SUKABUMIUPDATE.com - Mengelola kadar gula darah adalah hal yang penting bagi penderita diabetes maupun mereka yang berisiko. Beberapa kebiasaan di siang hari dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Berikut contoh kebiasaan-kebiasaan yang bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan bagaimana cara menghindarinya, dirangkum dari berbagai sumber:
Kebiasaan yang Menyebabkan Lonjakan Gula Darah
1. Konsumsi Makanan Tinggi Karbohidrat dan Gula
- Kebiasaan:
Mengonsumsi makanan cepat saji, minuman bersoda, permen, dan kue-kue manis.
- Dampak:
Makanan tinggi karbohidrat dan gula cepat diubah menjadi glukosa, menyebabkan lonjakan gula darah.
- Cara Menghindari:
Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah seperti sayuran hijau, buah-buahan segar, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak.
Baca Juga: Simpel Tapi Enak, 8 Resep Camilan Ramah Asam Urat dan Cara Membuatnya
2. Melewatkan Waktu Makan
- Kebiasaan:
Melewatkan sarapan atau makan siang karena kesibukan.
- Dampak:
Tubuh mungkin bereaksi dengan lonjakan gula darah ketika Anda akhirnya makan.
- Cara Menghindari:
Makan secara teratur dengan porsi kecil dan seimbang untuk menjaga kadar gula darah stabil.
3. Kurang Minum Air
- Kebiasaan:
Tidak minum cukup air sepanjang hari bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
- Dampak:
Dehidrasi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah karena ginjal kesulitan mengeluarkan gula berlebih dari darah.
- Cara Menghindari:
Minum air secara teratur sepanjang hari, setidaknya 8 gelas atau sesuai kebutuhan tubuh penderita diabetes.
Baca Juga: Kolesterol Tak Datang Lagi, 8 Tips Efektif Mencegahnya dengan Cara Alami
4. Kurang Aktivitas Fisik
- Kebiasaan:
Duduk terlalu lama di meja kerja atau menghabiskan waktu di depan layar tanpa bergerak.
- Dampak:
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan resistensi insulin, yang dapat meningkatkan kadar gula darah.
- Cara Menghindari:
Lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan singkat setiap 1-2 jam.
5. Mengonsumsi Porsi Makanan Besar
- Kebiasaan:
Mengonsumsi porsi makan yang besar, terutama saat makan siang bisa meningkatkan kadar gula darah.
- Dampak:
Porsi makan besar dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
- Cara Menghindari:
Makan dalam porsi kecil tapi sering. Gunakan piring yang lebih kecil untuk membantu mengontrol porsi makan.
Baca Juga: Diabetes Tak Datang Lagi, 9 Tips Efektif Mencegah Gula Darah Tinggi dengan Cara Alami
6. Pilihan Camilan yang Buruk
- Kebiasaan:
Memilih camilan tinggi gula atau karbohidrat olahan, seperti keripik, kue, dan permen.
- Dampak:
Camilan tinggi karbohidrat dan gula dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
- Cara Menghindari:
Pilih camilan sehat seperti kacang-kacangan, yogurt tanpa gula, buah segar, atau sayuran dengan hummus.
7. Stres dan Kurang Istirahat
- Kebiasaan:
Mengalami stres berkepanjangan dan tidak cukup istirahat di siang hari.
- Dampak:
Stres dan kurang tidur dapat mempengaruhi kadar hormon yang mengatur gula darah, seperti kortisol.
- Cara Menghindari:
Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, peregangan, atau nap singkat untuk mengurangi stres.
Baca Juga: Simpel, Ini 5 Resep Menu Makan Pagi Ramah Asam Urat dan Cara Membuatnya
8. Konsumsi Kopi atau Minuman Berkafein Berlebih
- Kebiasaan:
Mengonsumsi banyak kopi atau minuman berkafein.
- Dampak:
Kafein dapat mempengaruhi kontrol gula darah pada beberapa orang.
- Cara Menghindari:
Batasi konsumsi kafein dan pilih teh herbal atau air putih.
9. Tidak Mengontrol Porsi Karbohidrat
- Kebiasaan:
Mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat tanpa memperhatikan porsinya bisa menyebabkan lonjakan gula darah.
- Dampak:
Terlalu banyak karbohidrat dalam satu waktu dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
- Cara Menghindari:
Seimbangkan karbohidrat dengan protein dan lemak sehat dalam setiap makan.
Baca Juga: Lebih Percaya Diri, Ini 13 Ciri Anak Memiliki Mental Kuat Secara Psikologis!
Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih sehat, penderita diabetes dapat membantu mengelola kadar gula darah dengan lebih baik dan mengurangi risiko lonjakan gula darah di siang hari.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan.