SUKABUMIUPDATE.com - Bagi sebagian anak, menginap adalah hal menyenangkan dalam kehidupan sosial. Mereka mungkin akan melakukan begadang, makan junk food, bercerita, dan berkumpul bersama teman-teman terdekatnya.
Namun bagi sebagian anak lainnya, membayangkan menghabiskan malam jauh dari rumah bisa terasa menakutkan dan membebani. Akibatnya, mereka mungkin berjuang melawan kecemasan saat tidur.
Kecemasan saat menginap biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Selain bersifat umum, ini merupakan kesempatan bagi anak untuk berlatih menjadi berani sehingga mereka dapat memperoleh kepercayaan diri dan menghadapi ketakutan.
Bagi anak anak yang mengalami kecemasan saat menginap, strategi berikut ini dapat membantu mereka melewati malam di rumah temannya, dihimpun dari verywellfamily.
1. Tunggu Sampai Anak Anda Siap
Tidak ada usia yang "tepat" di mana anak-anak boleh menginap. Beberapa anak senang tinggal di rumah temannya sementara anak-anak lain masih tidak suka menginap bahkan di usia dua belas tahun. Balik lagi ini semua tentang kepribadian, tingkat kenyamanan, dan preferensi pada anak-anak.
Sebagian besar kekhawatiran tentang menginap akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Jika anak Anda tidak tertarik untuk tidur di rumah temannya, jangan memaksakan masalah tersebut. Maka dari itu, tunggulah hingga mereka merasa siap.
2. Pilih Menginap Pertama dengan Hati-hati
Menginap pertama adalah hal yang penting. Jika berjalan dengan baik maka ini dapat membangun rasa percaya diri anak. Namun jika mereka rindu rumah atau pulang ke rumah di tengah malam, mereka mungkin takut untuk mencoba menginap lagi di kemudian hari.
Oleh karena itu, pilihlah acara menginap pertama dengan hati-hati.
3. Akui Ketakutan Anak Anda
Jika anak Anda setuju untuk menginap hanya karena merasa panik beberapa jam menjelang acara tersebut, mereka tidak sendirian. Banyak anak mengalami ketakutan saat acara menginap sudah dekat.
Stres karena berada jauh dari rumah atau membayangkan berada jauh dari rumah juga dapat berdampak buruk secara fisik pada anak. Anak yang cemas juga mungkin melaporkan masalah somatik, seperti sakit kepala atau sakit perut, yang merupakan bukti nyata dari gejolak emosi mereka.
Maka dari itu, validasi perasaan anak dengan mengatakan sesuatu seperti, “Ibu tahu kamu sedikit takut berada jauh dari rumah pada malam hari.
4. Diskusikan Kerugian dari Membatalkan Acara Menginap
Banyak anak berkomitmen untuk menginap karena mereka senang menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Namun saat malam semakin dekat, kegembiraan mereka berubah menjadi ketakutan saat mulai berpikir untuk jauh dari rumah.
Diskusikan apa yang mungkin terjadi jika mereka membatalkan janji dengan temannya. Misalnya, pembatalan mungkin menyakiti perasaan temannya atau mungkin membuat temannya marah jika terlambat mengundang teman lain untuk datang. Tekankan pentingnya berpegang teguh pada kata-kata Anda.
5. Persiapkan Anak Anda untuk Apa yang Diharapkan
Apakah acara menginap tersebut adalah pesta tidur yang melibatkan beberapa anak, atau anak Anda adalah satu-satunya yang menghabiskan malam bersama seorang teman, bicarakan apa yang mungkin terjadi.
Jelaskan bahwa setiap keluarga melakukan sesuatu dengan sedikit berbeda. Keluarga temannya mungkin memiliki peraturan berbeda, rutinitas waktu tidur berbeda, dan kebiasaan berbeda.
6. Berlatih Menghadapi Ketakutan
Ketika anak-anak ingin bermalam di rumah temannya, tetapi merasa gugup untuk melakukannya, carilah cara untuk membantu mereka berlatih menghadapi ketakutan.
7. Lakukan Perencanaan "Jika...Maka".
Anak-anak merasa lebih percaya diri ketika mereka tahu bagaimana merespons perasaan tidak nyaman. Bantu mereka dengan melakukan perencanaan "jika…maka".
Bekerja sama untuk membantu mengidentifikasi strategi yang akan membantu mengatasi emosi sulit seperti kecemasan dan kesedihan, serta keadaan sulit seperti sulit tidur. Berikut beberapa contohnya:
- Jika aku merasa rindu kampung halaman, maka aku akan menelpon Ibu dan Ayah.
- Jika saya merasa sakit, saya akan memberitahu orang tua teman saya.
- Jika saya merasa takut, maka saya akan meminta untuk menyalakan lampu malam.
- Jika saya sulit tidur, maka saya akan membaca buku.
- Kalau aku sedih, aku bisa mengajak temanku bermain game untuk menghiburku.
8. Kemas Beberapa Item Kesukaannya
Mengenakan piyama pahlawan super favorit, menggunakan pasta gigi yang sama yang selalu mereka gunakan di rumah, dan memiliki boneka beruang favorit untuk diajak tidur dapat membantu anak Anda merasa aman di rumah temannya.
Pilih beberapa barang yang dapat dibawa yang akan membantu mereka merasa lebih betah.
9. Pujilah Usaha Anak Anda
Terlepas dari apakah anak Anda berhasil melewati malam atau tidak, pujilah usahanya. Katakan sesuatu seperti, “Saya tahu rasanya sangat menakutkan untuk pergi jauh dari rumah pada malam hari, tetapi usaha yang bagus untuk melakukannya.”