SUKABUMIUPDATE.com - Ada kesenjangan besar antara memahami perasaan seseorang dan mengabaikan sepenuhnya. Perbedaan ini paling mudah terlihat saat berdebat. Ketika seseorang kurang memiliki rasa empati, sehingga mereka bertujuan untuk memenangkan perdebatan dan sama sekali tidak peduli pada perasaan orang lain.
Berdebat dengan seseorang yang tidak memiliki empati bisa sangat menguras tenaga. Mereka menggunakan ungkapan tertentu yang dengan jelas menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap sudut pandang Anda.
Berikut adalah beberapa ungkapan yang perlu disimak saat berdebat serta mungkin menunjukkan bahwa orang yang Anda hadapi tidak memiliki empati terhadap orang lain, dikutip dari laman hack spirit:
Baca Juga: 7 Cara Menjaga Pola Makan Sehat Tanpa Mengorbankan Kenikmatan, Coba Sekarang!
1. Saya Tidak Peduli
Kita semua tahu bahwa pertengkaran dapat memanas sampai emosi bisa memuncak. Namun, ada batasan antara terlalu bersemangat dalam menyampaikan maksud dan mengabaikan perasaan lawan bicara.
Salah satu indikator terbesar kurangnya empati adalah ketika seseorang mengatakan kepada lawan bicara bahwa mereka tidak peduli dengan perasaan atau sudut pandang Anda ketika menyampaikan pendapat.
“Saya tidak peduli apa yang Anda pikirkan” atau “Saya tidak peduli bagaimana perasaan Anda” adalah ungkapan yang menunjukkan pengabaian total terhadap keadaan emosi dan sudut pandang lawan bicara.
Perkataan seperti ini membuat hampir mustahil untuk mencapai suatu resolusi, karena mereka telah menutup potensi pemahaman atau kompromi.
2. Kamu Terlalu Sensitif
Interaksi pribadi muncul di benak ketika memikirkan ungkapan khusus ini. Apabila seseorang mengatakan kalimat ini saat berdebat, ini adalah tanda lain dari kurangnya empati.
Ungkapan tersebut adalah cara seseorang meremehkan perasaan atau kekhawatiran lawan bicara serta menjadikannya tampak tidak penting atau tidak rasional ketika berbicara di depan banyak orang.
Dengan mengatakan “kamu terlalu sensitif”, mereka tidak hanya mengabaikan apa yang ingin lawan bicara ungkapkan tetapi juga menyalahkan, hingga membuat Anda merasa bersalah karena mempunyai perasaan yang kamu rasakan.
Baca Juga: 6 Sayuran Ini Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat, Cek Alasannya!
3. Terserah
Kata terserah mungkin tampak tidak berbahaya ketika diucapkan, tetapi bisa menjadi alat ampun bagi seseorang yang kurang berempati.
Terserah seringkali digunakan sebagai akhir percakapan, yang mana ini adalah cara untuk mengabaikan sudut pandang orang lain tanpa terlibat atau mempertimbangkan manfaatnya terlebih dahulu.
Ini setara dengan mengangkat bahu atau menjauh untuk bisa menjadi sebagai salah satu kata yang paling menyebalkan dalam percakapan.
4. Itu Masalahmu
Ketika seseorang menggunakan frasa ini saat bertengkar, rasanya seperti sebuah pukulan di perut. Itu masalahmu menyiratkan bahwa perasaan, kekhawatiran, atau pengalaman Anda tidak penting dan harus segera diabaikan.
Ketika seseorang menjawab dengan ‘itu masalahmu’ saat bertengkar, jelas merupakan tanda kurangnya empati. Menggunakan frasa ini untuk mengalihkan tanggung jawab sepenuhnya kepada lawan bicara dan menunjukkan bahwa mereka tidak merasa berkewajiban untuk membantu atau bahkan memahami sudut pandang Anda.
Baca Juga: Bebas Diabetes, Ini 8 Camilan Pagi yang Ramah untuk Kadar Gula Darah
5. Lupakan Saja
Lupakan merupakan sebuah ungkapan yang dapat menyengat dan meninggalkan dampak mendalam pada seseorang. Kata itu seolah-olah menunjukkan bahwa emosi Anda mempunyai tidak berlaku dan diharapkan untuk melewatinya dengan kecepatan yang ditentukan oleh orang lain.
Menyuruh seseorang untuk melupakan, berarti mengabaikan perasaannya secara kasar dan mengabaikan waktu serta ruang yang mungkin mereka perlukan untuk memproses suatu situasi. Ini adalah cerminan langsung dari kurangnya empati, pengertian, dan kesabaran.