SUKABUMIUPDATE.com - Bayi dan anak-anak mungkin mengalami variasi ringan berbeda pada suhu tubuh yang disebut "normal". Jadi, penting untuk orang tua mengetahui apa yang sebenarnya disebut demam.
Kecuali dokter atau penyedia layanan kesehatan anak memberitahu orang tua sebaliknya, dan mengatakan suhu tinggi anak tidak dianggap demam kalau tidak sampai melebihi 100,4 F.
Jika bayi mengalami demam 100,4 F (38 C) atau lebih tinggi, hubungi dokter untuk panduan lebih lanjut. Tetapi apabila orang tua belum sempat ke dokter dan ingin memberikan obat sebagai penanganan pertama, ada beberapa hal yang perlu diketahui bahwa:
- Tylenol (acetaminophen) aman untuk bayi, tapi hati-hati dengan dosisnya.
- Motrin atau Advil (ibuprofen) aman untuk bayi diatas 6 bulan.
- Jangan berikan aspirin kepada anak kecil
Baca Juga: Resep Rebusan Kayu Manis untuk Menurunkan Gula Darah, Cara Buatnya Simpel!
Orang tua juga dapat mencoba teknik penurun demam yang tidak memerlukan pengobatan, seperti melepas lapisan pakaian tambahan, mandi air hangat (bukan air dingin), dan memberikan cairan tambahan. Tindakan ini mungkin sesuai untuk kondisi demam yang tidak dianggap serius.
Melansir dari laman verywellhealth.com, berikut beberapa kondisi umum penyebab demam pada bayi yang perlu diketahui:
1. Infeksi Virus
Virus mudah menular, terutama pada bayi meski jarang ada yang bersifat serius. Akan tetapi ada beberapa pengecualian. Di antara infeksi virus paling umum yang dikaitkan dengan demam pada bayi:
- Pilek biasa : Adenovirus, virus corona non-COVID, dan rhinovirus yang menyebabkan sebagian besar pilek.
- Influenza : Flu merupakan penyakit yang umum terjadi, namun dapat menyebabkan demam tinggi sehingga memerlukan kunjungan dokter.
- Gastroenteritis : Muntah dan diare dapat disertai demam dan juga menyebabkan dehidrasi.
- Infeksi telinga : Penyakit ini umum terjadi pada bayi dan dapat menyebabkan demam, namun biasanya akan membaik tanpa pengobatan.
- Croup : Batuk dan demam yang khas paling sering terjadi pada bayi berusia 6 bulan hingga 3 tahun.
- Respiratory syncytial virus (RSV) : Dengan gejala pilek dan flu, RSV dapat mengancam jiwa pada bayi prematur. Ini adalah penyebab paling umum dari bronkiolitis pada anak-anak di bawah 1 tahun.
2. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri biasanya hanya menyebabkan penyakit ringan seperti radang tenggorokan dan infeksi telinga saja. Adapun muncul demam mungkin bisa menandakan adanya infeksi bakteri yang lebih serius, seperti salmonella, Escherichia coli (E. coli), tuberkulosis, dan MRSA yang resisten terhadap antibiotik.
Bahkan, meningitis atau radang jaringan di sekitar orang juga dapat disebabkan oleh virus. Namun, bentuk meningitis yang disebabkan oleh bakteri dapat mengancam jiwa.
Sebuah studi tahun 2021 menemukan E. coli, yang umumnya terkait dengan tinja (kotoran) adalah penyebab paling umum dari infeksi bakteri parah pada bayi baru lahir dengan demam tinggi sehingga perlu dibawa ke ruang gawat darurat. Seperti halnya infeksi virus, infeksi bakteri juga memiliki gejala lain selain demam.
Karena bayi tidak dapat memberitahu apakah tenggorokannya atau perutnya sakit, jadi perlu diwaspadai bila mengalami muntah, diare, atau kurang nafsu makan secara tiba-tiba. Apalagi ternyata dehidrasi bisa menjadi komplikasi dari jenis infeksi ini.
Baca Juga: Asam Urat Gak Sembuh Tapi Tambah Parah! Kenali 9 Makanan yang Wajib Dihindari
3. Reaksi Vaksin
Bayi terkadang mengalami demam setelah vaksinasi, termasuk imunisasi DTaP (difteri, pertusis, tetanus). Demam ringan dari ini memang sering terjadi dan tidak perlu dianggap serius.
Demam ringan yang berhubungan dengan imunisasi biasanya dapat diobati dengan mandi spons dan obat pereda nyeri non-aspirin yang diresepkan oleh dokter.
4. Suhu Terlalu Panas
Ini mungkin terlihat jelas, tetapi bayi mengalami sedikit demam karena suhunya terlalu hangat. Seperti diketahui kalau bayi tidak bisa mengatur suhu tubuhnya sebaik anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.
Hal ini terutama berlaku pada suhu musiman yang panas atau ruangan dingin tapi bisa menyebabkan tubuhnya jadi panas. Jadi, yang perlu dilakukan adalah lepaskan pakaian, pindah ke ruangan lain, pastikan bayi mendapat cairan, dan cobalah mandi spons.
Namun, demam berlebih bisa berakibat serius sehingga menyebabkan kelelahan akibat panas dan serangan panas di tubuh. Panas berlebih juga dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terjadinya Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SID).
Baca Juga: 8 Cara Efektif Menyembuhkan Asam Urat Tanpa Obat, Bisa Dilakukan di Rumah
5. Kondisi Serius
Beberapa penyakit serius dapat menyebabkan demam pada bayi bersifat serius atau mungkin mengancam nyawa. Misalnya, meningitis, kanker, hingga gangguan autoimun.