SUKABUMIUPDATE.com - Menguji bakat pada anak dapat membuka pintu untuk membantu mereka mengembangkan bakat tersebut menjadi bakat nyata, yang akan membawa kesuksesan di masa depan nanti.
Meski pengujian bisa jadi tidak akurat sebelum anak usia 6 tahun, dan kecil kemungkinan orang tua juga dapat melakukan tindakan berbeda ketika hasil anak ketika dites memang sebagai anak berbakat.
Orang tua dari semua anak berbakat atau tidak, harus memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeksplorasi minat dan belajarnya.
Baca Juga: 9 Kategori Ikan Laut Rendah Purin yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat
Jika memutuskan untuk menguji bakat anak Anda, pastikan mencari pengajar yang sudah berpengalaman menangani anak-anak berbakat. Orang seperti itu juga bisa menjadi sumber yang baik jika tampaknya si kecil berbakat.
Melansir dari laman verywellfamily, berikut jenis tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah anak tersebut berbakat atau tidak, diantaranya :
1. Tes IQ
Tes IQ bertujuan mengukur kemampuan. sering kali sekolah memberikan tes IQ kelompok, seperti Otis-Lemmon. Meski Tes IQ independen, seperti WISC-IV, Stanford-Binet, dan Wechsler Intelligence Scale for Children lebih akurat untuk anak-anak berbakat.
Hasil Tes IQ 85-114 adalah rata-rata. Kelas tes dengan hasil antara 115 dan 129 disebut sebagai bakat ringan, 130-144 bakat sedang, dan 145 hingga 159 bakat tinggi. Skor yang lebih tinggi dari ini dianggap sangat berbakat atau luar biasa. Dan tes IQ "jenius" secara historis didefinisikan sebagai IQ di atas 160.
Baca Juga: 11 Kebiasaan Orang Sukses di Pagi Hari yang Membuat Hidupnya Terlihat Sempurna
2. Tes Prestasi
Tes prestasi mengukur apa yang sudah diketahui seorang anak. Anak-anak berbakat belum tentu berprestasi tinggi berdasarkan nilai di sekolah, tetapi secara tradisional berprestasi baik dalam tes standar, dengan nilai antara 95% dan 99%.
Selain tes-tes ini, anak-anak juga dapat dievaluasi untuk melihat apakah mereka memiliki "bakat luar biasa" misalnya, keterampilan membaca tingkat lanjut dan motivasi intrinsik.
Ketidakakuratan dalam ujian dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain batas ujian, perfeksionisme, dan prestasi yang kurang. Penting juga untuk dicatat bahwa bakat bersifat dinamis dan berubah seiring waktu.
Baca Juga: Bebas Diabetes, 5 Rutinitas Sehat yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Siapa yang Harus Melakukan Tes
Tes bakat harus dilakukan oleh seseorang yang berpengalaman menangani anak-anak berbakat. Jika tidak, hasil tes mungkin tidak akurat. Misalnya, beberapa penguji mungkin memulai dengan menanyakan pertanyaan termudah kepada anak, lalu terus bertanya hingga anak tersebut melewatkan sejumlah pertanyaan berturut-turut.
Tester yang berpengalaman akan tahu untuk memulai dengan soal yang lebih sulit, sehingga anak tidak akan lelah atau bosan, yang dimana hal ini bisa menyebabkan anak melakukan kesalahan, dan pada gilirannya dapat menyebabkan skor yang rendah serta tidak akurat.