SUKABUMIUPDATE.com - Anak-anak sering menunjukkan tanda-tanda stres melalui bahasa tubuh mereka, terutama karena mereka mungkin belum memiliki kemampuan untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan kata-kata.
Memahami bahasa tubuh anak-anak dapat membantu orang tua dan pengasuh mengenali tanda-tanda stres dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Berikut beberapa tanda-tanda bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa anak mungkin sedang mengalami stres, sebagaimana merujuk dari berbagai sumber:
Tanda-Tanda Bahasa Tubuh Anak yang Mengalami Stres
Perubahan Postur Tubuh
- Menyusut atau Meringkuk
Anak yang stres mungkin cenderung mengecilkan tubuh mereka, seperti membungkuk atau menyusutkan diri, seolah-olah mencoba membuat diri mereka tidak terlihat.
- Bahu Terangkat atau Tegang
Anak yang sering mengangkat bahu atau menunjukkan ketegangan di bagian bahu dan leher bisa jadi sedang mengalami stres.
Baca Juga: 9 Cara Efektif Mencegah Asam Urat Secara Alami Tanpa Obat, Cukup Di Rumah!
Gerakan Gelisah
- Menggigit Kuku atau Mengisap Jari
Bahasa tubuh ini adalah tanda umum kecemasan atau stres pada anak.
Menggaruk Kepala atau Menarik Rambut
Beberapa anak mungkin sering menggaruk kepala atau menarik rambut ketika merasa cemas atau stres.
- Menggoyangkan Kaki atau Mengetuk-ngetuk
Gerakan kaki yang terus-menerus atau mengetuk-ngetuk kaki bisa menunjukkan kegelisahan sebagai ciri bahasa tubuh anak stres.
Ekspresi Wajah
- Wajah Tegang atau Kaku
Anak yang stres mungkin menunjukkan wajah yang tegang atau tidak ekspresif.
- Mata Terlihat Cemas atau Sedih
Mata yang terlihat cemas, khawatir, atau sedih bisa menjadi indikator kuat bahasa tubuh anak yang stres.
Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Anak Stres Berat Karena Sering Dimarahi Orang Tua, Perhatikan Sikapnya!
Perubahan Pola Tidur
- Sulit Tidur atau Tidur Gelisah
Anak yang mengalami stres mungkin mengalami kesulitan tidur atau sering terbangun di malam hari.
- Menggertakkan Gigi saat Tidur
Menggertakkan gigi (bruxism) saat tidur bisa menjadi tanda stres pada anak.
Perubahan Pola Makan
- Kehilangan Nafsu Makan atau Makan Berlebihan
Stres dapat menyebabkan anak kehilangan minat pada makanan atau. Bahasa tubuh anak stres juga bisa sebaliknya, yakni makan lebih banyak dari biasanya.
Baca Juga: Diet Rendah Purin Menyembuhkan Asam Urat Tanpa Obat: Contoh Makanan & Menu Harian
Perubahan dalam Bermain
- Kurang Berminat pada Aktivitas yang Disukai
Ciri bahasa tubuh anak stres juga terlihat dari perubahan perilaku saat bermain. Karena stres, anak yang biasanya aktif bermain mungkin kehilangan minat pada mainan atau aktivitas yang mereka sukai.
- Mainan Agresif atau Berulang
Bermain dengan cara yang agresif atau berulang-ulang bisa menjadi cara anak mengekspresikan kecemasan atau stres yang sedang dialami.
Interaksi Sosial
- Menarik Diri dari Teman dan Keluarga
Anak yang stres mungkin cenderung menarik diri dari interaksi sosial dan lebih suka menyendiri.
- Menggenggam atau Memeluk Benda Kesayangan
Anak yang sering memeluk atau menggenggam benda kesayangan mereka mungkin mencari rasa aman dari stres yang mereka rasakan.
Baca Juga: 6 Sayuran Tinggi Purin yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat
Cara Membantu Anak yang Mengalami Stres
- Bicara dan Dengarkan
Ajak anak berbicara tentang perasaan mereka untuk membantu anak yang mengalami stres. Biarkan mereka tahu bahwa Anda ada untuk mendengarkan tanpa menghakimi.
- Berikan Rasa Aman
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di rumah. Rutinitas yang konsisten bisa membantu memberikan rasa aman pada anak.
- Ajarkan Teknik Relaksasi
Ajarkan teknik pernapasan dalam, meditasi, atau kegiatan menenangkan untuk membantu anak yang mengalami stres. Misalnya kegiatan menggambar atau mendengarkan musik.
- Tetap Aktif Secara Fisik
Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres pada anak. Ajak anak bermain di luar, berjalan-jalan, atau berolahraga ringan.
- Batasi Paparan Stresor
Identifikasi dan batasi faktor-faktor yang mungkin menyebabkan stres pada anak, seperti konflik keluarga, tekanan akademis, atau penggunaan teknologi yang berlebihan.
Baca Juga: Bebas Asam Urat, Diet Rendah Purin dengan Konsumsi Sayuran untuk Menyembuhkannya
Dengan mengenali tanda-tanda bahasa tubuh yang menunjukkan stres dan memberikan dukungan yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengelola stres mereka dan membangun ketahanan emosional yang lebih baik.