SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit 'ain, dalam konteks kepercayaan dan budaya Islam, merujuk pada kondisi yang disebabkan oleh pandangan mata yang penuh hasad (iri hati) atau kagum yang bisa menimbulkan pengaruh negatif pada orang yang dipandang.
Pandangan mata ini memiliki pengertian banyak makna. Pandangan mata bisa berdampak buruk pada kesehatan seseorangan terutama anak-anak sekalipun.
Hal ini sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah SAW meminta perlindungan kepada Allah SWT untuk kedua cucu kesayangannya Hasan dan Husein.
Saat masih kanak-kanak, keduanya didoakan Rasulullah SAW agar dilindungi dari gangguan setan dan pengaruh pandangan mata jahat serta hasut.
Selain pandangan jahat yang penuh kedengkian, pandangan takjub dan rasa senang yang meluap-luap tanpa dibarengi dzikrullah dapat membawa pengaruh negatif terhadap objek tersebut.
Dikisahkan sebanyak 70.000 penduduk meninggal dunia seketika setelah salah seorang nabi di masa lalu yang melewati negeri mereka lalu memandang takjub akan padat serta makmur penduduk mereka.
Untuk itu Rasulullah SAW kemudian mengajarkan doa sebagai berikut untuk melindungi anak-anak dari penyakit ain semua pengaruh negatif itu.
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ. اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَلَا تَضُرَّهُ
Latin: U‘îdzuka bikalimâtillâhit tâmmati min kulli syaithânin, wa hâmmatin, wa min kulii ‘ainin lâmmah. Allâhumma bârik fîhi, wa lâ tadhurrah.
Artinya: Aku menyerahkan perlindunganmu dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, binatang melata/serangga, dan segala pengaruh mata jahat. Tuhanku, turunkan keberkahan-Mu pada anak ini. Jangan izinkan sesuatu membuatnya celaka.
Doa diatas diangkat oleh Imam Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar. Di dalam karyanya tersebut, ia menyebutkan sejumlah hadits yang berkenaan dengan sejumlah gangguan yang dapat menyebabkan mudharat bagi anak-anak.
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa memandang takjub pada anak-anak sebaiknya dibarengi dengan doa keberkahan untuk mereka.
Sumber: NU Online