Mengalami Speech Delay, Kenali 5 Penyebab Keterlambatan Bicara Pada Anak

Minggu 02 Juni 2024, 19:45 WIB
Mengalami Speech Delay, Kenali 5 Penyebab Keterlambatan Bicara Pada Anak (Sumber : Pexels.com/@Alexanderdummer)

Mengalami Speech Delay, Kenali 5 Penyebab Keterlambatan Bicara Pada Anak (Sumber : Pexels.com/@Alexanderdummer)

SUKABUMIUPDATE.com - Berbagai macam masalah dapat mengganggu perkembangan bicara pada anak-anak. Terutama gangguan fisik karena bisa menghalangi mereka dalam membentuk kata-kata dengan benar. Alternatifnya, masalah pemrosesan mungkin menghambat sistem komunikasi internal anak untuk membawa pesan antara otak dan mulut.

Jika merasa khawatir tentang kemungkinan keterlambatan keterampilan verbal atau pemahaman bahasa pada anak, pertimbangkan faktor-faktor berikut. Karena semuanya dapat berperan dalam keterlambatan bicara serta bahasa atau speech delay.

Mengutip dari laman verywellfamily.com, berikut beberapa penyebab keterlambatan bicara dan bahasa atau speech delay pada anak:

Baca Juga: 9 Cara Efektif Mencegah Asam Urat Secara Alami Tanpa Obat, Cukup Di Rumah!

1. Gangguan Fisik

Langit-langit mulut sumbing adalah salah satu contoh ekstrim dari gangguan mulut dapat mempengaruhi kemampuan bicara anak. Masalah lain yang bisa mempengaruhi produksi bicara adalah frenulum sangat pendek, yaitu lipatan yang menahan lidah ke mulut bagian bawah.

Masalah fisik seperti ini paling sering diketahui oleh dokter anak sebelum mereka mulai berbicara. Namun, dalam beberapa kasus hal ini mungkin terlewatkan sampai anak mulai menemui dokter gigi atau menunjukkan tanda-tanda keterlambatan bicara.

2. Masalah Lisan Motorik

Banyak anak-anak dengan keterlambatan bicara mempunyai masalah dengan komunikasi di area otak, dimana hal itu bertanggung jawab untuk produksi bicara. Hal ini dapat disebabkan oleh masalah seperti apraksia bicara pada masa kanak-kanak (CAS).

Dalam hal ini, anak mungkin mengalami masalah dalam mengendalikan otot dan bagian tubuh yang digunakannya untuk berbicara. Bibir, lidah, atau rahang mereka mungkin tidak melakukan apa yang “seharusnya” dilakukan dalam menghasilkan kata-kata tertentu.

Jenis masalah bicara ini mungkin muncul dengan sendirinya atau bersamaan dengan kesulitan lisan-motorik lainnya. Misalnya, beberapa anak dengan keterlambatan bicara juga mengalami kesulitan makan.

Baca Juga: 8 Cara Efektif Menyembuhkan Asam Urat Tanpa Obat, Bisa Dilakukan di Rumah

3. Keterlambatan Perkembangan Umum

Keterlambatan bicara mungkin berhubungan dengan terlambat juga perkembangan lainnya. Tentu saja, setiap anak mencapai tonggak tertentu dengan kecepatannya masing-masing.

Secara khusus, perhatikan apakah keterampilan motorik, verbal, dan kognitif sesuai target untuk tingkat usia anak Anda. Masalah bicara yang berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bisa berupa berbicara sangat sedikit atau tidak sama sekali, tidak memahami apa yang dibicarakan orang lain, mengulangi apa yang orang lain katakan, atau tidak memiliki emosi serta infleksi dan intonasi saat berbicara.

4. Masalah Pendengaran

Masalah pendengaran juga umumnya berhubungan dengan keterlambatan bicara. Inilah sebabnya mengapa pendengaran anak harus diperiksa oleh audiolog setiap kali ada masalah bicara.

Seorang anak yang mengalami gangguan pendengaran mungkin mengalami kesulitan dalam memahami ucapan orang lain dan mendengar vokalisasinya sendiri. Hal ini membuat mereka sulit untuk mengerti dan menguasai kata-kata, juga menghalangi anak untuk meniru kata-kata dan menggunakan bahasa dengan lancar serta benar.

Baca Juga: Hidup Sehat Asam Urat Pergi: 10 Rahasia Alami Mencegahnya Tanpa Obat-obatan

5. Infeksi Telinga

Sayangnya, sangat umum bagi anak-anak untuk mengalami lebih dari satu infeksi telinga sebelum ulang tahunnya yang ketiga. Namun bukan berarti anak yang pernah mengalami infeksi otomatis berisiko mengalami gangguan pendengaran dan keterlambatan bicara.

Infeksi telinga biasa yang hilang setelah pengobatan tanpa masalah tidak akan meningkatkan risiko masalah bicara pada anak. Sebaliknya, infeksi kronis dapat mempengaruhi kemampuan bicara.

Jenis infeksi ini ditandai dengan peradangan serta infeksi pada telinga tengah, yang mungkin tidak hilang dengan pengobatan biasa dan terus muncul kembali dalam waktu singkat.

Jika anak Anda termasuk dalam kategori tersebut, dokter anak mungkin ingin orang tua menemui dokter spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) atau menyarankan agar si kecil dipasangi tabung telinga.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)