SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orang tua bertanya-tanya apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu anak-anak mereka sukses di sekolah.
Mengetahui seberapa besar dukungan yang dapat diberikan, ini dapat menjadi sebuah keseimbangan dan bergantung pada usia anak Anda.
Akan tetapi, terlalu banyak bantuan dapat dengan mudah mengakibatkan Anda mengambil alih atau melakukannya untuk mereka, dan terlalu sedikit bantuan dapat membuat mereka kesulitan, frustrasi, atau kewalahan.
Dihimpun dari laman verywellfamily, berikut beberapa cara yang dapat orang tua lakukan untuk membantu anak agar berprestasi di sekolah:
1. Tetapkan Harapan Positif
Hal ini membantu orang tua dan anak-anak mereka untuk menetapkan ekspektasi, rutinitas, dan tujuan tahun ajaran yang baik.
Ingatlah bahwa harapan dan tujuan orang tua dan siswa mungkin berbeda. Perlu diingat juga bahwa kecerdasan dan nilai A tidak selalu berjalan bersamaan.
Terlalu fokus pada nilai atau kinerja bisa sangat membuat stres dan menghambat pembelajaran anak Anda dan dinamika keluarga.
2. Tetapkan Rutinitas Pekerjaan Rumah
Memiliki rutinitas yang baik tentang bagaimana, dimana, dan kapan harus mengerjakan tugas sekolah juga membantu.
Kuantitas dan kualitas pekerjaan rumah akan sedikit berbeda dari satu siswa ke siswa lainnya tergantung pada nilai, gaya belajar, dan sekolah tempat mereka bersekolah.
3. Hubungi Guru Mereka
Jika Anda khawatir tentang jumlah pekerjaan rumah yang diberikan kepada anak atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut, maka tanyakan kepada gurunya.
Jika menurut Anda itu berlebihan, beri tahu gurunya. Selain itu, komunikasikan kekhawatiran tentang perbedaan pembelajaran atau masalah sosial-emosional yang mungkin juga berdampak pada keberhasilan sekolah.
Faktanya, komunikasi orang tua-guru yang efektif terbukti berperan penting dalam meningkatkan prestasi siswa.
4. Menumbuhkan Kebiasaan Tidur yang Sehat
Agar anak-anak berhasil di sekolah, mereka perlu istirahat yang cukup. Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan jumlah tidur malam yang cukup mempunyai prestasi yang lebih baik di sekolah.
Menariknya, baik mereka yang tidurnya terlalu sedikit maupun terlalu banyak cenderung mempunyai prestasi akademis yang buruk.
5. Menawarkan Bantuan
Dengan anak-anak yang lebih kecil, orang tua mungkin perlu menawarkan lebih banyak bantuan langsung dalam mengerjakan pekerjaan rumah, termasuk meninjau instruksi atau mengerjakan tugas secara berdampingan dengan anak mereka.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa salah satu hal paling berdampak yang dapat Anda lakukan untuk pendidikan anak adalah membacakan untuk mereka dan mendorong untuk membaca secara mandiri, dan ini berlaku untuk bayi hingga siswa sekolah menengah atas.
6. Percayai Anak Anda
Seringkali, orang tua takut membiarkan anak melakukan kesalahan. Ketakutan ini dapat mengarahkan orang tua untuk mengatur secara mikro atau mengambil alih pekerjaan rumah sedemikian rupa sehingga anak mereka tidak bisa belajar.
Selain itu, usahakan untuk membatasi tekanan yang Anda berikan pada anak. Stres akademik yang berlebihan dapat menjadi bumerang yang menyebabkan kelelahan, frustasi, rendahnya harga diri, rendahnya prestasi akademik, atau bahkan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
7. Biarkan Mereka Membuat Kesalahan
Orang tua takut membiarkan siswanya belajar dari konsekuensi alamiah, namun sering kali pada saat itulah anak-anak belajar paling banyak.
Daripada bersikap berdasarkan rasa takut, usahakan untuk membiarkan anak Anda belajar dari situasi apapun yang mereka hadapi.
8. Menumbuhkan Kemandirian dan Kemampuan Komunikasi Anak
Berkomunikasi dengan anak mengenai ekspektasi pekerjaan adalah kuncinya, tetapi sama pentingnya untuk meminta pertanggungjawaban mereka.
Dorong mereka untuk meminta bantuan gurunya atau bertukar pikiran tentang solusi terhadap masalah apa pun yang terkait dengan sekolah.
Jadilah pendengar yang baik dibandingkan memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan. Namun, lebih fokuslah pada kebiasaan baik seperti manajemen waktu, pengorganisasian, dan pembelaan diri serta pembelajaran daripada sekadar nilai.
9. Fokus pada Solusi
Daripada terpaku pada kesalahan yang dilakukan anak seperti lupa buku di sekolah atau melewatkan tenggat waktu, cobalah membantu mereka menemukan jalan ke depan.
Luangkan waktu untuk mencari tahu hambatan apa yang mungkin dialami anak Anda dan solusi apa yang paling cocok untuk mereka.