu memastikan bahwa sekop dan alat pengikis es tersedia.
- Memahami dan menerapkan desain dua atau tiga dimensi seperti membuat gambar, patung, gudang, perabot, dll.
- Membuat atau mengikuti peta
- Memecahkan teka-teki
- Menggunakan diagram atau cetak biru untuk membangun struktur dua atau tiga dimensi atau untuk mengatur suatu sistem misalnya, sistem suara, sistem televisi, dll.
Kecerdasan Non Verbal sebagai Akal Sehat
Dihimpun dari laman verywellfamily, di sekolah, kecerdasan non verbal memungkinkan siswa menganalisis dan memecahkan masalah yang kompleks tanpa bergantung atau dibatasi oleh kemampuan berbahasa.
Banyak konsep matematika, soal fisika, tugas ilmu komputer, dan soal sains memerlukan keterampilan penalaran yang kuat.
Di luar sekolah, kecerdasan non verbal dapat digambarkan sebagai “akal sehat”. Meskipun seseorang yang berakal sehat mungkin mendapat nilai tinggi atau tidak pada tes IQ pada umumnya, namun akal sehat lah yang membantu kita menjalani kehidupan sehari-hari.
Seseorang yang mendapat nilai tinggi pada tes IQ pada umumnya mungkin tidak memiliki keterampilan non verbal dasar misalnya, pergi ke toko kelontong sebelum makanan habis atau membuat perabot buatan sendiri.
Selain itu, kecerdasan non verbal memungkinkan kita memikirkan, merencanakan, dan melaksanakan proyek. Kita juga menggunakan kecerdasan non verbal untuk mengatur waktu dan harta benda kita.
Menilai Kecerdasan Nonverbal
Kecerdasan non verbal biasanya dinilai dalam tes IQ yang diperluas. Namun, penting untuk membedakan antara tes IQ tradisional dan tes IQ yang secara khusus untuk menilai kecerdasan non verbal.
Tes IQ termasuk TONI-4, Comprehensive Test of Nonverbal Intelligence (CTONI), Universal Nonverbal Intelligence Test-Second Edition (UNIT2), dan Raven's Progressive Matrices (RPM) menilai kecerdasan dasar orang-orang dengan gangguan bicara dan bahasa (orang dengan autisme , afasia, dan disabilitas lainnya).
TONI-4, khususnya, adalah tes tanpa bahasa, sehingga anak-anak yang mengikuti tes menjawab dengan gerakan seperti menunjuk, mengangguk, atau berkedip.
Penilaian ini penting karena dapat menghilangkan hambatan bahasa yang mungkin menghalangi orang tua, guru, dan dokter untuk mengevaluasi secara akurat kemampuan intelektual siswa yang sebenarnya.
Memperkuat Kecerdasan Nonverbal
Kecerdasan non verbal dapat ditingkatkan dengan mengerjakan tugas-tugas langsung seperti teka-teki bergambar, balok, dan mainan membangun, teka-teki mencari kata, labirin, dan perangkat erector. Selain itu, berbagai sistem pendukung tersedia untuk membantu meningkatkan kemampuan nonverbal. Ini termasuk alat seperti alarm, perencana dan pengatur waktu , dan terapi okupasi.