Apakah Asam Urat Bisa Menyerang Ibu Jari? Simak Penyebab Hingga Faktor yang Dapat Meningkatkan Resikonya

Sabtu 08 Juni 2024, 11:45 WIB
Ilustrasi - Asam urat di ibu jari tangan yang bisa terjadi pada sebagian orang. (Sumber : Freepik/@freepik).

Ilustrasi - Asam urat di ibu jari tangan yang bisa terjadi pada sebagian orang. (Sumber : Freepik/@freepik).

SUKABUMIUPDATE.com - Asam urat merupakan jenis radang sendi yang berkembang ketika tubuh memiliki kadar asam urat tinggi yang dikenal sebagai hiperurisemia. Penyakit ini sering kali menyerang jempol kaki, namun bisa juga menyerang sendi lain, termasuk ibu jari.

Jika mengalami nyeri seperti terbakar pada sendi ibu jari, maka Anda mungkin mengalami serangan asam urat atau disebut juga flare atau flare-up. Asam urat pada ibu jari jarang terjadi, namun dapat menyerang sendi carpometacarpal (CMC) dan ibu jari atau metacarpophalangeal (MCP).

Sendi CMC menghubungkan ibu jari ke pergelangan tangan dan berperan dalam fungsi normal ibu jari. Namun sendi MCP adalah sendi besar di tangan yaitu tempat bertemunya sendi ibu jari dengan tulang tangan. Dan ini terhubung ke sambungan CMC.

Baca Juga: Langkah-Langkah Mencegah Asam Urat Kambuh: 5 Tips Sehat yang Mudah Dilakukan!

Apa Penyebab Asam Urat di Ibu Jari?

Hiperurisemia menyebabkan asam urat. Biasanya, ginjal mengeluarkan asam urat melalui urin, namun terkadang, terlalu banyak yang harus disaring oleh ginjal. Sehingga kelebihan asam urat menumpuk di aliran darah. Dan beberapa asam urat dapat berpindah dari aliran darah ke persendian hingga membentuk kristal.

Jika ini terjadi, sistem kekebalan tubuh akan secara otomatis melihat kristal urat sebagai benda asing dan mengaktifkan respon peradangan. Gejala respon inflamasi pada sendi yang terkena meliputi pembengkakan, nyeri, kemerahan hingga rasa hangat.

Berikut ada faktor-faktor tertentu yang meningkatkan risiko asam urat, dihimpun dari laman verywellhealth.

Baca Juga: Mencegah Daripada Mengobati: Penderita Asam Urat Harus Hindari Jenis Ikan Tinggi Purin

1. Gen dan Sejarah Keluarga

Risiko terkena asam urat lebih tinggi jika penyakit ini diturunkan dalam keluarga. Warisan hiperurisemia yang berarti kemungkinan terjadinya suatu kondisi akibat varian genetik diturunkan antara 45% dan 73%.

Sehingga, resiko terkena asam urat lebih tinggi jika Anda memiliki kerabat tingkat pertama orang tua atau saudara kandung yang mengidap penyakit tersebut.

2. Obat-obatan

Ada beberapa obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan risiko kadar asam urat tinggi seperti diuretik (pil air), beta-blocker (digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi), siklosporin (imunosupresan), dan aspirin.

Baca Juga: 16 Jenis Ikan Laut dengan Purin Sedang yang Masih Aman Bagi Penderita Asam Urat

3. Kondisi Kesehatan yang Mendasari

Beberapa kondisi kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit ginjal, dan diabetes, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam aliran darah dan menyebabkan asam urat.

Orang dengan penyakit ginjal juga sangat beresiko karena ginjal memainkan peran penting dalam membuang asam urat dari tubuh, dan gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan kadar asam urat lebih tinggi.

4. Cedera Tangan

Jika sering mengalami serangan asam urat, sebaiknya hindari cedera pada jari tangan atau ibu jari. Cedera ibu jari bisa menyebabkan penumpukan asam urat di sendi ibu jari.

Baca Juga: 9 Kategori Ikan Laut Rendah Purin yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

5. Diet

Pola makan tinggi purin dapat menyebabkan kadar asam urat tinggi. Purin adalah senyawa kimia yang biasa ditemukan pada tubuh manusia dan juga terdapat pada daging merah, jeroan, dan makanan laut. Mereka juga dapat ditemukan dalam alkohol, terutama bir, dan minuman manis, termasuk minuman ringan.

6. Kelebihan berat badan

Penelitian juga menunjukkan bahwa kelebihan berat badan meningkatkan risiko asam urat, dan menurunkan berat badan dapat menurunkan resiko nya.

7. Usia dan Jenis Kelamin

Orang yang dilahirkan berjenis kelamin laki-laki memiliki risiko lebih tinggi terkena asam urat, karena orang yang dilahirkan berjenis kelamin perempuan biasanya memiliki kadar asam urat yang lebih rendah.

Baca Juga: 11 Ikan Laut Tinggi Purin: Ancaman Tersembunyi Bagi Penderita Asam Urat!

Namun setelah menopause, kadar asam urat biasanya cenderung akan meningkat dan mempengaruhi semua orang dengan cara yang hampir sama.

Orang yang dianggap berjenis kelamin laki-laki saat lahir akan menderita asam urat lebih awal (sebelum usia 50 tahun), sedangkan orang yang dianggap berjenis kelamin perempuan saat lahir cenderung menderita asam urat setelah menopause.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)