SUKABUMIUPDATE.com - Anak-anak yang mengalami stres berat akibat sering dimarahi orang tua dapat menunjukkan berbagai tanda dan perubahan dalam perilaku, emosi, dan kesehatan fisik mereka.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa ciri stres yang perlu diwaspadai pada anak yang sering dimarahi orang tua:
Ciri-Ciri Anak Stres Berat
1. Perubahan Emosional
- Mudah marah atau tersinggung
Anak yang stres berat bisa menjadi lebih cepat marah atau mudah tersinggung dari biasanya.
- Kesedihan atau depresi
Anak yang sering dimarahi orang tua mungkin terlihat sedih, murung, atau mengalami penurunan semangat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Kecemasan berlebih
Anak yang stres berat karena sering dimarahi orang tua bisa menunjukkan tanda-tanda kecemasan, seperti takut melakukan kesalahan atau khawatir berlebihan tentang hal-hal kecil.
Baca Juga: Bebas Diabetes, 5 Rutinitas Sehat yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
2. Perubahan Perilaku
- Menghindari interaksi
Anak yang stres karena sering dimarahi orang tua mungkin menghindari interaksi dengan orang tua, keluarga, atau teman-teman.
- Penurunan prestasi akademik
Anak yang stres mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah, yang dapat mengakibatkan penurunan nilai.
- Kecenderungan untuk berbohong
Untuk menghindari dimarahi, anak yang sering dimarahi orang tua mungkin mulai berbohong atau menyembunyikan sesuatu.
- Perilaku regresif
Anak yang stres berat karena sering dimarahi orang tua bisa kembali ke perilaku yang lebih muda, seperti mengompol, mengisap jempol, atau merengek.
3. Perubahan Fisik
- Masalah tidur
Anak yang stres karena sering dimarahi orang tua mungkin mengalami kesulitan tidur, mimpi buruk, atau insomnia.
- Perubahan nafsu makan
Stres berat karena sering dimarahi bisa menyebabkan anak makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
- Keluhan fisik
Anak yang stres berat sering mengeluh sakit kepala, sakit perut, atau keluhan fisik lainnya yang tidak memiliki penyebab medis yang jelas.
- Penurunan energi
Anak yang stres karena sering dimarahi orang tua bisa terlihat lelah atau lesu sepanjang waktu.
Baca Juga: Cara Meracik Rebusan Kayu Manis untuk Menyembuhkan Penyakit Gula Darah Tinggi, Simpel!
4. Perubahan Sosial
- Menarik diri dari aktivitas sosial
Anak yang sering dimarahi orang tua mungkin mulai menarik diri dari aktivitas sosial yang sebelumnya mereka nikmati.
- Masalah dengan teman
Anak yang stres berat bisa mengalami konflik dengan teman atau menunjukkan perilaku agresif atau defensif di lingkungan sosial.
Dampak Jangka Panjang Stres Berat pada Anak
Jika tidak ditangani, stres berat pada anak dapat menyebabkan masalah jangka panjang, seperti:
- Masalah kesehatan mental
Ciri stres berat pada anak termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
- Masalah akademik dan sosial
Kesulitan dalam hubungan sosial dan prestasi akademik yang buruk termasuk ciri anak mengalami stres berat.
- Masalah perilaku
Ciri anak stres berat termasuk perilaku agresif atau pemberontakan terhadap otoritas.
Baca Juga: 9 Cara Efektif Mencegah Asam Urat Secara Alami Tanpa Obat, Cukup Di Rumah!
Cara Mengatasi dan Mendukung Anak yang Stres
1. Komunikasi Terbuka
Ajak anak yang stres berat berbicara tentang perasaan mereka tanpa menghakimi. Dengarkan dengan empati dan berikan dukungan emosional agar anak yang stres berat tidak merasa sendiri.
2. Ciptakan Lingkungan yang Aman dan Positif
Hindari marah-marah atau kritik berlebihan pada anak. Orang tua harus memberikan pujian dan dorongan untuk perilaku positif agar anak tidak lagi mengalami stres berat.
3. Manajemen Stres
Ajarkan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau aktivitas fisik pada anak yang stres berat.
Ajak anak terlibat dalam aktivitas yang mereka nikmati dan merasa santai untuk mengatasi stres berat yang dialaminya.
4. Konsultasi dengan Profesional
Jika diperlukan, cari bantuan dari psikolog anak atau konselor untuk membantu mengatasi stres berat pada anak.
5. Perubahan Pola Asuh
Evaluasi dan perbaiki metode disiplin dan komunikasi dalam keluarga. Fokus pada pendekatan yang lebih mendukung dan konstruktif agar anak tidak lagi mengalami stres berat.
Baca Juga: 8 Ciri Perempuan yang Energi Femininnya Terluka, Apa Kamu Mengalaminya?
Menangani stres berat pada anak memerlukan perhatian dan perubahan dari orang tua serta lingkungan sekitar.
Dengan memberikan dukungan yang tepat, anak dapat mengatasi stres dan berkembang dengan lebih sehat secara emosional dan fisik.